Sebanyak 62 pegawai Dispendukcapil Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, Jumat, menjalani tes cepat setelah salah satu pegawainya terkonfirmasi reaktif berdasarkan hasil tes cepat acak yang dilakukan tim epidemologi Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Tulungagung dua hari sebelumnya.
"Kami lakukan rapid test hari ini terhadap seluruh pegawai yang ada di dinas tersebut untuk mengetahui ada tidaknya penularan di lingkungan kerjanya, karena sebelumnya mereka diketahui melakukan rapat bersama pada Senin (18/5)," kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Tulungagung, Galih Nusantoro.
Dari 62 yang telah diambil sampel darahnya untuk diuji menggunakan alat tes cepat COVID-19 itu, hasilnya dua orang pegawai terkonfirmasi reaktif infeksi.
Kedua pegawai Dispendukcapil itu diidentifikasi dengan inisial AN asal Desa Sodo, Kecamatan Pakel, dan inisial TN asal Desa Bukur, Kecamatan Sumbergempol.
Mereka kemudian langsung diberlakukan kebijakan karantina di Rusunawa IAIN Tulungagung hingga 14 hari, menyusul rekan kerjanya berinisial EM yang lebih dulu terkonfirmasi reaktif pada tes cepat acak yang digelar tim epidemologi pada dua hari sebelumnya (Rabu, 20/5) di swalayan Golden, Tulungagung.
Setelah masuk Rusunawa IAIN Tulungagung, ketiga ASN (aparatur sipil negara) itu dijadwalkan menjalani swab tenggorokan pada Ahad (23/5) untuk memastikan apakah mereka terpapar virus corona atau tidak.
"Temuan ini akan menjadi kajian kepala daerah untuk mencegah penularan lebih lanjut virus corona ini ke lingkungan kepegawaian yang lain. Insya-Allah keputusan bupati selaku ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Tulungagung akan diumumkan Senin (25/5)," katanya.
Galih menambahkan, keputusan Bupati Tulungagung Maryoto Birowo pada Senin (25/5) akan menentukan apakah seluruh pegawai akan diberlakukan kebijakan kerja dari rumah atau tidak.
Termasuk bagaimana mekanisme pelayanan publik bakal diselenggarakan apabila keputusan kerja dari rumah jadi diberlakukan terhadap seluruh pegawai Dispendukcapil.
Selain ke lingkungan pegawai, penelusuran juga dilakukan ke lingkungan keluarga masing-masing ASN bersangkutan.
Total ada 15 orang yang dilakukan tes cepat dari lingkungan keluarga atau kontak dekat ASN tersebut, dan hasilnya semuanya dinyatakan negatif atau nonreaktif.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020
"Kami lakukan rapid test hari ini terhadap seluruh pegawai yang ada di dinas tersebut untuk mengetahui ada tidaknya penularan di lingkungan kerjanya, karena sebelumnya mereka diketahui melakukan rapat bersama pada Senin (18/5)," kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Tulungagung, Galih Nusantoro.
Dari 62 yang telah diambil sampel darahnya untuk diuji menggunakan alat tes cepat COVID-19 itu, hasilnya dua orang pegawai terkonfirmasi reaktif infeksi.
Kedua pegawai Dispendukcapil itu diidentifikasi dengan inisial AN asal Desa Sodo, Kecamatan Pakel, dan inisial TN asal Desa Bukur, Kecamatan Sumbergempol.
Mereka kemudian langsung diberlakukan kebijakan karantina di Rusunawa IAIN Tulungagung hingga 14 hari, menyusul rekan kerjanya berinisial EM yang lebih dulu terkonfirmasi reaktif pada tes cepat acak yang digelar tim epidemologi pada dua hari sebelumnya (Rabu, 20/5) di swalayan Golden, Tulungagung.
Setelah masuk Rusunawa IAIN Tulungagung, ketiga ASN (aparatur sipil negara) itu dijadwalkan menjalani swab tenggorokan pada Ahad (23/5) untuk memastikan apakah mereka terpapar virus corona atau tidak.
"Temuan ini akan menjadi kajian kepala daerah untuk mencegah penularan lebih lanjut virus corona ini ke lingkungan kepegawaian yang lain. Insya-Allah keputusan bupati selaku ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Tulungagung akan diumumkan Senin (25/5)," katanya.
Galih menambahkan, keputusan Bupati Tulungagung Maryoto Birowo pada Senin (25/5) akan menentukan apakah seluruh pegawai akan diberlakukan kebijakan kerja dari rumah atau tidak.
Termasuk bagaimana mekanisme pelayanan publik bakal diselenggarakan apabila keputusan kerja dari rumah jadi diberlakukan terhadap seluruh pegawai Dispendukcapil.
Selain ke lingkungan pegawai, penelusuran juga dilakukan ke lingkungan keluarga masing-masing ASN bersangkutan.
Total ada 15 orang yang dilakukan tes cepat dari lingkungan keluarga atau kontak dekat ASN tersebut, dan hasilnya semuanya dinyatakan negatif atau nonreaktif.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020