Sebanyak 24 orang pasien yang terkonfirmasi positif COVID-19 di Kabupaten Magetan, Jawa Timur, dinyatakan sembuh setelah dua kali hasil tes swabnya diketahui negatif.
Bupati Magetan Suprawoto mengatakan bahwa ke-24 pasien COVID-19 yang sembuh itu merupakan santri Ponpes Temboro yang berasal dari Malaysia, Thailand, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Lombok Tengah, Sulawesi Selatan, dan Magetan.
"Meskipun sudah dinyatakan negatif, ke-24 pasien sembuh ini masih harus menjalani isolasi mandiri selama 14 hari ke depan," ujar Bupati Suprawoto di sela kegiatan penyerahan surat keterangan sehat oleh Bupati Magetan kepada salah satu pengurus pondok pesantren setempat di gedung karantina fasilitas khusus Dinas Kesehatan Kabupaten Magetan, Senin.
Baca juga: Tercatat sudah 60 orang di Magetan tertular virus corona, dua meninggal
Menurut Bupati, para santri Ponpes Temboro tersebut selama ini menjalani isolasi di gedung karantina fasilitas khusus Dinas Kesehatan Kabupaten Magetan yang disediakan oleh Pemkab Magetan sejak 30 April 2020.
Para santri Ponpes Temboro itu tidak dirawat di rumah sakit karena merupakan orang tanpa gejala (OTG). Ada sebanyak 32 orang yang menjalani isolasi di gedung tersebut. Sementara delapan orang lainnya masih menjalani karantina di tempat tersebut sambil menunggu hasil swab kedua.
Baca juga: 18 santri Ponpes Temboro positif COVID-19 dievakuasi ke RSUD Magetan
Selama isolasi, pasien tanpa gejala tersebut menjalani kegiatan perawatan setiap hari untuk meningkatkan kesehatan dan imunitas tubuh. Seperti berolah raga, berjemur, dan melakukan aktivitas religi seperti mengaji.
Mereka juga makan makanan bergizi secara teratur tiga kali sehari. Setelah menunggu, hasil tes swab kedua dari laboratorium akhirnya keluar dinyatakan negatif dan pasien dipulangkan.
"Ke-24 pasien santri tersebut dipulangkan ke Ponpes Al-Fatah di Temboro Magetan. Meskipun sudah dinyatakan negatif, mereka ini masih harus menjalani isolasi mandiri selama 14 hari ke depan," kata Bupati.
Dalam kesempatan tersebut Bupati Suprawoto juga menyampaikan pesan bahwa virus corona bisa mengenai siapapun. Salah satu cara memutus rantai penyebarannya adalah dengan hidup bersih, pakai masker bila keluar, dan cuci tangan pakai sabun.
"Kita berharap semoga bisa segera terbebas dari COVID-19, sehingga kita bisa hidup normal kembali dan bisa berinteraksi kembali. Diperlukan adanya kerja sama dari kita semua untuk melawan corona. Nilai gotong royong sangatlah dibutuhkan pada saat kondisi seperti ini," kata Bupati Suprawoto.
Data Gugus Tugas setempat mencatat, jumlah warga di Magetan yang terkonfirmasi positif COVID-19 ada 60 orang yang mayoritas tertular dari klaster Temboro. Dari 60 pasien COVID-19 tersebut, sebanyak dua orang meninggal dunia, 35 orang telah dinyatakan sembuh, dan 23 orang lainnya masih menjalani perawatan dan karantina.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020
Bupati Magetan Suprawoto mengatakan bahwa ke-24 pasien COVID-19 yang sembuh itu merupakan santri Ponpes Temboro yang berasal dari Malaysia, Thailand, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Lombok Tengah, Sulawesi Selatan, dan Magetan.
"Meskipun sudah dinyatakan negatif, ke-24 pasien sembuh ini masih harus menjalani isolasi mandiri selama 14 hari ke depan," ujar Bupati Suprawoto di sela kegiatan penyerahan surat keterangan sehat oleh Bupati Magetan kepada salah satu pengurus pondok pesantren setempat di gedung karantina fasilitas khusus Dinas Kesehatan Kabupaten Magetan, Senin.
Baca juga: Tercatat sudah 60 orang di Magetan tertular virus corona, dua meninggal
Menurut Bupati, para santri Ponpes Temboro tersebut selama ini menjalani isolasi di gedung karantina fasilitas khusus Dinas Kesehatan Kabupaten Magetan yang disediakan oleh Pemkab Magetan sejak 30 April 2020.
Para santri Ponpes Temboro itu tidak dirawat di rumah sakit karena merupakan orang tanpa gejala (OTG). Ada sebanyak 32 orang yang menjalani isolasi di gedung tersebut. Sementara delapan orang lainnya masih menjalani karantina di tempat tersebut sambil menunggu hasil swab kedua.
Baca juga: 18 santri Ponpes Temboro positif COVID-19 dievakuasi ke RSUD Magetan
Selama isolasi, pasien tanpa gejala tersebut menjalani kegiatan perawatan setiap hari untuk meningkatkan kesehatan dan imunitas tubuh. Seperti berolah raga, berjemur, dan melakukan aktivitas religi seperti mengaji.
Mereka juga makan makanan bergizi secara teratur tiga kali sehari. Setelah menunggu, hasil tes swab kedua dari laboratorium akhirnya keluar dinyatakan negatif dan pasien dipulangkan.
"Ke-24 pasien santri tersebut dipulangkan ke Ponpes Al-Fatah di Temboro Magetan. Meskipun sudah dinyatakan negatif, mereka ini masih harus menjalani isolasi mandiri selama 14 hari ke depan," kata Bupati.
Dalam kesempatan tersebut Bupati Suprawoto juga menyampaikan pesan bahwa virus corona bisa mengenai siapapun. Salah satu cara memutus rantai penyebarannya adalah dengan hidup bersih, pakai masker bila keluar, dan cuci tangan pakai sabun.
"Kita berharap semoga bisa segera terbebas dari COVID-19, sehingga kita bisa hidup normal kembali dan bisa berinteraksi kembali. Diperlukan adanya kerja sama dari kita semua untuk melawan corona. Nilai gotong royong sangatlah dibutuhkan pada saat kondisi seperti ini," kata Bupati Suprawoto.
Data Gugus Tugas setempat mencatat, jumlah warga di Magetan yang terkonfirmasi positif COVID-19 ada 60 orang yang mayoritas tertular dari klaster Temboro. Dari 60 pasien COVID-19 tersebut, sebanyak dua orang meninggal dunia, 35 orang telah dinyatakan sembuh, dan 23 orang lainnya masih menjalani perawatan dan karantina.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020