Vice President PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daop 7 Madiun Joko Widagdo beserta jajarannya melakukan pemeriksaan lintas menggunakan dresin atau lori kereta api lintas Madiun - Kertosono - Kediri-Tulungagung - Sumbergembol pulang pergi (PP).

Manajer Humas PT KAI Daop 7 Madiun Ixfan Hendriwintoko mengemukakan pemeriksaan jalur rel kereta api itu dilakukan guna memastikan bahwa prasarana yang ada di wilayahnya betul-betul dalam keadaan andal.

"Terlebih lagi selama masa pandemi COVID-19 beberapa KA jarak jauh dan menengah telah dibatalkan perjalananya. Hanya tersisa KA lokal 431 (Dhoho) Blitar - Surabaya, KA 438 (Dhoho) Surabaya - Blitar, dan KA barang parcel KP 10498/10503 Ml - Jakarta PP," katanya saat dikonfirmasi di Kediri, Jawa Timur, Sabtu.

Ixfan menambahkan dengan berkurangnya frekuensi KA selama masa pandemi COVID-19 dan bersamaan waktu puasa Ramadhan, Vice President PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daop 7 Madiun juga memerintahkan agar semua unit tetap melakukan tugas pokok, dan fungsinya (tupoksi) secara baik dan benar.

"Semua pekerja selalu menggunakan alat pelindung diri (APD) sesuai protokol kesehatan COVID-19 dan keselamatan kerja, sehingga selalu terjaga kesehatan semua pekerja," kata dia.


Lebih lanjut, Ixfan mengatakan dalam pemeriksaannya, pimpinan juga melakukan pengecekan fasilitas pendukung guna pencegahan COVID-19 seperti cairan pembersih tangan, tempat cuci tangan, dan thermo gun atau pengukur suhu badan.

"Pimpinan dan jajaran mengecek perangkat alat pengaman (wesel, peralatan sinyal, kondisi rel, dan perkakas hendel) di ruang PPKA (pengatur perjalanan kereta api)," ujar dia.

Ixfan menambahkan pimpinan juga menginstruksikan APD sesuai dengan protokol kesehatan COVID-19 dan keselamatan kerja harus di gunakan saat bekerja.

"Tidak ada toleransi, pengamanan serta perawatan jalur KA tetap dilakukan rutin, agar meminimalisir terjadinya gangguan," kata Ixfan.

Di Stasiun Kediri, jumlah penumpang yang naik maupun turun di Stasiun Kediri, juga menurun drastis seiring dengan kebijakan pemerintah pada masa pandemik COVID-19, dari rata-rata sekitar 3.000 penumpang per hari, kini hanya sekitar 50 orang per hari, bahkan kurang.

Setiap penumpang yang baru turun diminta melakukan cuci tangan dan setelahnya petugas mencatat data pasien, melakukan tes suhu dengan thermo gun, kemudian masuk ruang sterilisasi. (*)
 

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020