Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Budi Utomo Malang memberikan akses WiFi gratis bagi ratusan mahasiswanya di rumah indekos masing-masing untuk menunjang pembelajaran daring selama pendemi COVID-19.

"Sekitar 700-an mahasiswa yang tetap 'stay' di Malang karena tidak pulang kampung. Untuk menunjang perkuliahan daring ini, kami berinisiatif untuk memasang WiFi agar akses internet mahasiswa tetap lancar saat berlangsungnya kuliah daring," kata Rektor IKIP Budi Utomo (IBU) Malang Dr Nurcholis Sunuyeko usai penyerahan secara simbolis modem WiFi dari PT Telkom kepada salah satu mahasiswa di Malang, Rabu.

Baca juga: IKIP Budi Utomo Malang bagi-bagi sembako dan pasang wifi untuk mahasiswa

Menurut Nurcholis, bantuan pemasangan akses internet tersebut, sebagai upaya untuk memastikan seluruh mahasiswa IBU yang tetap tinggal di Malang tetap bisa belajar secara daring meski dalam situasi "physical distancing".

Rektor mengaku sebenarnya kelas daring bagi IBU bukan sesuatu yang baru. Selama bberapa tahun terakhir ini atau sebelum pandemi COVID-19, IBU sudah menerapkan kelas-kelas daring dan "paperless", sehingga ketika ada situasi seperti ini IBU hanya tinggal melakukan penyesuaian dengan situasi terkini.

Akses internet (WiFi) gratis tersebut dipasang di 220 rumah yang ditempati mahasiswa, baik di kawasan kampus C di Jalan Citanduai maupun kampus A di Jalan Arjuno Kota Malang.

"Kami tidak memberikan bantuan pulsa, tetapi pasang Wifi di rumah indekos mahasiswa, dengan harapan mereka tetap tinggal di rumah selama belajar daring, kalau dibantu pulsa kan mereka bisa kemana-mana," tuturnya.

Pada kesempatan yang sama, alumni IBU juga menunjukkan kepeduliannya terhadap mahasiswa yang terdampak COVID-19. Dalam upaya mengaplikasikan nilai-nilai kebudiutamaan alumni lintas angkatan ini membagi sembako kepada mahasiswa IBU.

Nurcholis mengapresiasi kepedulian para alumni. "Alumni bagi IKIP Budi Utomo adalah keluarga besar dan merupakan perpanjangan tangan institusi. Alumni adalah cerminan IKIP Budi Utomo di tengah masyarakat," ucapnya.

Baca juga: IKIP BU-Forkopimda Kota Malang mendeklarasikan "Power Indonesia"

Baca juga: IKIP BU Malang terapkan program matrikulasi-akselerasi literasi digital bagi maba

Dengan kepedulian alumni, Nurcholis merasa tidak sendirian dalam mengurus mahasiswa dalam situasi pandemi seperti sekarang ini. "Kami bangga, nilai-nilai kebudiutamaan yang menjadi 'tagline' IBU benar-benar tercermin dan terimplementasi pada diri alumni. Baik buruknya dan citra IBU juga tergantung pada alumni," katanya.

Doktor sosiologi itu juga berpesan kepada alumni IBU yang ada di luar daerah untuk turut menebar manfaat bagi lingkungan sekitar. 

"Untuk anak-anakku para mahasiswa, ini adalah kakak-kakak kalian. Saya berharap kalian dapat belajar bahwa kelak ketika menjadi alumni juga ikut andil dalam keberlangsungan IBU di masa mendatang," katanya.

Sementara itu, perwakilan alumni IBU, Nanang Nurochmad, mengaku memiliki hubungan emosional yang erat dengan IBU. "Di tengah situasi pandemi COVID-19 ini, kami melihat Pak Rektor begitu peduli dengan mahasiswanya dan itu membuat kami tergerak untuk mengulurkan tangan bagi adik-adik mahasiswa," tuturnya.

Baca juga: Pendaftaran maba IKIP Budi Utomo Malang bisa daftar dari rumah

Alumni IBU lainnya, Siswantoro menambahkan soliditas para alumni untuk membantu mahasiswa tak perlu diragukan. "Kami bisa menjadi seperti sekarang ini tidak lepas dari peran institusi kami, yakni IBU. Jadi sudah seharusnya kami berperan serta dalam kebaikan ini, membantu adik-adik mahasiswa," pungkas mantan defender PS Arema tersebut. (*)

Pewarta: Endang Sukarelawati

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020