Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Budi Utomo Malang membagikan sembako untuk mahasiswanya yang tidak pulang kampung dan memilih tetap bertahan di wilayah Malang Raya, serta memasang wifi di rumah kos mereka.

"Sudah menjadi kewajiban kami sebagai pengganti orang tua mereka di kampung untuk memperhatikan anak-anaknya di rantau," kata Rektor IKIP Budi Utomo (IBU) Malang Dr Nurcholis Sunuyeko usai mengunjungi rumah indekos mahasiswanya dan membagikan paket sembako di Jalan Citandui, Sabtu .

Kehadiran Rektor Nurcholis di salah satu rumah kos mahasiswa IBU tersebut tidak dengan tangan kosong.

Nurcholis bersama jajaran rektorat membawa kebutuhan pangan sehari-hari untuk membantu mereka yang kesulitan dana, karena orang tua di kampung halaman juga dalam kondisi terpuruk akibat pandemi COVID-19.

Bersama Tim Sigap COVID-19 IBU, Nurcholis menyerahkan sembako berupa beras, minyak goreng, mie instan, dan telur. Harapannya, sembako tersebut bisa membantu kebutuhan pangan mereka.

Paket sembako diberikan setiap pekan dengan cara diantar ke masing-masing tempat tinggal (kost) mahasiswa dengan tujuan agar pembagian paket dapat terlaksana dengan baik tanpa melanggar imbauan pembatasan fisik dan sosial.

Nurcholis mengatakan tidak ada maksud lain dari program sosial ini selain IBU Malang benar-benar hadir atas kebutuhan-kebutuhan mahasiswa dan karyawan, salah satunya yang berkaitan dengan kebutuhan ekonomi.

"Kita tahu dengan situasi saat ini terlebih sudah masuk bulan puasa, harga kebutuhan pokok melejit naik. Karenanya upaya kecil yang kami lakukan mudah-mudahan dapat memberi nilai kemanfaatan kepada sesama," ucapnya.

Menurut doktor sosiologi itu, pandemi COVID-19 sebenarnya tidak hanya menghantam faktor kesehatan, namun juga berdampak luas pada sendi-sendi ekonomi masyarakat, akibatnya sebagian mahasiswa IBU ikut terimbas karena kondisi ekonomi yang memprihantinkan di kampung halaman mereka.

Meski demikian, Nurcholis mengakui tidak semua mahasiswa IBU yang berjumlah ribuan tersebut mendapat bantuan sembako ini. "Kami sudah punya data mahasiswa yang layak dibantu, sehingga benar-benar tepat sasaran," tuturnya.

Selain di rumah kost Jalan Citandui yang ada di sekitar Kampus C, bantuan sembako tersebut, juga menyasar kost-kost mahasiswa IBU di sekitar kampus A, di Jalan Simpang Arjuno.

"Ya daerah Bareng, Kayutangan dan sekitarnya juga banyak mahasiswa IBU yang patut dibantu, sehingga layak mendapat sembako dari kampus," ujarnya.

Selain sembako, kata Nurcholis, mahasiswa IBU difasilitasi pemasangan jaringan WiFi secara gratis di kost mereka. "Dengan sembako dan jaringan internet yang prima, mahasiswa dapat melakukan perkuliahan daring dengan lancar tanpa hambatan," tuturnya.

Gerakan Peduli COVID-19 ini, kata Nurcholis, tidak berhenti sampai di sini. "Tunggu saja gerakan IBU selanjutnya. Yang pasti IBU selalu peduli jika menyangkut kepentingan bangsa dan negara," pungkasnya.

Sebelumnya IBU juga menyumbangkan sejumlah alat pelindung diri (APD) di beberapa rumah sakit dan membagikan seribu botol cairan pencuci tangan (hand sanitizer) produksi mahasiswa kepada warga yang membutuhkan di sekitar kampus.

Sementara itu, Ketua Satgas COVID-19 IBU, Riyanto mengemukakan pihaknya melakukan pelacakan tempat tinggal karyawan dan mahasiswa IBU.

"Kami lakukan apa yang menjadi program kami, yaitu pembagian paket sembako dan pemasangan WiFi. Kami terus didorong oleh institusi untuk terus aktif memantau seluruh unsur di IBU agar tetap 'terurus' dan terjamin segala sesuatunya. Kmi ucapakan terima kasih kepada pimpinan dan dosen yang membantu berdonasi untuk kegiatan sosial peduli COVID-19 ini," pungkasnya.

Pewarta: Endang Sukarelawati

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020