Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Budi Utomo (IKIP BU) Malang pada tahun akademik 2019/2020 menerapkan program matrikulasi dan akselerasi literasi digital secara penuh bagi mahasiswa baru (maba).

Rektor IKIP BU Malang Dr Nurcholis Sunuyeko, Sabtu, mengemukakan sebenarnya uji coba terbatas untuk memantapkan penerapan moda pembelajaran digital (digital learning) tersebut telah dilakukan dalam beberapa tahun terakhir.

"Sekarang sudah saatnya untuk mendiseminasi dan mengadopsi secara penuh pembelajaran digital ini. Bagi mahasiswa yang sudah kuliah memang tidak ada kesulitan, tetapi sekarang kan sedang masa penerimaan maba, sehingga perlu kebijakan khusus semacam matrikulasi, bahkan akselerasi literasi digital bagi maba," kata Nurcholis di sela wisuda sarjana S1 dan sarjana S2 di GOR Ken Arok Kota Malang, Jawa Timur.

Doktor sosiologi itu mengemukakan ada 17 IKIP dan 173 STKIP di seluruh Indonesia. Dengan jumlah mahasiswa lebih dari 6.000 orang, IKIP Budi Utomo bisa dikatakan sebagai salah satu IKIP terbesar, bahkan memiliki mahasiswa yang berasal dari hampir seluruh provinsi di Tanah Air.

Nurcholis mengatakan mahasiswa yang berasal dari wilayah barat cenderung sudah melek digital (digital literate), baik yang tergolong sebagai digital native maupun digital migran. Mereka relatif cukup siap untuk mengikuti arah kebijakan pendidikan IKIP Budi Utomo.

Namun, masih ada sebagian kecil mahasiswa baru, terutama yang berasal dari wilayah tengah dan timur, belum semuanya terbiasa dengan perangkat digital.

Oleh karena itu, kata Ketua Forki Kota Malang tersebut, agar semua mahasiswa siap mengikuti arah kebijakan pendidikan IKIP Budi Utomo yang menerapkan moda pembelajaran digital secara penuh, pihaknya mengupayakan melalui semacam induksi bagi yang masih awam digital, melalui program matrikulasi dan akselerasi literasi digital.

Menurut dia, matrikulasi dan akselerasi digital tidak harus menjadi program dengan alokasi waktu khusus, karena bisa dilaksanakan secara simultan, dengan mengelola lingkungan digital kampus dan budaya literasi digital. bandwidth semakin diperbesar, cakupan layanan hotspot juga diperluas.

Peningkatan bandwidth diperlukan untuk menyempurnakan tingkat transfer data agar lebih cepat, tepat dan efisien. Perluasan cakupan layanan hotspot dilakukan agar tidak ada lagi kawasan blankspot di lingkungan kampus IKIP BU.

"Standar operasional pendidikan, mulai dari pendaftaran, penerimaan, her-registrasi, pemrograman mata kuliah, proses dan bahan perkuliahan, hingga penilaian dan penjejakan kelulusan, sebagian besar telah dimigrasi ke sistem digital terpadu," paparnya.

Saat ini, lanjutnya, sebagian perkuliahan telah cenderung bersifat blended learning dengan materi kuliah tak hanya berbentuk file dokumen, tetapi juga video tutorial, teleconference, maupun video pengayaan yang bisa dengan lebih rileks diikuti oleh mahasiswa.

Baca juga: Menengok Antusiasme Mahasiswa Asing Membatik di IKIP Budi Utomo Malang

Jadi, dimulai dengan membuka SIAKAD, dengan sekali sentuh, mahasiswa bisa mengikuti perkuliahan secara daring (online) maupun mengunduhnya untuk diikuti secara luring (offline).

Bahkan, katanya, sekitar 1.500 mahasiswa yang hari ini diwisuda, insya Allah sudah tidak canggung lagi dalam menggunakan moda pembelajaran digital. Kalau masih kurang terampil harus lebih giat lagi mengembangkan diri dan menggunakan secara inovatif kompetensi yang telah dimiliki.

"Tidak ada alasan bagi alumni IBU gagap teknologi (gaptek). Dan, wisuda bukan akhir belajar, tetapi justru awal belajar lebih mandiri sesuai profesi yang ditekuni," ucapnya.

Sementara itu, salah seorang wisudawan program Magister Pendidikan Olahraga, Imam Nur Akhsan mengaku senang dan percaya diri sebagai alumnus IKIP Budi Utomo Malang.

"Alhamdulillah, kami angkatan pertama yang lulus dengan status akreditasi B. Kami percaya diri, tidak hanya dalam berkarir, tetapi juga dalam bergaul dengan sesama magister dari PT lain. Yang alumni dengan status akreditasi C saja banyak yang berhasil menjadi pengawas sekolah, kepala sekolah, bahkan dosen PTN, apalagi kami yang lulus dengan akreditasi peringkat B," kata Imam Nur Akhsan mewakili rekan-rekannya.

Baca juga: IKIP Budi Utomo Malang jadi "jujugan" pemain Arema lanjutkan kuliah

Baca juga: Pentas budaya nusantara kukuhkan "IBU" Malang jadi miniatur Indonesia

Pewarta: Endang Sukarelawati

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019