Pemerintah Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, menanggung biaya pengobatan seluruh korban dari peristiwa kebakaran bangunan rumah toko atau ruko di Desa Sebaung yang terjadi pada Kamis (19/3) sore, hingga menyebabkan dua orang meninggal dunia dan puluhan korban mengalami luka bakar.

"Pemerintah daerah merasa prihatin dan empati dengan peristiwa itu, sehingga Ibu Bupati telah memerintahkan kami sebagai OPD teknis untuk menanggung semua biaya rumah sakit seluruh korban kebakaran," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Probolinggo dr. Anang Budi Yoelijanto di Probolinggo, Jumat.

Baca juga: Seorang tewas dan puluhan terluka dalam kebakaran ruko di Probolinggo

Berdasarkan data Dinkes Probolinggo, jumlah korban kebakaran ruko di Desa Sebaung, Kecamatan Gending, tersebut mencapai 52 orang, dengan dua orang di antaranya meninggal dunia. Puluhan korban lainnya yang mengalami luka bakar menjalani perawatan di berbagai rumah sakit dan puskesmas setempat.

Anang Budi mengatakan, instansinya sudah merespon kejadian kegawatdaruratan yang diawali dari Puskesmas Gending dengan menggunakan jalur 119, kemudian dari jalur 119 tersebut akhirnya posko sudah mengomunikasikan beberapa puskesmas agar bisa dikerahkan, mulai dari Pajarakan, Maron, Gending dan Krejengan.

"Kami juga melakukan komunikasi antar-rumah sakit mulai dari RSUD Waluyo Jati Kraksaan, RS Graha Sehat dan RS Wonolangan sampai dirujuk ke RSSA Malang. Itu bukti tanggung jawab dari pemerintah daerah, meskipun tidak sempurna namanya juga gawat darurat sehingga tidak akan tercover dengan cepat, tetapi setidaknya sudah ada respon," tuturnya.

Baca juga: Korban meninggal akibat kebakaran ruko di Probolinggo bertambah jadi dua orang

Dari total 52 orang korban kebakaran ruko di Probolinggo, sebanyak delapan orang di antaranya dilarikan dan dirawat di RSUD Waluyo Jati Kraksaan dan satu orang meninggal dunia.

Kemudian satu orang dirawat di Puskesmas Maron, 10 orang menjalani perawatan di Rumah Sakit Graha Sehat, kemudian yang dirawat di Puskesmas Gending sebanyak 18 orang, serta satu orang dirawat di RS Dharma Husada Probolinggo. 

Selebihnya 14 orang lainnya dirawat di Rumah Sakit Wonolangan dan empat orang harus dirujuk ke Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang karena kondisinya memburuk akibat luka bakar berat dan satu korban di antaranya meninggal dunia pada Jumat ini.

"Pemkab Probolinggo sudah siap dan beberapa rumah sakit swasta juga mendukung kebijakan tersebut yang juga turut menggratiskan. Jika kemudian ada korban lain yang belum melapor dan tidak masuk data diharapkan segera menyampaikan untuk kemudian diberikan pendampingan dan fasilitas pembiayaan," ujarnya.

Pewarta: Zumrotun Solichah

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020