Probolinggo (ANTARA) - Aparat Kepolisian Resor Probolinggo menyelidiki kebakaran rumah toko yang menewaskan satu orang dan puluhan korban lainnya mengalami luka-luka di Jalan Raya Sebaung, Desa Sebaung, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, Kamis sore.
"Hari ini kami masih fokus evakuasi korban dan olah tempat kejadian perkara (TKP) akan dilakukan pada Jumat (20/3) pagi," kata Kapolres Probolinggo AKBP Ferdy Irawan saat dihubungi di Probolinggo, Kamis malam.
Berdasarkan data Polres Probolinggo tercatat jumlah korban sebanyak 36 orang, dengan rincian satu korban meninggal dunia dan 35 korban mengalami luka-luka yang kini masih menjalani perawatan di sejumlah rumah sakit dan pusat kesehatan masyarakat yang berada di sekitar lokasi kebakaran.
Korban meninggal adalah Alimudin (35), warga Desa Sebaung, Kecamatan Gending, yang merupakan menantu pemilik pom bensin mini. Sedangkan 35 korban luka-luka dirawat di RS Waluyojati sebanyak lima orang, di RS Sumber Waras 10 orang, Puskesmas Maron empat orang, dan RS Wonolangan Dringu ada 16 orang.
Sementara Pj Kepala Desa Sebaung Misnaji mengatakan, api penyebab kebakaran tersebut berasal dari dalam bangunan ruko (lantai 1) yang diduga tempat menimbun BBM, karena korban menjual BBM eceran dengan menggunakan mesin Pertamini.
"Penyebab pastinya masih akan diselidiki oleh aparat kepolisian, sedangkan di ruko lantai 2 ada pengerjaan keramik yang dilaksanakan oleh enam orang tukang bangunan," katanya.
Ia menjelaskan, terjadi ledakan sebanyak empat kali yang mengakibatkan seluruh bangunan ruko dan toko di sebelah baratnya terbakar dan banyak korban yang berada di sekitar lokasi yang sedang membantu memadamkan api.
"Sekitar pukul 17.00 WIB api berhasil dipadamkan dengan dua kendaraan pemadam kebakaran, namun banyak korban yang mengalami luka-luka dilarikan ke rumah sakit dan puskesmas," ujarnya.
Sementara berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Probolinggo jumlah korban kebakaran bangunan ruko tersebut mencapai 50 orang, dengan rincian delapan orang dirawat di RSUD Waluyo Jati Kraksaan dan satu korban yang dirawat di rumah sakit tersebut meninggal dunia.
Kemudian sebanyak 14 orang dirawat di RS Wonolangan, 10 orang dilarikan ke RS Graha Sehat, 17 orang dirawat di Puskesmas Gending dan satu orang di Puskesmas Maron, namun dari semua korban tersebut tercatat sebanyak empat orang dirujuk ke RSSA Malang.