Jumlah korban meninggal dunia akibat kebakaran bangunan rumah toko (ruko) di Desa Sebaung, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur pada Kamis (19/3) sore bertambah dari satu orang menjadi dua orang.
Dua warga yang meninggal dunia yakni Alimudin, meninggal di RSUD Waluyo Jati Kraksaan usai kejadian kebakaran pada Kamis (19/3) malam, sedangkan satu lagi bernama Saiful Rosi dikabarkan meninggal dunia di Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang pada Jumat ini, setelah sebelumnya dirujuk dari Rumah Sakit Wonolangan Probolinggo.
"Jumlah korban yang meninggal dunia karena kebakaran kios bensin mini beserta gudang di bangunan ruko di Desa Sebaung, Kecamatan Gending kini menjadi dua orang," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Probolinggo dr. Anang Budi Yoelijanto saat konferensi pers penanganan korban kebakaran di ruang pertemuan Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian (Diskominfo) Kabupaten Probolinggo, Jumat.
Menurutnya semua korban kebakaran ruko di Jalan Raya Sebaung itu baik yang meninggal maupun yang dirawat di rumah sakit dipastikan karena mengalami luka bakar dari level 0 persen hingga 90 persen.
"Dari total 52 orang korban kebakaran, delapan orang di antaranya dilarikan dan dirawat di RSUD Waluyo Jati Kraksaan dan satu orang meninggal dunia usai dievakuasi dari lokasi kebakaran," tuturnya.
Kemudian satu orang dirawat di Puskesmas Maron, 10 orang menjalani perawatan di Rumah Sakit Graha Sehat, kemudian yang dirawat di Puskesmas Gending sebanyak 18 orang, serta satu orang dirawat di RS Dharma Husada Probolinggo.
Selebihnya 14 orang lainnya dirawat di Rumah Sakit Wonolangan dan empat orang di antaranya harus dirujuk ke Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang karena kondisinya memburuk akibat luka bakar berat dan satu di antaranya meninggal dunia pada Jumat ini.
"Semua proses rujukan itu sebelumnya telah dibantu oleh tim 119 yang melibatkan ambulans Kabupaten Probolinggo dan Rumah Sakit Wonolangan, kemudian arahan dan kebijakan Bupati Probolinggo menyebutkan bahwa semua biaya korban akan ditanggung oleh Pemkab Probolinggo," katanya.
Atas kebijakan tersebut, lanjut dia, Pemkab Probolinggo sudah siap dan beberapa rumah sakit swasta juga mendukung kebijakan tersebut dan ikut menggratiskan perawatan pasien korban kebakaran ruko di Desa Sebaung itu.
"Jika kemudian ada korban lain yang belum melapor dan tidak masuk data diharapkan segera menyampaikan untuk kemudian diberikan pendampingan dan fasilitas pembiayaan," ujarnya.
Anang menjelaskan timnya akan terus mendampingi dan mengawal untuk penanganan dan observasi di Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang, sehingga pembiayaannya juga akan di bantu oleh Pemkab Probolinggo.
"Kami berharap semoga tim medis Rumah Sakit Saiful Anwar bisa memberikan perawatan yang terbaik bagi warga Probolinggo yang mengalami musibah kebakaran dan sedang dirawat di sana," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020
Dua warga yang meninggal dunia yakni Alimudin, meninggal di RSUD Waluyo Jati Kraksaan usai kejadian kebakaran pada Kamis (19/3) malam, sedangkan satu lagi bernama Saiful Rosi dikabarkan meninggal dunia di Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang pada Jumat ini, setelah sebelumnya dirujuk dari Rumah Sakit Wonolangan Probolinggo.
"Jumlah korban yang meninggal dunia karena kebakaran kios bensin mini beserta gudang di bangunan ruko di Desa Sebaung, Kecamatan Gending kini menjadi dua orang," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Probolinggo dr. Anang Budi Yoelijanto saat konferensi pers penanganan korban kebakaran di ruang pertemuan Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian (Diskominfo) Kabupaten Probolinggo, Jumat.
Menurutnya semua korban kebakaran ruko di Jalan Raya Sebaung itu baik yang meninggal maupun yang dirawat di rumah sakit dipastikan karena mengalami luka bakar dari level 0 persen hingga 90 persen.
"Dari total 52 orang korban kebakaran, delapan orang di antaranya dilarikan dan dirawat di RSUD Waluyo Jati Kraksaan dan satu orang meninggal dunia usai dievakuasi dari lokasi kebakaran," tuturnya.
Kemudian satu orang dirawat di Puskesmas Maron, 10 orang menjalani perawatan di Rumah Sakit Graha Sehat, kemudian yang dirawat di Puskesmas Gending sebanyak 18 orang, serta satu orang dirawat di RS Dharma Husada Probolinggo.
Selebihnya 14 orang lainnya dirawat di Rumah Sakit Wonolangan dan empat orang di antaranya harus dirujuk ke Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang karena kondisinya memburuk akibat luka bakar berat dan satu di antaranya meninggal dunia pada Jumat ini.
"Semua proses rujukan itu sebelumnya telah dibantu oleh tim 119 yang melibatkan ambulans Kabupaten Probolinggo dan Rumah Sakit Wonolangan, kemudian arahan dan kebijakan Bupati Probolinggo menyebutkan bahwa semua biaya korban akan ditanggung oleh Pemkab Probolinggo," katanya.
Atas kebijakan tersebut, lanjut dia, Pemkab Probolinggo sudah siap dan beberapa rumah sakit swasta juga mendukung kebijakan tersebut dan ikut menggratiskan perawatan pasien korban kebakaran ruko di Desa Sebaung itu.
"Jika kemudian ada korban lain yang belum melapor dan tidak masuk data diharapkan segera menyampaikan untuk kemudian diberikan pendampingan dan fasilitas pembiayaan," ujarnya.
Anang menjelaskan timnya akan terus mendampingi dan mengawal untuk penanganan dan observasi di Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang, sehingga pembiayaannya juga akan di bantu oleh Pemkab Probolinggo.
"Kami berharap semoga tim medis Rumah Sakit Saiful Anwar bisa memberikan perawatan yang terbaik bagi warga Probolinggo yang mengalami musibah kebakaran dan sedang dirawat di sana," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020