Anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan Mufti Anam menilai pemerintah harus bekerja sama dengan panduan riset serta melakukan langkah-langkah inovatif agar bisa mengakselerasi kemajuan Indonesia.

“Tanpa riset dan inovasi, cita-cita menjadikan Indonesia sebagai negara besar yang bersanding dengan banyak negara lain di dunia tidak akan bisa dicapai,” ujarnya melalui siaran pers yang diterima ANTARA di Surabaya, Minggu.

Politikus asal Jawa Timur itu berkomitmen terus mendorong pengembangan riset dan inovasi nasional demi mencapai kemajuan bangsa.

Menurut dia, pendekatan riset dan inovasi merupakan faktor utama jika ingin menang dalam persaingan global yang semakin ketat, termasuk kunci mengakselerasi ekonomi rakyat.

Misalnya, kata dia, berbagai potensi pertanian dengan beragam sub sektornya hanya bisa dipacu produktivitasnya dengan riset dan inovasi, seperti padi varietas MSP yang dikembangkan kader PDIP dan terbukti meningkatkan produktivitas tanaman padi.

“Saya yang kebetulan di DPR juga ditugaskan mendorong kementerian atau lembaga agar giat berinovasi dan menggunakan pendekatan riset agar setiap program yang didanai dari uang rakyat berguna optimal,” ucapnya.

Mufti menambahkan, berdasarkan “Global Innovation Index” (GII) 2019, Indonesia berada di peringkat ke-85 dari 129 negara di dunia.

GII adalah indikator yang digunakan untuk mengukur aktivitas inovasi sebagai motor penggerak pembangunan suatu negara.

”Kita masih harus terus mengejar negara seperti Singapura yang iklim inovasinya sudah sangat bagus. Presiden Jokowi sudah membangun fondasi yang sangat bagus di periode pertama, dan kini di periode kedua bakal lebih akseleratif menggerakkan berbagai inovasi nasional agar daya saing Indonesia semakin terkerek,” katanya.

Karena itulah, lanjut dia, riset dan inovasi menjadi kunci sebagaimana tema Rakernas serta rangkaian HUT Ke-47 PDIP di Jakarta yang berlangsung 10-12 Januari 2020. (*)

Pewarta: Fiqih Arfani

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020