Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Madiun, Jawa Timur mencatat sebanyak 151 kali bencana yang terjadi di wilayahnya selama kurun waktu tahun 2019.

"Dari jumlah tersebut paling banyak adalah kejadian serangan lebah liar, angin puting beliung, dan banjir," ujar Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Madiun Muhammad Zahrowi di Madiun, Sabtu.

Pihaknya merinci, dari 151 kasus bencana tersebut terdiri dari bencana banjir sebanyak 22 kejadian, angin puting beliung 32 kejadian, pohon tumbang empat kejadian, tanah longsor lima kejadian.

Kemudian, air meluap sebanyak enam kejadian, serangan lebah liar 53 kejadian, orang tenggelam empat kejadian, kebakaran dua kejadian, dan rumah roboh tiga kejadian.

Zahrowi menjelaskan, dari sejumlah kejadian bencana tersebut ada yang disebabkan karena faktor alam dan ada juga karena kelalain manusia.

Seperti kejadian kebakaran rumah yang disebabkan karena hubungan arus pendek listrik, membakar sampah namun tidak dipadamkan dengan sempurna, dan banjir akibat warga membuang sampah di sungai.

Bahkan kejadian banjir besar yang melanda Kabupaten Madiun pada Maret tahun 2019 menjadi catatan penting BPBD setempat. Total kerugian akibat banjir tersebut mencapai Rp54 miliar lebih.

Jumlah kerugian tersebut meliputi kerusakan banjir yang menerjang sebanyak 57 desa di 12 Kecamatan terdampak. Sebanyak 5.707 KK dan 497 hektare lahan pertanian terdampak banjir. Sedangkan, ternak mati terdiri 10 ekor sapi, 69 ekor kambing, dan 4.058 ekor unggas.

Guna mencegah kejadian bencana alam yang disebabkan karena kelalaian manusia seperti banjir, pihak BPBD aktif melakukan sosialisasi tentang pentingnya tidak membuang sampah di aliran sungai serta sikap tanggap darurat saat curah hujan tinggi.

Pihak BPBD juga melakukan mitigasi bencana dan terus memperbarui pemetaan daerah di Kabupaten Madiun yang rawan bencana.

Pada tahun 2020 ini, BPBD Kabupaten Madiun memetakan daerah rawan bencana banjir dan tanah longsor berada di 15 desa empat kecamatan. Di antaranya di Kecamatan Balerejo, Wonoasri, Wungu, dan Danganan.

BPBD juga mengantisipasi potensi bencana dengan melakukan kesiapsiagaan penanggulangan bencana daerah, di antaranya dengan membersihkan saluran air, pemotogan pohon rawan tumbang, dan mendirikan posko penanggulangan bencana di Kecamatan Balerejo.

Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020