Petugas Satuan Lalu Lintas Polres Madiun Kota, Jawa Timur, melarang penggunaan knalpot tidak standar atau "brong" pada kendaraan roda dua di wilayahnya guna mengantisipasi gangguan kamtibmas selama Natal 2019 dan Tahun Baru 2020.

Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Madiun Kota AKP Budi Cahyono mengatakan larangan sepeda motor berknalpot tidak standar berlaku mulai tanggal 20 Desember 2019 sampai dengan 2 Januari 2020.

"Mulai 20 Desember 2019, tidak boleh ada sepeda motor berknalpot tidak standar atau brong yang melintas di Kota Madiun. Kalau ada yang melintas akan langsung kami tilang dan motornya disita," ujar AKP Budi Cahyono kepada wartawan di Madiun, Senin.

Menurut dia, pelarangan penggunaan knalpot brong tersebut bertujuan agar momentum perayaan Natal 2019 dan Tahun Baru 2020 di Kota Madiun dapat berlangsung aman, lancar, dan tertib. Pelarangan tersebut juga dilakukan untuk menjaga Kota Madiun tetap kondusif.

Pihaknya juga menerima banyak permintaan dari warga dan tokoh masyarakat agar menindak tegas pengendara sepeda motor yang menggunakan knalpot tidak standar.

"Hal itu karena sepeda motor dengan knalpot brong sangat mengganggu masyarakat karena suaranya yang bising. Selain itu, jenis knalpot tersebut juga melanggar aturan dan tidak sesuai spek," kata dia.

Ia menjelaskan, pelanggaran knalpot tidak standar akan ditilang dan motornya akan disita hingga 2 Januari 2019.

Untuk pengambilan motornya, syaratnya pemilik sepeda motor harus mengembalikan kondisi knalpotnya sesuai aturan. Polisi mengambil langkah tersebut sebagai efek jera agar pengendara lainnya tidak memasang knalpot brong.

Satuan Lalu Lintas Polres Madiun Kota sudah melakukan operasi khusus sepeda motor berknalpot tak standar sejak November 2019 dan menilang serta menyita sekitar 70 sepeda motor berknalpot tak standar.

Selain itu, pihaknya juga mendatangi sejumlah toko besi dan onderdil motor bekas di Pasar Logam Sri Jaya Kota Madiun yang biasanya menjual knalpot tak standar supaya tidak menjual knalpot tak standar tersebut di Kota Madiun.

Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019