Aparat Kepolisian Resor Blitar, Jawa Timur, menangani kejadian seorang pekerja meninggal dunia terjatuh ke dalam sungai saat bekerja di proyek normalisasi sungai dan jembatan buk di Kecamatan Sutojayan, Kabupaten Blitar.
Paur Humas Polres Blitar Bripka Didik Dwi mengemukakan kejadian tersebut merupakan kecelakaan kerja di lokasi proyek buk unut tepatnya di Desa Sumberjo, Kecamatan Sutojayan, Kabupaten Blitar.
Korban bernama Didik, warga Desa Sumberejo, Kecamatan Sanan Kulon, Kabupaten Blitar.
"Korban bekerja di proyek normalisasi sungai dan jembatan buk unut. Saat itu, korban memasang pompa air untuk menyedot air dari dalam kubangan tiang pancang sedalam 1 meter," katanya di Kediri, Senin.
Karena kabel pompa air tidak sampai pada stop kontak, lanjut dia, pelaksana proyek yang bernama Agung meminta korban untuk memperpanjang kabel agar sampai di lokasi stop kontak tersebut. Saat itu, rekannya yang bernama Indra juga di lokasi.
"Kemudian saksi Indra meninggalkan korban dan beberapa saat sekitar delapan menit setelah saksi memperpanjang kabel, saksi bernama Indra ini kembali ke tempat korban memasang pompa namun didapati korban sudah dalam keadaan mengambang tidak bergerak," kata dia.
Mengetahui korban demikian, para saksi termasuk rekan korban sempat meneriaki korban namun tidak ada respon. Korban sudah dalam keadaan mengambang tidak bergerak.
Akhirnya, mereka melaporkan kejadian ini ke polisi dan petugas pun datang mengevakausi tubuh korban dan dibawa ke rumah sakit. Hasil pemeriksaan medis di RSU Aulia Blitar, korban meninggal dunia karena paru parunya kemasukan air.
Selain itu, juga terdapat laporan orang meninggal dunia terhanyut di Sungai Lodagung tepatnya Desa Darungan, Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar. Korban bernama Agung Mashuri, warga Desa Darungan, Blitar.
Kejadian itu berawal ketika korban diketahui orangtuanya keluar rumah dengan membawa ketapel pada Minggu (17/11). Namun, sampai tengah malam korban belum juga pulang ke rumah hingga orangtuanya memberitahukan ke Polsek Lodoyo Barat (lobar) bahwa anaknya belum pulang ke rumah.
Selanjutnya pada hari Senin, korban ditemukan oleh Sadi, seorang pekerja proyek sungai lodagung. Saat itu posisi korban sudah mengapung di sungai lodagung dalam keadaan sudah meninggal dunia.
Berdasarkan keterangan orang tua korban, bahwa Agung Mashuri memiliki riwayat penyakit epilepsi dan sulit diajak komunikasi.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019
Paur Humas Polres Blitar Bripka Didik Dwi mengemukakan kejadian tersebut merupakan kecelakaan kerja di lokasi proyek buk unut tepatnya di Desa Sumberjo, Kecamatan Sutojayan, Kabupaten Blitar.
Korban bernama Didik, warga Desa Sumberejo, Kecamatan Sanan Kulon, Kabupaten Blitar.
"Korban bekerja di proyek normalisasi sungai dan jembatan buk unut. Saat itu, korban memasang pompa air untuk menyedot air dari dalam kubangan tiang pancang sedalam 1 meter," katanya di Kediri, Senin.
Karena kabel pompa air tidak sampai pada stop kontak, lanjut dia, pelaksana proyek yang bernama Agung meminta korban untuk memperpanjang kabel agar sampai di lokasi stop kontak tersebut. Saat itu, rekannya yang bernama Indra juga di lokasi.
"Kemudian saksi Indra meninggalkan korban dan beberapa saat sekitar delapan menit setelah saksi memperpanjang kabel, saksi bernama Indra ini kembali ke tempat korban memasang pompa namun didapati korban sudah dalam keadaan mengambang tidak bergerak," kata dia.
Mengetahui korban demikian, para saksi termasuk rekan korban sempat meneriaki korban namun tidak ada respon. Korban sudah dalam keadaan mengambang tidak bergerak.
Akhirnya, mereka melaporkan kejadian ini ke polisi dan petugas pun datang mengevakausi tubuh korban dan dibawa ke rumah sakit. Hasil pemeriksaan medis di RSU Aulia Blitar, korban meninggal dunia karena paru parunya kemasukan air.
Selain itu, juga terdapat laporan orang meninggal dunia terhanyut di Sungai Lodagung tepatnya Desa Darungan, Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar. Korban bernama Agung Mashuri, warga Desa Darungan, Blitar.
Kejadian itu berawal ketika korban diketahui orangtuanya keluar rumah dengan membawa ketapel pada Minggu (17/11). Namun, sampai tengah malam korban belum juga pulang ke rumah hingga orangtuanya memberitahukan ke Polsek Lodoyo Barat (lobar) bahwa anaknya belum pulang ke rumah.
Selanjutnya pada hari Senin, korban ditemukan oleh Sadi, seorang pekerja proyek sungai lodagung. Saat itu posisi korban sudah mengapung di sungai lodagung dalam keadaan sudah meninggal dunia.
Berdasarkan keterangan orang tua korban, bahwa Agung Mashuri memiliki riwayat penyakit epilepsi dan sulit diajak komunikasi.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019