Atap bangunan ruang guru Sekolah Dasar Negeri (SDN) di Desa Budug, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, melengkung dan nyaris roboh hingga akhirnya pihak sekolah mengosongkan ruang tersebut guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
"Kondisinya memang sudah sangat membahayakan dan sewaktu-waktu bisa roboh," ujar Kepala SDN Budug Sri Wahyu Hidayati kepada wartawan di Ngawi, Senin.
Baca juga: Dua meninggal dan belasan luka akibat ambruknya atap SDN di Kota Pasuruan (Video)
Menurut dia, kerusakan ruang tersebut terlihat dari plafonnya banyak yang jebol. Selain itu, atapnya doyong akibat kayunya sudah lapuk. Bagian atap tersebut harus disangga dengan kayu lain agar tidak ambrol.
Sri menyebut, kerusakan salah satu ruang di sekolahnya itu terlihat sebulan terakhir. Ditandai dengan melengkungnya atap bangunan yang berusia sekitar 14 tahun itu. Takut terjadi insiden, pihaknya meminta semua isinya dipindahkan di ruang perpustakaan. Kendati ruangan tersebut juga kurang aman karena beberapa plafonnya telah lepas.
"Namun untuk sementara tidak apa-apa, sambil menunggu direhabilitasi," kata dia.
Baca juga: Pemkab Nganjuk segera benahi atap sekolah runtuh
Ia menjelaskan, dinas pendidikan (dindik) setempat sudah tahu kondisi bangunan sekolahnya tersebut. Pihaknya dijanjikan rehabilitasi tahun depan. Sri berharap tahun depan tidak hanya kantor guru yang diperbaiki. Tapi juga semua ruangan yang sudah mulai rusak.
"Kalau ruang kantor guru dan perpustakaan harus segera diperbaiki. Tapi kalau bisa kelas yang mendekati rusak juga diperbaiki," katanya.
Sementara, Kepala Dinas Pedidikan Ngawi Abimanyu menanggapi kerusakan bangunan SDN Budug, Kecamatan Kwadungan, berjanji akan memperbaiki sekolah tersebut.
"Sudah dialokasikan anggaran rehabilitasinya tahun 2020. Perbaikan SDN Budug masuk program Kementerian Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (Kemen PUPR)," kata Abimanyu.
Pihaknya membenarkan kondisi SDN Budug masuk kategori rusak parah, terutama kantor kepala sekolah dan ruang guru yang atapnya melengkung. Demikian juga, ruang kelas yang rusak juga akan diperbaiki.
Sesuai data, di Kabupaten Ngawi, ada sekitar 14 lembaga terdiri dari MTs, MI, dan SD yang mendapat bantuan rehabilitasi Kementerian PUPR.
"Kalau tidak salah SDN Budug itu satu-satunya SD ang mendapat bantuan, lainnya berupa MTs dan MI," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019
"Kondisinya memang sudah sangat membahayakan dan sewaktu-waktu bisa roboh," ujar Kepala SDN Budug Sri Wahyu Hidayati kepada wartawan di Ngawi, Senin.
Baca juga: Dua meninggal dan belasan luka akibat ambruknya atap SDN di Kota Pasuruan (Video)
Menurut dia, kerusakan ruang tersebut terlihat dari plafonnya banyak yang jebol. Selain itu, atapnya doyong akibat kayunya sudah lapuk. Bagian atap tersebut harus disangga dengan kayu lain agar tidak ambrol.
Sri menyebut, kerusakan salah satu ruang di sekolahnya itu terlihat sebulan terakhir. Ditandai dengan melengkungnya atap bangunan yang berusia sekitar 14 tahun itu. Takut terjadi insiden, pihaknya meminta semua isinya dipindahkan di ruang perpustakaan. Kendati ruangan tersebut juga kurang aman karena beberapa plafonnya telah lepas.
"Namun untuk sementara tidak apa-apa, sambil menunggu direhabilitasi," kata dia.
Baca juga: Pemkab Nganjuk segera benahi atap sekolah runtuh
Ia menjelaskan, dinas pendidikan (dindik) setempat sudah tahu kondisi bangunan sekolahnya tersebut. Pihaknya dijanjikan rehabilitasi tahun depan. Sri berharap tahun depan tidak hanya kantor guru yang diperbaiki. Tapi juga semua ruangan yang sudah mulai rusak.
"Kalau ruang kantor guru dan perpustakaan harus segera diperbaiki. Tapi kalau bisa kelas yang mendekati rusak juga diperbaiki," katanya.
Sementara, Kepala Dinas Pedidikan Ngawi Abimanyu menanggapi kerusakan bangunan SDN Budug, Kecamatan Kwadungan, berjanji akan memperbaiki sekolah tersebut.
"Sudah dialokasikan anggaran rehabilitasinya tahun 2020. Perbaikan SDN Budug masuk program Kementerian Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (Kemen PUPR)," kata Abimanyu.
Pihaknya membenarkan kondisi SDN Budug masuk kategori rusak parah, terutama kantor kepala sekolah dan ruang guru yang atapnya melengkung. Demikian juga, ruang kelas yang rusak juga akan diperbaiki.
Sesuai data, di Kabupaten Ngawi, ada sekitar 14 lembaga terdiri dari MTs, MI, dan SD yang mendapat bantuan rehabilitasi Kementerian PUPR.
"Kalau tidak salah SDN Budug itu satu-satunya SD ang mendapat bantuan, lainnya berupa MTs dan MI," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019