Bupati Madiun Ahmad Dawami bersama ribuan santri dan jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Madiun menggelar Shalat Istisqa atau shalat memohon turunnya hujan di Alun-Alun Reksogati, Caruban, Madiun, Selasa.
"Kita berdoa bersama mudah-mudahan hujan cepat turun dan Kabupaten Madiun terhindarkan dari kekeringan," ujar Bupati Madiun Ahmad Dawami kepada wartawan.
Menurut dia, shalat minta hujan tersebut merupakan salah satu upaya yang dilakukan oleh warga Kabupaten Madiun untuk memohon kepada Allah SWT agar segera turun hujan.
"Ini karena sampai saat ini Madiun belum turun hujan, sedangkan para petani yang membutuhkan air sudah menunggu," kata dia.
Baca juga: Warga Pacitan gelar shalat minta hujan di sungai mengering
Selain untuk memohon agar segera diturunkan hujan, mereka juga meminta agar dijauhkan dari kesengsaraan, paceklik, kelaparan, dan kesulitan sandang pangan.
Shalat Istisqa yang dilakukan oleh para santri dan kiai dari sejumlah pondok pesantren di Kabupaten Madiun bersama anggota Forkopimda setempat dan jajaran tersebut dilaksanakan setelah menggelar apel akbar dan upacara peringatan Hari Santri Nasional (HSN) tanggal 22 Oktober.
Baca juga: Ribuan warga Pamekasan shalat minta hujan
Baca juga: Kemarau panjang, santri Ponpes Tebuireng gelar shalat minta hujan
Dalam momentum HSN, Bupati Madiun sangat menddukung dan mengapresiasi pemerintah yang telah menerbitkan Keputusan Presiden Nomor 22 Tahun 2015 tertanggal 22 Oktober 2015 yang menetapkan tanggal 22 Oktober diperingati sebagai Hari Santri Nasional.
"Dengan ditetapkannya HSN, ini menandakan bahwa kiprah ulama dan santri sebagai garda terdepan dalam memperjuangkan, mengawal, serta mengisi kemerdekaan benar-benar sangat dibutuhkan oleh Negara Kesatuan RI," ungkap Bupati.
Sampai saat inipun, lanjutnya, kiprah, peran, serta sumbangsih para ulama dan santri masih sangat dibutuhkan dalam upaya membentuk dan menciptakan sumber daya manusia yang mandiri, amanah, dan berakhlakul karimah.
Menyadari akan hal itu, Pemkab Madiun dari tahun ke tahun selalu memberikan dukungan terhadap pelaksanaan kegiatan peringatan hari santri. Baik dukungan berupa material maupun moral.
Apel akbar kegiatan HSN 2019 di Kabupaten Madiun berjalan aman dan lancar. Sebelum apel akbar dilaksanakan, terlebih dahulu dipersembahkan beberapa hiburan pra-acara, meliputi tampilan senam IPSI dari 14 perguruan silat se-Kabupaten Madiun, drama kolosal dengan judul "Lahirnya Resolusi Jihad Santri", serta tampilan kolosal dan yel-yel dari kader penggerak NU.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019
"Kita berdoa bersama mudah-mudahan hujan cepat turun dan Kabupaten Madiun terhindarkan dari kekeringan," ujar Bupati Madiun Ahmad Dawami kepada wartawan.
Menurut dia, shalat minta hujan tersebut merupakan salah satu upaya yang dilakukan oleh warga Kabupaten Madiun untuk memohon kepada Allah SWT agar segera turun hujan.
"Ini karena sampai saat ini Madiun belum turun hujan, sedangkan para petani yang membutuhkan air sudah menunggu," kata dia.
Baca juga: Warga Pacitan gelar shalat minta hujan di sungai mengering
Selain untuk memohon agar segera diturunkan hujan, mereka juga meminta agar dijauhkan dari kesengsaraan, paceklik, kelaparan, dan kesulitan sandang pangan.
Shalat Istisqa yang dilakukan oleh para santri dan kiai dari sejumlah pondok pesantren di Kabupaten Madiun bersama anggota Forkopimda setempat dan jajaran tersebut dilaksanakan setelah menggelar apel akbar dan upacara peringatan Hari Santri Nasional (HSN) tanggal 22 Oktober.
Baca juga: Ribuan warga Pamekasan shalat minta hujan
Baca juga: Kemarau panjang, santri Ponpes Tebuireng gelar shalat minta hujan
Dalam momentum HSN, Bupati Madiun sangat menddukung dan mengapresiasi pemerintah yang telah menerbitkan Keputusan Presiden Nomor 22 Tahun 2015 tertanggal 22 Oktober 2015 yang menetapkan tanggal 22 Oktober diperingati sebagai Hari Santri Nasional.
"Dengan ditetapkannya HSN, ini menandakan bahwa kiprah ulama dan santri sebagai garda terdepan dalam memperjuangkan, mengawal, serta mengisi kemerdekaan benar-benar sangat dibutuhkan oleh Negara Kesatuan RI," ungkap Bupati.
Sampai saat inipun, lanjutnya, kiprah, peran, serta sumbangsih para ulama dan santri masih sangat dibutuhkan dalam upaya membentuk dan menciptakan sumber daya manusia yang mandiri, amanah, dan berakhlakul karimah.
Menyadari akan hal itu, Pemkab Madiun dari tahun ke tahun selalu memberikan dukungan terhadap pelaksanaan kegiatan peringatan hari santri. Baik dukungan berupa material maupun moral.
Apel akbar kegiatan HSN 2019 di Kabupaten Madiun berjalan aman dan lancar. Sebelum apel akbar dilaksanakan, terlebih dahulu dipersembahkan beberapa hiburan pra-acara, meliputi tampilan senam IPSI dari 14 perguruan silat se-Kabupaten Madiun, drama kolosal dengan judul "Lahirnya Resolusi Jihad Santri", serta tampilan kolosal dan yel-yel dari kader penggerak NU.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019