Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir meminta Universitas Jember (Unej) mengoptimalkan 13 gedung baru untuk bidang bioteknologi seiring dengan keinginan kampus setempat menjadi pusat bioteknologi di bidang pangan dan kesehatan di Indonesia.

"Adanya fasilitas baru di Kampus Unej diharapkan makin mengukuhkan langkah kampus Unej sebagai perguruan tinggi unggulan di bidang bioteknologi, khususnya bioteknologi di bidang pertanian, perkebunan, dan kesehatan," katanya saat meresmikan peluncuran Gedung Integrated Laboratories Auditorium, Agrotechnopark IsDB Project di gedung auditorium Unej, Kabupaten Jember, Jawa Timur, Kamis.
 
Video Oleh Zumrotun Solichah 

juga: Kemenristekdikti targetkan proyek Gedung "4 in 1" Unej tuntas Februari 2020

Pembangunan 13 gedung tersebut mendapatkan dukungan dana dari Islamic Development Bank (IsDB) sekitar Rp300 miliar dengan rincian pembangunan enam gedung di Kampus Unej dan tujuh gedung di Kompleks Agrotechnopark di kawasan Jubung.

Menristekdikti mengingatkan agar Unej terus menjalin kerja sama dan kolaborasi dengan semua pemangku kepentingan, terutama perguruan tinggi yang memiliki keunggulan di bidang bioteknologi, yang diharapkan dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas riset bioteknologi yang dilakukan oleh dosen dan mahasiswa.

"Bioteknologi menjadi salah satu tumpuan harapan di bidang pertanian, perkebunan dan kesehatan di masa depan. Bahkan pengembangan bioteknologi sudah masuk dalam Rencana Induk Riset Nasional, yang salah satunya dengan bioteknologi diharapkan mewujudkan Indonesia yang berswasembada pangan," tuturnya.

Baca juga: Menristekdikti: Gedung Proyek "4 in 1" Dukung Unej Jadi Pusat Unggulan Bioteknologi Pertanian-Kesehatan (Video)

Ia menjelaskan tantangan Unej ke depan adalah bagaimana memelihara dan memanfaatkan semua fasilitas baru dengan baik, sehingga cita-cita sebagai perguruan tinggi unggulan di bidang bioteknologi akan tercapai.

"Keberhasilan hari ini adalah prestasi, tapi jangan sampai terlena dengan kesuksesan masa lampau karena akan membuat perguruan tinggi tidak berkembang, sehingga Unej harus sudah memikirkan bagaimana bioteknologi pada 10 tahun, 20 tahun bahkan 30 tahun ke depan, di antaranya terkait keamanan produk-produk bioteknologi dan dampaknya," katanya.

Sementara Rektor Unej Moh. Hasan mengatakan peresmian 13 fasilitas baru itu menjadi momen luar biasa bagi perguruan tinggi negeri di Kabupaten Jember karena pihaknya membuktikan mampu menjalankan amanah dari pemerintah melalui Kemenristekdikti untuk mengelola dana IsDB.

"Kesiapan dalam memanfaatkan fasilitas baru itu sudah dipikirkan, di antaranya dengan menjalin kerja sama dengan perguruan tinggi yang
memiliki keunggulan di bidang bioteknologi," ucap Rektor Unej dua periode itu.

Ia menjelaskan Unej sudah menjalin kerja sama bioteknologi dengan dua perguruan tinggi di Jerman, yakni Flensburg University of Applied Sciences dan Biberach University of Applied Sciences, bahkan kampusnya sedang mempersiapkan pembukaan Program Studi Doktor Bioteknologi setelah sebelumnya membuka Program Studi Magister Bioteknologi.

Pewarta: Zumrotun Solichah

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019