Jember (Antaranews Jatim) - Universitas Jember (Unej) melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) menggandeng pemerintah Australia, kalangan industri, serta Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) untuk membina 320 desa di Kabupaten Jember, Bondowoso, Situbondo, dan Probolinggo.
Bentuk pembinaan itu dengan menyelenggarakan sekolah desa, selanjutnya menjadikan 320 desa tersebut sebagai desa binaan Unej dan pembukaan sekolah desa 4.0 dilakukan oleh Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohammad Nasir yang didampingi oleh Rektor Unej M. Hasan di Gedung Soetardjo kampys setempat, Kamis.
"Pembukaan sekolah desa 4.0 dan kesediaan membina 320 desa di empat kabupaten adalah bagian dari komitmen Kampus Tegalboto Unej untuk membantu membangun desa," kata Rektor Unej M. Hasan dalam sambutannya.
Menurutnya Unej memiliki sumber daya manusia berupa dosen dan mahasiswa, kemampuan inovasi melalui penelitian, serta kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang siap diaplikasikan kepada masyarakat, khususnya masyarakat desa.
"Unej memiliki jaringan kerja sama yang luas dengan berbagai pihak baik dari dalam dan luar negeri yang bersedia membantu desa-desa di Besuki Raya, sehingga kami berinisiatif menjalin kolaborasi dengan pemerintah Australia, industri, dan LSM dengan 320 desa di empat kabupaten yang kemudian bersama-sama membangun desa," tuturnya.
Pihak-pihak yang digandeng dalam sekolah desa 4.0, dan desa binaan Unej antara lain Kolaborasi Masyarakat dan Pelayanan untuk Kesejahteraan (Kompak) yang merupakan lembaga bentukan pemerintah Australia yang mengusahakan pembangunan berkelanjutan melalui kedutaan besarnya di Indonesia.
Sementara dari kalangan industri PT. Astra Internasional yang membawa program CSR-nya yakni "Kampung Berseri Astra Menuju Desa Sejahtera", sedangkan dari kalangan LSM antara lain Institut Lingkaran Pendidikan Alternatif (Kapal) Perempuan yang fokus pada pemberdayaan perempuan, dan Migrant Care yang identik dengan pembelaan terhadap buruh migran.
"Semua pihak tadi sepakat berkolaborasi dengan LP2M Universitas Jember dalam menjalankan program sekolah desa dan desa binaan," ucap Rektor Unej dua periode itu.
Inisiatif Unej melalui LP2M membuka sekolah desa 4.0, dan desa binaan mendapatkan apresiasi dari Menristekdikti Mohammad Nasir yang menilai sudah seharusnya perguruan tinggi menghilirkan hasil-hasil inovasi kepada masyarakat luas, termasuk dalam membangun desa.
"Saya mendukung langkah Unej membuka sekolah desa 4.0 dan desa binaan karena pemerintah telah menyalurkan dana desa yang cukup besar, yang penggunaannya harus kita kawal bersama," tuturnya.
Ia berharap sekolah desa 4.0, dan desa binaan Universitas Jember akan mampu memperkuat "good governance" atau tata kelola yang baik di desa yang berlandaskan pada transparansi, kejujuran, bertanggungjawab dan dapat dipertanggungjawabkan.
Sebanyak 320 desa yang menjadi desa binaan Unej terdiri dari 70 desa di Kabupaten Jember, 160 desa di Kabupaten Bondowoso, 40 desa di Kabupaten Situbondo, dan 50 desa di Kabupaten Probolinggo. (*)