Ketua Ikatan Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (IKAPMII) Jember Dr Akhmad Taufiq berharap lima calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang terpilih harus mampu menunjukkan integritas dan kredibilitas dalam memimpin lembaga antirasuah tersebut dalam pemberantasan korupsi di Indonesia.
"Hal itu menjadi sebuah pertaruhan ketika sebagian publik mempertanyakan kredibilitas lembaga KPK," katanya di Kabupaten Jember, Jawa Timur, Jumat.
Menurutnya pimpinan KPK yang baru memiliki tugas yang sangat berat mengemban kepercayaan dan amanah yang diberikan masyarakat yakni sebuah amanah memikul tanggung jawab untuk meningkatkan daya guna dan hasil guna terhadap upaya pemberantasan tindak pidana korupsi di Indonesia.
"IKAPMII Jember dan rakyat Indonesia akan berada di belakang KPK ketika KPK menunjukkan integritas kelembagaan yang baik," tuturnya.
Taufiq mengaku bangga dan senang terpilihnya alumni PMII Jember Dr Nurul Ghufron menjadi pimpinan KPK karena hal tersebut menunjukkan bahwa kader dan alumni PMII Jember dapat diterima secara nasional.
"Sekaligus juga memberikan gambaran bahwa PMII Jember merupakan kawah candradimuka yang baik bagi proses kaderisasi yang tidak hanya akademis, tetapi juga pengembangan kapasitas dan integritas dalam berorganisasi," ujarnya.
Menurutnya sahabat Ghufron sebagai kader dan alumni PMII telah mampu menunjukkan kepada bangsa ini, telah layak dan pantas berada dalam posisi pimpinan KPK tersebut.
"Tentu kepercayaan dan amanah yang diberikan kepada sahabat Nurul Ghufron tersebut sangatlah berat karena sebuah amanah untuk memikul tanggung jawab bagaimana proses menciptakan good and clean government berada di pundak pimpinan KPK yang baru," ujarnya.
Lima calon akhirnya terpilih menjadi pimpinan KPK yang baru periode 2019-2023 setelah dilakukan pemungutan suara oleh Komisi III DPR RI, kelimanya adalah Firli Bahuri, Alexander Marwata, Nurul Ghufron, Nawawi Pomolango, dan Lili Pntauli Siregar.
Akademisi Universitas Jember Nurul Ghufron menjadi pimpinan KPK dengan mengantongi 51 suara dalam voting yang digelar oleh Komisi III DPR di gedung DPR yang ditetapkan menjadi Wakil Ketua KPK.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019
"Hal itu menjadi sebuah pertaruhan ketika sebagian publik mempertanyakan kredibilitas lembaga KPK," katanya di Kabupaten Jember, Jawa Timur, Jumat.
Menurutnya pimpinan KPK yang baru memiliki tugas yang sangat berat mengemban kepercayaan dan amanah yang diberikan masyarakat yakni sebuah amanah memikul tanggung jawab untuk meningkatkan daya guna dan hasil guna terhadap upaya pemberantasan tindak pidana korupsi di Indonesia.
"IKAPMII Jember dan rakyat Indonesia akan berada di belakang KPK ketika KPK menunjukkan integritas kelembagaan yang baik," tuturnya.
Taufiq mengaku bangga dan senang terpilihnya alumni PMII Jember Dr Nurul Ghufron menjadi pimpinan KPK karena hal tersebut menunjukkan bahwa kader dan alumni PMII Jember dapat diterima secara nasional.
"Sekaligus juga memberikan gambaran bahwa PMII Jember merupakan kawah candradimuka yang baik bagi proses kaderisasi yang tidak hanya akademis, tetapi juga pengembangan kapasitas dan integritas dalam berorganisasi," ujarnya.
Menurutnya sahabat Ghufron sebagai kader dan alumni PMII telah mampu menunjukkan kepada bangsa ini, telah layak dan pantas berada dalam posisi pimpinan KPK tersebut.
"Tentu kepercayaan dan amanah yang diberikan kepada sahabat Nurul Ghufron tersebut sangatlah berat karena sebuah amanah untuk memikul tanggung jawab bagaimana proses menciptakan good and clean government berada di pundak pimpinan KPK yang baru," ujarnya.
Lima calon akhirnya terpilih menjadi pimpinan KPK yang baru periode 2019-2023 setelah dilakukan pemungutan suara oleh Komisi III DPR RI, kelimanya adalah Firli Bahuri, Alexander Marwata, Nurul Ghufron, Nawawi Pomolango, dan Lili Pntauli Siregar.
Akademisi Universitas Jember Nurul Ghufron menjadi pimpinan KPK dengan mengantongi 51 suara dalam voting yang digelar oleh Komisi III DPR di gedung DPR yang ditetapkan menjadi Wakil Ketua KPK.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019