Pengamat politik Jerry Sumampouw memprediksi musyawarah nasional Partai Golkar yang rencananya digelar Desember 2019 akan penuh dinamika, meski saat ini muncul nama dua tokoh yang menonjol menjadi kandidat ketua umum, yaitu Airlangga Hartarto dan Bambang Soesatyo.

"Kita ketahui yang unggul saat ini adalah incumbent atau Airlangga Hartarto, namun perlu diwaspadai Golkar punya tradisi ketika Munas itu bisa berubah arah," kata Jerry dalam keterangan pers yang diterima di Surabaya, Kamis.

Jerry menyebut kedua kandidat memiliki basis dukungan kuat, baik di DPD I maupun DPD II serta organisasi sayap partai, namun dominan memilih agar Airlangga tetap melanjutkan kepemimpinan. 

"Hal ini terlebih sudah 90 persen DPD tingkat I maupun tingkat II menentukan sikap untuk mendukung Airlangga sebagai ketua umum periode 2019-2023. Namun, saya mengingatkan untuk tetap waspadai telikungan di moment munas," katanya.

Menurut Jerry, Golkar mempunyai tradisi ketika hanya dua tokoh yang menonjol dan berdampak kepada perpecahan, maka bisa saja tiba-tiba mencari alternatif lain. 

"Airlangga harus waspadai, jangan sampai ini meruncing. Jalin komunikasi dengan cara kekeluargaan, dengan begitu dukungan akan terus solid. Jangan berujung perpecahan," kata dia.

Pengamat politik lainnya dari Universitas Bung Karno, Cecep Handoko, menilai di bawah Airlangga Hartarto, Golkar secara politik semakin stabil, karena sebelum Airlangga menjabat memang sangat mencekam yang pada akhirnya membuat Golkar keteteran raihan suara turun.

"Kepemimpinan Airlangga tidak terlalu lama setelah Setya Novanto yang tersangkut kasus korupsi e-KTP. Dengan waktu yang singkat itu, Golkar di bawah kepemimpinan Airlangga kembali stabil. Riak politik internal tidak ada," katanya.

Ia menilai keberpihakan calon kepada pemerintah juga menjadi faktor, seperti saat ini Airlangga mendukung penuh langkah Presiden. 

“Kita melihat siapa yang lebih punya peluang. Kita lihat saja Airlangga selalu all out ke pemerintah, membantu presiden," kata dia.

Sementara dia melihat meski Bamsoet memiliki  kekuasaan di parlemen, relatif tidak ada terobosan.  

Untuk itu, saran dia, Golkar jangan terlalu lama dengan polemik yang terjadi menjelang Munas dan sebaiknya segera disudahi, karena ada sejumlah agenda besar yang dihadapi.

"Saya yakin polemik di internal, tidak akan panjang, karena mereka akan menghadapi agenda-agenda besar, Airlangga lebih berpeluang," kata dia.
 

Pewarta: A Malik Ibrahim

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019