Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elistianto Dardak meminta Gerakan Pemuda Ansor untuk mendorong terlaksananya program pendidikan kesetaraan berbasis vokasi atau penguasaan keahlian terapan tertentu.
Emil menjelaskan, berdasarkan informasi yang dimilikinya, ada kurang lebih 2,2 juta orang yang berusia di bawah 40 tahun masih memiliki pendidikan yang belum setara dengan sekolah menengah atas (SMA).
"Bisa tidak GP Ansor bantu kami, untuk bagaimana caranya supaya mereka mau mengikuti program pendidikan kesetaraan berbasis vokasi," kata Emil, usai menghadiri Konferensi Wilayah Gerakan Pemuda Ansor XIV Provinsi Jawa Timur, di Kota Malang, Minggu.
Emil menambahkan, upaya untuk mendorong masyarakat yang belum mendapatkan kesetaraan pendidikan tersebut bisa dilakukan oleh GP Ansor, mengingat organisasi tersebut memiliki jumlah anggota sangat banyak.
Emil menambahkan ajakan tersebut diharapkan juga datang dari Ketua Pimpinan Wilayah GP Ansor Jawa Timur terpilih. Saat ini, ada tiga kandidat yang bersaing untuk menempati kursi pimpinan GP Ansor wilayah Jawa Timur.
Tiga kandidat tersebut adalah Ahmad Ghufron Siroj, Syafiq Sauqi, dan Moh Abid Umar. Nama-nama kandidat tersebut telah diputuskan maju dalam rapat pleno pemilihan Ketua PW GP Ansor Jawa Timur.
"Jika memang mereka warga Ansor, bisa didorong supaya mereka mau mengikuti program kesetaraan berbasis vokasi tersebut," ujar Emil.
Dalam kesempatan tersebut, Emil juga menyatakan bahwa Pemerintah Provinsi Jawa Timur siap untuk mendengarkan dan menampung aspirasi yang akan disampaikan oleh GP Ansor. Hal tersebut dalam upaya untuk menghadapi persaingan Era Industri 4.0 yang memiliki banyak tantangan.
Tercatat, jumlah peserta Konferwil XIV GP Ansor Jatim berasal dari unsur pimpinan anak cabang (PAC) GP Ansor sebanyak 481 orang.
Dari jumlah tersebut, terdiri dari 446 peserta utusan dan 35 PAC peserta peninjau. Peserta dari unsur pimpinan cabang (PC) GP Ansor sebanyak 38, yang terdiri dari 35 PC peserta utusan dan tiga PC peserta peninjau. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019