Ribuan warga bersama Kapolresta Probolinggo AKBP Alfian Nurrizal, forum komunikasi pimpinan daerah (forkopimda), Ketua KPU Ahmad Hudri dan Ketua Bawaslu Azam Fikri melakukan deklarasi menolak kerusuhan dalam kegiatan "Colour Run" di alun-alun Kota Probolinggo, Jawa Timur, Minggu.
"Kegiatan deklarasi itu bertujuan mengajak masyarakat Kota Probolinggo untuk menolak segala bentuk kerusuhan pasca-Pemilihan Presiden dan Pemilihan Legislatif 2019 demi menjaga situasi aman dan kondusif," kata Kapolresta Probolinggo AKBP Alfian Nurrizal.
Selain itu, lanjut dia, kegiatan "Colour Run" digelar dalam rangka menyongsong HUT Bhayangkara yang bertujuan menjaga situasi aman dan damai di Kota Probolinggo.
"Secara umum situasi kamtibmas pasca-Pemilu 2019 di Kota Probolinggo masih tetap kondusif, sehingga warga beserta dengan seluruh stakeholder yang ada di Kota Probolinggo bersama-sama sepakat menolak segala bentuk kerusuhan demi menjaga persatuan dan kesatuan," tuturnya.
Ia mengimbau masyarakat ikut menjaga Kota Probolinggo bersama-sama, sehingga Kota Mangga tersebut dapat bersatu untuk menuju Indonesia damai.
"Antusias warga yang ikut dalam kegiatan deklarasi dan colour run cukup tinggi, sehingga kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh warga Kota Probolinggo yang telah berpartisipasi dalam kegiatan deklaras itu," katanya.
Ribuan peserta "Colour Run" tidak hanya berlumuran warna, tetapi juga larut dalam alunan musik yang dimainkan instruktur senam dan warga juga meluapkan kegembiraan dengan melempar tepung warna-warni kepada sesama peserta, sehingga suasana semakin meriah.
Ketua Bawaslu Kota Probolinggo Azam Fikri mengatakan kegiatan "Colour Run" adalah terobosan baru dari Polres Kota Probolinggo untuk menyatukan kebhinekaan dalam konteks kebersamaan dengan melakukan deklarasi menolak kerusuhan pasca-Pemilu 2019.
Kegiatan itu mengambil start di jalan Soeroyop dan sepanjang jalan yang dilalui, mulai dari Jalan Ahmad Yani - dr. Moh Saleh dan Imam Bonjol, kembali finis di pintu gerbang selatan alun-alun Kota Probolinggo.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019
"Kegiatan deklarasi itu bertujuan mengajak masyarakat Kota Probolinggo untuk menolak segala bentuk kerusuhan pasca-Pemilihan Presiden dan Pemilihan Legislatif 2019 demi menjaga situasi aman dan kondusif," kata Kapolresta Probolinggo AKBP Alfian Nurrizal.
Selain itu, lanjut dia, kegiatan "Colour Run" digelar dalam rangka menyongsong HUT Bhayangkara yang bertujuan menjaga situasi aman dan damai di Kota Probolinggo.
"Secara umum situasi kamtibmas pasca-Pemilu 2019 di Kota Probolinggo masih tetap kondusif, sehingga warga beserta dengan seluruh stakeholder yang ada di Kota Probolinggo bersama-sama sepakat menolak segala bentuk kerusuhan demi menjaga persatuan dan kesatuan," tuturnya.
Ia mengimbau masyarakat ikut menjaga Kota Probolinggo bersama-sama, sehingga Kota Mangga tersebut dapat bersatu untuk menuju Indonesia damai.
"Antusias warga yang ikut dalam kegiatan deklarasi dan colour run cukup tinggi, sehingga kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh warga Kota Probolinggo yang telah berpartisipasi dalam kegiatan deklaras itu," katanya.
Ribuan peserta "Colour Run" tidak hanya berlumuran warna, tetapi juga larut dalam alunan musik yang dimainkan instruktur senam dan warga juga meluapkan kegembiraan dengan melempar tepung warna-warni kepada sesama peserta, sehingga suasana semakin meriah.
Ketua Bawaslu Kota Probolinggo Azam Fikri mengatakan kegiatan "Colour Run" adalah terobosan baru dari Polres Kota Probolinggo untuk menyatukan kebhinekaan dalam konteks kebersamaan dengan melakukan deklarasi menolak kerusuhan pasca-Pemilu 2019.
Kegiatan itu mengambil start di jalan Soeroyop dan sepanjang jalan yang dilalui, mulai dari Jalan Ahmad Yani - dr. Moh Saleh dan Imam Bonjol, kembali finis di pintu gerbang selatan alun-alun Kota Probolinggo.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019