Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) Sub Divisi Regional Kediri, Jawa Timur, menargetkan bisa melakukan penyerapan gabah secara optimal pada panen raya 2019 untuk ketahanan pangan menjelang pemilu dan Lebaran 2019.
"Pada 2019 ini kami targetkan penyerapan gabah petani hingga 23.075 ton. Sekarang sudah terserap 522 ton, dan sekarang sedang panen raya, sehingga kami lakukan penyerapan," kata Kepala Bulog Subdivre Kediri Saidi di Kediri, Rabu.
Ia mengaku, penyerapan itu memang masih kecil karena belum semua mitra penggilingan masuk ke Bulog Kediri akibat kendala kualitas yang belum sesuai ketentuan Inpres Nomor 5 Tahun 2015, yang diharapkan saat penyerapan kadar air maksimal 14 persen, broken 20 persen, dan derajat sosoh 95 persen.
Di Bulog Kediri, ada 33 penggilingan sebagai mitra.
Ia juga optimistis target penyerapan 2019 sebesar 23 ribu ton bisa terealisasi. Penyerapan gabah dimaksimalkan dari panen petani wilayah Bulog Kediri, yakni Kota/Kabupaten Kediri serta Kabupaten Nganjuk.
"Mulai Maret hingga akhir April 2019 panen raya, diharapkan para petani menjual ke penggilingan dan hasilnya dijual ke Bulog," kata dia.
Saidi juga mengatakan, Bulog Kediri mendapatkan kunjungan dari Kementerian Pertanian. Rombongan dipimpin Kepala Badan Ketahanan Pangan Pusat Kementerian Pertanian Agung Hendriadi. Rombongan itu sebelumnya berkunjung ke Tulungagung lalu singgah ke Kediri.
Mereka melihat secara langsung proses penggilingan gabah saat berkunjung ke lokasi pengggilingan padi di Kecamatan Gurah, Kabupaten Kediri.
Kunjungan itu untuk memastikan penyerapan gabah dari petani, terutama demi ketahanan pangan menjelang Pemilu 2019 serta Lebaran 2019. Pemerintah pusat mengharapkan pasokan bahan pokok terutama beras di pasaran stoknya mencukupi.
"Tujuan ke Kediri memang untuk memantau panen di Jatim. Jadi, melihat penggilingan untuk pengadaan beras serta memantau penyerapan gabah dari pertani dan nanti hasil gilingnya dijual ke bulog. Harapan beliau dengan panen ini bisa diserap mitra penggilingan dan hasil giling beras dapat dijual ke bulog dengan harga Rp8.030 per kilogram," kata dia.
Sementara itu, pihaknya juga menegaskan kebutuhan beras di wilayah Bulog Kediri saat ini masih mencukupi, termasuk menghadapi Pemilu 2010, Ramadhan dan Lebaran 2019, sehingga dipastikan harganya juga stabil.
Bulog Kediri masih mempunyai stok beras di gudang hingga 3.500 ton. Stok ini dipastikan cukup untuk berbagai macam operasional seperti saat operasi pasar ataupun beras cadangan bencana.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019
"Pada 2019 ini kami targetkan penyerapan gabah petani hingga 23.075 ton. Sekarang sudah terserap 522 ton, dan sekarang sedang panen raya, sehingga kami lakukan penyerapan," kata Kepala Bulog Subdivre Kediri Saidi di Kediri, Rabu.
Ia mengaku, penyerapan itu memang masih kecil karena belum semua mitra penggilingan masuk ke Bulog Kediri akibat kendala kualitas yang belum sesuai ketentuan Inpres Nomor 5 Tahun 2015, yang diharapkan saat penyerapan kadar air maksimal 14 persen, broken 20 persen, dan derajat sosoh 95 persen.
Di Bulog Kediri, ada 33 penggilingan sebagai mitra.
Ia juga optimistis target penyerapan 2019 sebesar 23 ribu ton bisa terealisasi. Penyerapan gabah dimaksimalkan dari panen petani wilayah Bulog Kediri, yakni Kota/Kabupaten Kediri serta Kabupaten Nganjuk.
"Mulai Maret hingga akhir April 2019 panen raya, diharapkan para petani menjual ke penggilingan dan hasilnya dijual ke Bulog," kata dia.
Saidi juga mengatakan, Bulog Kediri mendapatkan kunjungan dari Kementerian Pertanian. Rombongan dipimpin Kepala Badan Ketahanan Pangan Pusat Kementerian Pertanian Agung Hendriadi. Rombongan itu sebelumnya berkunjung ke Tulungagung lalu singgah ke Kediri.
Mereka melihat secara langsung proses penggilingan gabah saat berkunjung ke lokasi pengggilingan padi di Kecamatan Gurah, Kabupaten Kediri.
Kunjungan itu untuk memastikan penyerapan gabah dari petani, terutama demi ketahanan pangan menjelang Pemilu 2019 serta Lebaran 2019. Pemerintah pusat mengharapkan pasokan bahan pokok terutama beras di pasaran stoknya mencukupi.
"Tujuan ke Kediri memang untuk memantau panen di Jatim. Jadi, melihat penggilingan untuk pengadaan beras serta memantau penyerapan gabah dari pertani dan nanti hasil gilingnya dijual ke bulog. Harapan beliau dengan panen ini bisa diserap mitra penggilingan dan hasil giling beras dapat dijual ke bulog dengan harga Rp8.030 per kilogram," kata dia.
Sementara itu, pihaknya juga menegaskan kebutuhan beras di wilayah Bulog Kediri saat ini masih mencukupi, termasuk menghadapi Pemilu 2010, Ramadhan dan Lebaran 2019, sehingga dipastikan harganya juga stabil.
Bulog Kediri masih mempunyai stok beras di gudang hingga 3.500 ton. Stok ini dipastikan cukup untuk berbagai macam operasional seperti saat operasi pasar ataupun beras cadangan bencana.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019