Pelabuhan Terminal Petikemas Surabaya (TPS) melayani bongkar-muat kapal MV Holsatia yang memuat sebanyak 3.100 petikemas atau setara dengan 4.600 unit ekuivalen dua puluh kaki (TEUs).
Kepala Hubungan Masyarakat PT TPS Muchammad Solech mengatakan kapal berbendera Inggris Raya itu berlabuh di Dermaga Internasional TPS sekitar pukul 03.30 WIB dini hari tadi setelah berlayar dari Pelabuhan Singapura.
"Muatan yang dibawa Kapal MV Holsatia sebesar 4.600 Teus merupakan yang paling banyak dalam sejarah pelayaran niaga, tak hanya di lingkup Pelabuhan TPS, melainkan se- kawasan Indonesia Timur," ujarnya saat dikonfirmasi di Surabaya, Sabtu.
Dia menjelaskan MV Holsatia, yang merupakan kapal jenis Panamax, dengan "Length Over All” (LOA) 261 meter, berat 39.941 ton dan draft 11,5 meter, sebenarnya tidak tergolong besar.
"Untuk jenis Kapal Panamax, ukuran segitu terbilang biasa. Bahkan ada beberapa kapal panamax lain yang jauh lebih besar yang pernah sandar dan melakukan bongkar muat di TPS. Tapi rata-rata hanya memuat sebanyak 1.700 hingga 2 ribu kontainer atau maksimal 2.700 TEUs," katanya.
Solech menyebut MV Holsatia bisa memuat hingga 4.600 TEUs karena dioperasikan oleh konsorsium yang terdiri dari sedikitnya sembilan "Shipping Line" atau perusahaan pelayaran, dengan rute Singapura - Surabaya - Singapura.
"Semakin banyak muatan kontainer yang dibawa, biaya logistiknya semakin murah," ujarnya.
Proses bongkar muat MV Holsatia di Pelabuhan TPS dijadwalkan hanya berlangsung selama 50 jam menggunakan tiga unit crane "CC Twin Lift", yang mampu mengangkut 84 petikemas perjam, sehingga pada hari Minggu besok, 7 April, bisa langsung berlayar menuju ke Pelabuhan Singapura.
Ke depan, lanjut Solech, MV Holsatia yang dioperasikan konsorsium sembilan perusahaan pelayaran ini akan rutin melakukan pelayaran niaga dari Pelabuhan Singapura ke Surabaya, melalui Pelabuhan TPS, dengan muatan yang setara dengan 4.600 TEUs, setiap dua kali dalam seminggu.
"Kami telah menjadwalkan untuk melayani bongkar-muat kapal MV Holsatia setiap hari Rabu dan Sabtu. Kapal Pandu dan Tunda kami siagakan di TPS karena sangat berperan dalam efisiensi waktu sandar dan berangkat kapal," ucapnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019
Kepala Hubungan Masyarakat PT TPS Muchammad Solech mengatakan kapal berbendera Inggris Raya itu berlabuh di Dermaga Internasional TPS sekitar pukul 03.30 WIB dini hari tadi setelah berlayar dari Pelabuhan Singapura.
"Muatan yang dibawa Kapal MV Holsatia sebesar 4.600 Teus merupakan yang paling banyak dalam sejarah pelayaran niaga, tak hanya di lingkup Pelabuhan TPS, melainkan se- kawasan Indonesia Timur," ujarnya saat dikonfirmasi di Surabaya, Sabtu.
Dia menjelaskan MV Holsatia, yang merupakan kapal jenis Panamax, dengan "Length Over All” (LOA) 261 meter, berat 39.941 ton dan draft 11,5 meter, sebenarnya tidak tergolong besar.
"Untuk jenis Kapal Panamax, ukuran segitu terbilang biasa. Bahkan ada beberapa kapal panamax lain yang jauh lebih besar yang pernah sandar dan melakukan bongkar muat di TPS. Tapi rata-rata hanya memuat sebanyak 1.700 hingga 2 ribu kontainer atau maksimal 2.700 TEUs," katanya.
Solech menyebut MV Holsatia bisa memuat hingga 4.600 TEUs karena dioperasikan oleh konsorsium yang terdiri dari sedikitnya sembilan "Shipping Line" atau perusahaan pelayaran, dengan rute Singapura - Surabaya - Singapura.
"Semakin banyak muatan kontainer yang dibawa, biaya logistiknya semakin murah," ujarnya.
Proses bongkar muat MV Holsatia di Pelabuhan TPS dijadwalkan hanya berlangsung selama 50 jam menggunakan tiga unit crane "CC Twin Lift", yang mampu mengangkut 84 petikemas perjam, sehingga pada hari Minggu besok, 7 April, bisa langsung berlayar menuju ke Pelabuhan Singapura.
Ke depan, lanjut Solech, MV Holsatia yang dioperasikan konsorsium sembilan perusahaan pelayaran ini akan rutin melakukan pelayaran niaga dari Pelabuhan Singapura ke Surabaya, melalui Pelabuhan TPS, dengan muatan yang setara dengan 4.600 TEUs, setiap dua kali dalam seminggu.
"Kami telah menjadwalkan untuk melayani bongkar-muat kapal MV Holsatia setiap hari Rabu dan Sabtu. Kapal Pandu dan Tunda kami siagakan di TPS karena sangat berperan dalam efisiensi waktu sandar dan berangkat kapal," ucapnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019