Surabaya (Antaranews Jatim) - DPRD Kota Surabaya meminta Wali Kota Tri Rismaharini menuntaskan revitaliasasi kawasan Jalan Tunjungan secara total tidak hanya bangunan tua melainkan juga pasar tradisional yang kondisinya memprihatinkan.
Ketua DPRD Surabaya Armuji, di Surabaya, Jumat, mengatakan pihaknya mendukung rencana Wali Kota Risma menghidupkan kembali kawasan Jalan Tunjungan dengan sering menggelar kegiatan di area tersebut.
"Tapi kami prihatin dengan kondisi pasar tradisional di Tunjungan yang tidak terurus dengan baik. Padahal pasar tersebut bagian dari kawasan Jalan Tunjungan," katanya.
Untuk itu, lanjut dia, pihaknya mendorong rencana revitalisasi Pasar Tunjungan yang hingga kini belum terlaksana itu bisa dilakukan dengan cara pemerintah kota kerja sama dengan pihak ketiga.
Ia mengatakan jika Perusahaan Daerah Pasar Surya tidak memiliki anggaran yang cukup untuk melakukan revitalisasi Pasar Tunjungan, maka hal itu bisa dilakukan kerja sama investasi dengan pihak ketiga.
"Ini perlu dilakukan agar pasar yang berada di jantung Kota Surabaya ini tidak terbengkalai seperti saat ini," katanya.
Menurut dia, pihaknya mendukung kalau ada pihak ketiga atau swasta yang mau kerja sama dalam revitalisasi Pasar Tunjungan. Nantinya, lanjut dia, pihaknya akan menyampaikan persoalan ini ke Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.
"Kami berharap di akhir masa jabatan Bu Risma yang kurang dua tahun ini bisa merepresentasikan kawasan di sekitar Jalan Tunjungan seperti kawasan ini dulu kala," katanya.
Apalagi, lanjut dia, hal tersebut sejalan dengan program Wali Kota Surabaya yang rutin menggelar kegiatan "Mlaku Mlaku Nang Tunjungan" (Jalan-Jalan ke Jalan Tunjungan) setiap sebulan sekali.
Keprihatinan Armuji kali ini didapat pada saat dirinya meninjau kondisi Pasar Tunjungan beberapa hari lalu yang dinilai cukup memprihatinkan karena tidak terurus dengan baik mulai dari lantai satu hingga tiga.
Armuji melihat di lantai satu hanya ada sekitar lima pedagang yang bertahan, sedangkan di lantai dua hanya ada satu pengusaha yang membuka kantor meski di kanan kiri stan dan lorong sudah kosong, gelap, dan juga pengap.
Begitu juga di lantai tiga sudah tidak ada pedagang yang berhatan karena kondisi pasar yang sudah berlubang atapnya, berdebu, tidak ada penerangan dan tiak ada toilet.
"Sayang kalau ini tidak sampai dibenahi atau tidak ada revitalisasi. Padahal setahu saya saat dirut PD Pasar masih Pak Karyanto, sudah ada ide revitalisasi pasar dengan menggunakan kerja sama dengan pihak ketiga," katanya.
Direktur Teknik Dan Usaha Perusahaan Daerah Pasar Surya Surabaya, Zandi Ferryansa sebelumnya mengatakan belum terealisasinya rencana revitalisasi adalah sebagai bentuk kehati-hatian Pemkot Surabaya dalam memberikan penyertaan modal dan menyikapi kondisi PD Pasar Surya.
"Sebab, rencana revitalisasi direncanakan tidak dengan pihak ketiga," katanya.
Menurut dia, revitalisasi Pasar Tunjungan memang pernah dilakukan pembahasan. Sesuai konsepnya, Pasar Tunjungan akan akan dijadikan pusat perdagangan dan kegiatan masyarakat di tengah kota.
Hanya saja, lanjut dia, ada kajian tentang perpajakan dan kondisi finansial di PDPS sehingga penyertaan modal dari Pemkot Surabaya yang digunakan untuk revitalisasi Pasar Tunjungan belum dilaksanakan. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019
Ketua DPRD Surabaya Armuji, di Surabaya, Jumat, mengatakan pihaknya mendukung rencana Wali Kota Risma menghidupkan kembali kawasan Jalan Tunjungan dengan sering menggelar kegiatan di area tersebut.
"Tapi kami prihatin dengan kondisi pasar tradisional di Tunjungan yang tidak terurus dengan baik. Padahal pasar tersebut bagian dari kawasan Jalan Tunjungan," katanya.
Untuk itu, lanjut dia, pihaknya mendorong rencana revitalisasi Pasar Tunjungan yang hingga kini belum terlaksana itu bisa dilakukan dengan cara pemerintah kota kerja sama dengan pihak ketiga.
Ia mengatakan jika Perusahaan Daerah Pasar Surya tidak memiliki anggaran yang cukup untuk melakukan revitalisasi Pasar Tunjungan, maka hal itu bisa dilakukan kerja sama investasi dengan pihak ketiga.
"Ini perlu dilakukan agar pasar yang berada di jantung Kota Surabaya ini tidak terbengkalai seperti saat ini," katanya.
Menurut dia, pihaknya mendukung kalau ada pihak ketiga atau swasta yang mau kerja sama dalam revitalisasi Pasar Tunjungan. Nantinya, lanjut dia, pihaknya akan menyampaikan persoalan ini ke Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.
"Kami berharap di akhir masa jabatan Bu Risma yang kurang dua tahun ini bisa merepresentasikan kawasan di sekitar Jalan Tunjungan seperti kawasan ini dulu kala," katanya.
Apalagi, lanjut dia, hal tersebut sejalan dengan program Wali Kota Surabaya yang rutin menggelar kegiatan "Mlaku Mlaku Nang Tunjungan" (Jalan-Jalan ke Jalan Tunjungan) setiap sebulan sekali.
Keprihatinan Armuji kali ini didapat pada saat dirinya meninjau kondisi Pasar Tunjungan beberapa hari lalu yang dinilai cukup memprihatinkan karena tidak terurus dengan baik mulai dari lantai satu hingga tiga.
Armuji melihat di lantai satu hanya ada sekitar lima pedagang yang bertahan, sedangkan di lantai dua hanya ada satu pengusaha yang membuka kantor meski di kanan kiri stan dan lorong sudah kosong, gelap, dan juga pengap.
Begitu juga di lantai tiga sudah tidak ada pedagang yang berhatan karena kondisi pasar yang sudah berlubang atapnya, berdebu, tidak ada penerangan dan tiak ada toilet.
"Sayang kalau ini tidak sampai dibenahi atau tidak ada revitalisasi. Padahal setahu saya saat dirut PD Pasar masih Pak Karyanto, sudah ada ide revitalisasi pasar dengan menggunakan kerja sama dengan pihak ketiga," katanya.
Direktur Teknik Dan Usaha Perusahaan Daerah Pasar Surya Surabaya, Zandi Ferryansa sebelumnya mengatakan belum terealisasinya rencana revitalisasi adalah sebagai bentuk kehati-hatian Pemkot Surabaya dalam memberikan penyertaan modal dan menyikapi kondisi PD Pasar Surya.
"Sebab, rencana revitalisasi direncanakan tidak dengan pihak ketiga," katanya.
Menurut dia, revitalisasi Pasar Tunjungan memang pernah dilakukan pembahasan. Sesuai konsepnya, Pasar Tunjungan akan akan dijadikan pusat perdagangan dan kegiatan masyarakat di tengah kota.
Hanya saja, lanjut dia, ada kajian tentang perpajakan dan kondisi finansial di PDPS sehingga penyertaan modal dari Pemkot Surabaya yang digunakan untuk revitalisasi Pasar Tunjungan belum dilaksanakan. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019