Surabaya (Antaranews Jatim) - Pembangunan jalan lingkar tengah timur atau "Middle East Ring Road" sisi ruas timur di kawasan Gunung Anyar, Kota Surabaya, Jawa Timur, sepanjang 1,8 kilometer saat ini sudah mencapai 70 persen.
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, di Surabaya, Jumat, mengatakan saat ini pengerjaan proyek Middle East Ring Road (MERR) sisi ruas timur Gunung Anyar Surabaya sudah mencapai 70 persen, sedangkan khusus untuk sisi barat dari arah Sidoarjo sekitar 300 meter akan dianggarkan lagi pada 2019.
"Sampai akhir tahun ini, kami selesaikan satu sisi jalan dulu, karena sisi lainnya itu lebih berat, maka alokasi anggaran lagi tahun depan," katanya.
Menurut dia, proyek jalan ini akan membawa manfaat besar bagi masyarakat karena dari sisi lalu lintas, masyarakat yang biasa memanfaatkan Gunung Anyar untuk masuk ke Surabaya akan lebih besar kapasitasnya karena ujung jalan MERR ini akan langsung menuju tol arah ke Juanda.
Selain itu, lanjut dia, jalan MERR dengan lebar 20 meter yang menjadi jalan utama timur-barat Surabaya ini secara tidak langsung juga akan berdampak bagi warga Gunung Anyar dari sisi ekonomi.
"Saya optimistis wilayah ini akan terangkat drastis, termasuk harga tanah sebentar lagi akan naik. Saya ingin yang menikmati adalah warga Surabaya," ujarnya.
Wali kota perempuan pertama di Surabaya ini menjelaskan bahwa proses pembangunan jalan MERR ini tidak mudah karena harus melakukan pembebasan lahan milik warga di sepanjang jalan MERR.
Meski demikian, lanjut dia, proses pembebasan lahan untuk MERR saat ini sudah hampir selesai semua tinggal menyisahkan pembebasan lahan milik Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Ampel Surabaya.
"Saya minta untuk disurati. Kalau dulu minta dibangunkan perpustakaan, sehingga kita setorkan uangnya dan mereka yang buat sendiri," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, di Surabaya, Jumat, mengatakan saat ini pengerjaan proyek Middle East Ring Road (MERR) sisi ruas timur Gunung Anyar Surabaya sudah mencapai 70 persen, sedangkan khusus untuk sisi barat dari arah Sidoarjo sekitar 300 meter akan dianggarkan lagi pada 2019.
"Sampai akhir tahun ini, kami selesaikan satu sisi jalan dulu, karena sisi lainnya itu lebih berat, maka alokasi anggaran lagi tahun depan," katanya.
Menurut dia, proyek jalan ini akan membawa manfaat besar bagi masyarakat karena dari sisi lalu lintas, masyarakat yang biasa memanfaatkan Gunung Anyar untuk masuk ke Surabaya akan lebih besar kapasitasnya karena ujung jalan MERR ini akan langsung menuju tol arah ke Juanda.
Selain itu, lanjut dia, jalan MERR dengan lebar 20 meter yang menjadi jalan utama timur-barat Surabaya ini secara tidak langsung juga akan berdampak bagi warga Gunung Anyar dari sisi ekonomi.
"Saya optimistis wilayah ini akan terangkat drastis, termasuk harga tanah sebentar lagi akan naik. Saya ingin yang menikmati adalah warga Surabaya," ujarnya.
Wali kota perempuan pertama di Surabaya ini menjelaskan bahwa proses pembangunan jalan MERR ini tidak mudah karena harus melakukan pembebasan lahan milik warga di sepanjang jalan MERR.
Meski demikian, lanjut dia, proses pembebasan lahan untuk MERR saat ini sudah hampir selesai semua tinggal menyisahkan pembebasan lahan milik Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Ampel Surabaya.
"Saya minta untuk disurati. Kalau dulu minta dibangunkan perpustakaan, sehingga kita setorkan uangnya dan mereka yang buat sendiri," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018