Surabaya (Antaranews Jatim) - Mantan kepala Kejaksaan Tinggi Jawa Timur yang kini mencalonkan diri sebagai calon legislator, Maruli Hutagalung, berkomitmen mendonasikan 50 persen gajinya jika terpilih sebagai wakil rakyat.
"50 persen gaji saya untuk biaya hidup dan operasional, sedangkan setengahnya lagi untuk membantu masyarakat," ujarnya kepada wartawan di Surabaya, Rabu.
Caleg DPR RI asal Partai NasDem untuk daerah pemilihan Jatim 1 (Surabaya dan Sidoarjo) tersebut mengaku akan berbohong jika seluruh gajinya disumbangkan.
"Dari mana untuk biaya hidup dan operasional kalau semuanya saya sumbangkan? Saya juga tidak akan melakukan bermain proyek atau semacamnya," ucapnya.
Sementara itu, sebagai wujud niatnya maju sebagai wakil rakyat, Maruli kerap blusukan ke kampung-kampung di daerah pemilihannya untuk menggalang suara dengan mengusung misi pendidikan anti-korupsi ke masyarakat.
"Di kampung, di rumah-rumah warga, di warung kopi, saya berusaha datangi agar spirit warga untuk anti-korupsi tetap terjaga," katanya.
Pertemuan-pertemuan dengan warga, kata dia, dilakukan dalam kelompok-kelompok kecil yang secara efektif membicarakan tentang langkah bersama untuk hidup lebih baik.
"Saya juga siap mengadvokasi banyak persoalan rakyat, mulai dari pendidikan, kesehatan, lapangan kerja hingga infrastruktur," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
"50 persen gaji saya untuk biaya hidup dan operasional, sedangkan setengahnya lagi untuk membantu masyarakat," ujarnya kepada wartawan di Surabaya, Rabu.
Caleg DPR RI asal Partai NasDem untuk daerah pemilihan Jatim 1 (Surabaya dan Sidoarjo) tersebut mengaku akan berbohong jika seluruh gajinya disumbangkan.
"Dari mana untuk biaya hidup dan operasional kalau semuanya saya sumbangkan? Saya juga tidak akan melakukan bermain proyek atau semacamnya," ucapnya.
Sementara itu, sebagai wujud niatnya maju sebagai wakil rakyat, Maruli kerap blusukan ke kampung-kampung di daerah pemilihannya untuk menggalang suara dengan mengusung misi pendidikan anti-korupsi ke masyarakat.
"Di kampung, di rumah-rumah warga, di warung kopi, saya berusaha datangi agar spirit warga untuk anti-korupsi tetap terjaga," katanya.
Pertemuan-pertemuan dengan warga, kata dia, dilakukan dalam kelompok-kelompok kecil yang secara efektif membicarakan tentang langkah bersama untuk hidup lebih baik.
"Saya juga siap mengadvokasi banyak persoalan rakyat, mulai dari pendidikan, kesehatan, lapangan kerja hingga infrastruktur," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018