Surabaya (Antaranews Jatim) - Ribuan personel siap mengamankan kongres berskala internasional "United Cities and Local Governments Asia-Pacific" (UCLG-ASPAC) ke-7 yang digelar di Kota Surabaya, Jatim pada 11-15 September 2018.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana (BPB-Linmas) Kota Surabaya Eddy Christijanto, di Surabaya, Jumat, mengatakan pihaknya telah menyiapkan sekitar 3.500 personel gabungan dari Satpol-PP, BPB Linmas, Dinas Perhubungan, Dinas PMK, Dinas Kesehatan dan Kecamatan. Pengamanan tersebut belum termasuk dari pihak kepolisian.
"Sejak 4 September 2018, kami sudah mulai menyiapkan pos-pos pengamanan yang tersebar di delapan titik lokasi," katanya.
Adapun delapan pos keamanan yang sudah disiapkan meliputi Jembatan Ujung Galuh, Keputran, Wisma Dharmala, Kebun Binatang Surabaya, Bambu Runcing, Dyandra Convention Center, UFO, dan Tugu Pahlawan. Setiap pos tersebut, dijaga dua personil Linmas dan Satpol-PP.
"Termasuk Balai Kota itu juga sudah kita siapkan pos pengamanan," katanya.
Sementara itu, lanjut dia, untuk pengamanan terpadu, mulai 8–15 September, pihaknya akan mulai melibatkan jajaran samping yakni TNI, Polisi, Bea Cukai, Imigrasi, Pol Airud dan Badan Sar Nasional (Basarnas).
"Pengamanan terpadu dimulai 8 September, ketika ada delegasi dari Guangzhou yang akan datang ke Surabaya," ujarnya.
Bahkan, Eddy mengaku selain pengamanan dilakukan secara terbuka, pihaknya juga bakal melakukan pengamanan secara tertutup, yang akan di backup dari pihak kepolisian.
Disamping itu, pengamanan tidak hanya dilakukan di tempat lokasi kongres. Pihaknya juga melakukan pengamanan di hotel tempat peserta delegasi menginap.
"Kami juga melakukan pengamanan di sekitar 10 lokasi hotel peserta," katanya.
Eddy menuturkan pada 14 September, malam harinya peserta akan dimanjakan dengan acara Mlaku-Mlaku Nang Tunjungan. Seluruh peserta akan diajak menuju lokasi Jalan Tunjungan dengan menggunakan beberapa pilihan kendaraan yaitu, mobil jeep, becak hias, dan perahu dengan menggunakan jalur Sungai Kalimas.
"Itu pengamanan yang perlu kami perkuat disitu karena lokasinya terbuka dan tersebar di Monkasel (Monumen Kapal Selam), Taman Prestasi dan Jalan Tunjungan," katanya.
Pada kegiatan ini, Pemkot Surabaya telah menyiapkan berbagai fasilitas bagi para peserta delegasi yang akan mengikuti jalannya kongres. Seperti layanan relation officer untuk setiap delegasi, dan fasilitas transportasi lokal selama berada di Surabaya mulai penjemputan, pengantaran bandara, hingga transportasi dari hotel ke venue.
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini sebelumnya mengharapkan kongres UCLG-ASPAC ke-7 bisa memberikan solusi permasalahan kota sebagaimana dengan tema yang diusung yakni "Pembangunan Inovasi Untuk Kota Berkelanjutan".
Selain itu, Risma mempersilahkan para delegasi bisa belajar tentang berbagai hal di Kota Surabaya seperti halnya "smart city", pengelolaan kebersihan, "central room" untuk melayani warga yang mengalami permasalahan keluarga dan berbagai pelayanan administrasi lainnya.
"Kami berharap para delegasi dapat menerapkan di kotanya masing-masing," ujarnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
Kepala Badan Penanggulangan Bencana (BPB-Linmas) Kota Surabaya Eddy Christijanto, di Surabaya, Jumat, mengatakan pihaknya telah menyiapkan sekitar 3.500 personel gabungan dari Satpol-PP, BPB Linmas, Dinas Perhubungan, Dinas PMK, Dinas Kesehatan dan Kecamatan. Pengamanan tersebut belum termasuk dari pihak kepolisian.
"Sejak 4 September 2018, kami sudah mulai menyiapkan pos-pos pengamanan yang tersebar di delapan titik lokasi," katanya.
Adapun delapan pos keamanan yang sudah disiapkan meliputi Jembatan Ujung Galuh, Keputran, Wisma Dharmala, Kebun Binatang Surabaya, Bambu Runcing, Dyandra Convention Center, UFO, dan Tugu Pahlawan. Setiap pos tersebut, dijaga dua personil Linmas dan Satpol-PP.
"Termasuk Balai Kota itu juga sudah kita siapkan pos pengamanan," katanya.
Sementara itu, lanjut dia, untuk pengamanan terpadu, mulai 8–15 September, pihaknya akan mulai melibatkan jajaran samping yakni TNI, Polisi, Bea Cukai, Imigrasi, Pol Airud dan Badan Sar Nasional (Basarnas).
"Pengamanan terpadu dimulai 8 September, ketika ada delegasi dari Guangzhou yang akan datang ke Surabaya," ujarnya.
Bahkan, Eddy mengaku selain pengamanan dilakukan secara terbuka, pihaknya juga bakal melakukan pengamanan secara tertutup, yang akan di backup dari pihak kepolisian.
Disamping itu, pengamanan tidak hanya dilakukan di tempat lokasi kongres. Pihaknya juga melakukan pengamanan di hotel tempat peserta delegasi menginap.
"Kami juga melakukan pengamanan di sekitar 10 lokasi hotel peserta," katanya.
Eddy menuturkan pada 14 September, malam harinya peserta akan dimanjakan dengan acara Mlaku-Mlaku Nang Tunjungan. Seluruh peserta akan diajak menuju lokasi Jalan Tunjungan dengan menggunakan beberapa pilihan kendaraan yaitu, mobil jeep, becak hias, dan perahu dengan menggunakan jalur Sungai Kalimas.
"Itu pengamanan yang perlu kami perkuat disitu karena lokasinya terbuka dan tersebar di Monkasel (Monumen Kapal Selam), Taman Prestasi dan Jalan Tunjungan," katanya.
Pada kegiatan ini, Pemkot Surabaya telah menyiapkan berbagai fasilitas bagi para peserta delegasi yang akan mengikuti jalannya kongres. Seperti layanan relation officer untuk setiap delegasi, dan fasilitas transportasi lokal selama berada di Surabaya mulai penjemputan, pengantaran bandara, hingga transportasi dari hotel ke venue.
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini sebelumnya mengharapkan kongres UCLG-ASPAC ke-7 bisa memberikan solusi permasalahan kota sebagaimana dengan tema yang diusung yakni "Pembangunan Inovasi Untuk Kota Berkelanjutan".
Selain itu, Risma mempersilahkan para delegasi bisa belajar tentang berbagai hal di Kota Surabaya seperti halnya "smart city", pengelolaan kebersihan, "central room" untuk melayani warga yang mengalami permasalahan keluarga dan berbagai pelayanan administrasi lainnya.
"Kami berharap para delegasi dapat menerapkan di kotanya masing-masing," ujarnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018