Jember (Antaranews Jatim) - Universitas Jember (Unej) melakukan kerja sama dengan dengan Institut de Recherche pour le Developpement (IRD) Perancis untuk mengembangkan bidang bioteknologi di bidang pertanian dan kesehatan.
Salah satu kerja sama yang sudah dan tengah dilaksanakan adalah penelitian mengenai genome editing pada padi guna pengembangan padi tahan bakteri xanthomonas dan penelitian genome editing pada padi dimotori oleh para peneliti Kampus Tegalboto yang tergabung dalam Kelompok Riset Plant Health (kesehatan tanaman).
"Penelitian genome editing pada padi khususnya, dan pada tanaman lain semisal tebu, singkong, dan kopi, diharapkan akan menghasilkan bibit tanaman yang tahan penyakit dan memiliki produktivitas tinggi," kata Ketua Kelompok Riset Plant Health Tri Chandra Setiawati di Jember, Sabtu.
Kerja sama dengan IRD Perancis sekaligus mendukung pendirian Pusat Unggulan Institusi-Perguruan Tinggi (PUI-PT) Bioteknologi Tanaman Industri di Universitas Jember yang sedang dirintis.
Menurutnya kerja sama di bidang penelitian yang dijalin meliputi publikasi ilmiah, serta pengembangan Sister Lab dengan IRD Perancis dan dengan adanya kerja sama Sister Lab, maka peneliti Unej dapat melaksanakan penelitian di fasilitas laboratorium IRD, termasuk kesempatan mempublikasikan penelitian di jurnal ilmiah terakreditasi di Perancis, begitu pula sebaliknya.
"Untuk lebih mengaktualisasikan kerja sama antara Unej dengan IRD Perancis, kami sudah melakukan penandatanganan nota kesepahaman aksi (Memorandum of Action/MoA) antara Tri Chandra Setiawati mewakili KeRis Plant Health Universitas Jember dengan Sebastien Cunnac, mewakili IRD Perancis di aula lantai 2 gedung Rektorat Kampus Unej," katanya.
Selain menandatangani MoU, Sebastien Cunnac juga memberikan workshop bagi peneliti bioteknologi pada Rabu (15/8), serta memperkenalkan apa itu bioteknologi kepada para guru mata pelajaran biologi di Jember dan Banyuwangi pada Kamis (16/8).
Dalam kegiatan workshop yang diadakan di Gedung CDAST lantai 4 itu, Sebastien Cunnac membimbing 30 peneliti yang merupakan dosen di Universitas Jember, Universitas Airlangga, Universitas Mulawarman, IAIN Jember, dan IKIP Jember untuk belajar memanfaatkan platform penelitian Benchling yang dewasa ini banyak digunakan untuk penelitian di bidang bioteknologi.
"Benchling adalah platform penelitian yang banyak digunakan untuk pelacakan sampel, serta memetakan dan mengedit gen. Dengan menggunakan Benchling maka peneliti bioteknologi dapat memperkirakan hasil penelitiannya sebelum turun langsung ke laboratorium." kata Sebastien Cunnac yang pakar bakteri itu.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
Salah satu kerja sama yang sudah dan tengah dilaksanakan adalah penelitian mengenai genome editing pada padi guna pengembangan padi tahan bakteri xanthomonas dan penelitian genome editing pada padi dimotori oleh para peneliti Kampus Tegalboto yang tergabung dalam Kelompok Riset Plant Health (kesehatan tanaman).
"Penelitian genome editing pada padi khususnya, dan pada tanaman lain semisal tebu, singkong, dan kopi, diharapkan akan menghasilkan bibit tanaman yang tahan penyakit dan memiliki produktivitas tinggi," kata Ketua Kelompok Riset Plant Health Tri Chandra Setiawati di Jember, Sabtu.
Kerja sama dengan IRD Perancis sekaligus mendukung pendirian Pusat Unggulan Institusi-Perguruan Tinggi (PUI-PT) Bioteknologi Tanaman Industri di Universitas Jember yang sedang dirintis.
Menurutnya kerja sama di bidang penelitian yang dijalin meliputi publikasi ilmiah, serta pengembangan Sister Lab dengan IRD Perancis dan dengan adanya kerja sama Sister Lab, maka peneliti Unej dapat melaksanakan penelitian di fasilitas laboratorium IRD, termasuk kesempatan mempublikasikan penelitian di jurnal ilmiah terakreditasi di Perancis, begitu pula sebaliknya.
"Untuk lebih mengaktualisasikan kerja sama antara Unej dengan IRD Perancis, kami sudah melakukan penandatanganan nota kesepahaman aksi (Memorandum of Action/MoA) antara Tri Chandra Setiawati mewakili KeRis Plant Health Universitas Jember dengan Sebastien Cunnac, mewakili IRD Perancis di aula lantai 2 gedung Rektorat Kampus Unej," katanya.
Selain menandatangani MoU, Sebastien Cunnac juga memberikan workshop bagi peneliti bioteknologi pada Rabu (15/8), serta memperkenalkan apa itu bioteknologi kepada para guru mata pelajaran biologi di Jember dan Banyuwangi pada Kamis (16/8).
Dalam kegiatan workshop yang diadakan di Gedung CDAST lantai 4 itu, Sebastien Cunnac membimbing 30 peneliti yang merupakan dosen di Universitas Jember, Universitas Airlangga, Universitas Mulawarman, IAIN Jember, dan IKIP Jember untuk belajar memanfaatkan platform penelitian Benchling yang dewasa ini banyak digunakan untuk penelitian di bidang bioteknologi.
"Benchling adalah platform penelitian yang banyak digunakan untuk pelacakan sampel, serta memetakan dan mengedit gen. Dengan menggunakan Benchling maka peneliti bioteknologi dapat memperkirakan hasil penelitiannya sebelum turun langsung ke laboratorium." kata Sebastien Cunnac yang pakar bakteri itu.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018