Trenggalek (Antaranews Jatim) - Tradisi pawai seni dan budaya tahunan yang dikemas dalam gelaran "Trenggalek Ethnic Carnival" dan "Trenggalek Pop Culture" di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur menuai banyak pujian masyarakat dan wisatawan karena kemasannya semakin baik dan menarik.

Salah seorang wisatawan asal Kota Kediri, Amin Makruf, Senin menyampaikan ia sengaja jauh-jauh datang ke Trenggalek pada saat gelaran TEC (Trenggalek Ethnic Carnival) karena memang mencintai seni-budaya daerah.

"Kebetulan juga keluarga kami dulu asalnya Trenggalek, sehingga ke sini seperti pulang kampung," kata Amin saat berbincang tentang kemasan dua pawai budaya dalam gelaran TEC (Sabtu, 11/8) maupun TPC (Minggu, 12/8) yang menurutnya semakin apik.

Pada tahun-tahun awal diadakannya TEC dan TPC saat masih di bawah kepemimpinan Bupati (Trenggalek) Mulyadi (2010-2015), kemasan dan konsepnya masih terkesan alakadarnya, kata Amin.

"Seolah asal meniru JFC (Jember Fashion Carnival)," sebutnya.

Hal serupa diungkapkan Sandi, warga Tulungagung yang juga menonton jalannya dua pawai budaya di jalanan Kota Trenggalek tersebut.

Dalam TEC atau TPC yang diselenggarakan dalam rangka memperingati HUT ke-73 Kemerdekaan RI dan Hari Jadi ke-824 Trenggalek itu, Sandi menyebut semua potensi budaya dan kreatifitas seni masyarakat, khususnya di bidang fashion bertema "pop culture" kian atraktif.

Tak hanya aneka fashion berbahan daur ulang limbah yang berkonsep tradisional namun dikemas dengan desain kostum kekinian, seluruh budaya dan permainan lokal ikut dieksploitasi menjadi pertunjukkan jalanan yang apik dan memukau para pengunjung.

Beberapa permainan dan budaya khas daerah Trenggalek itu antara lain kesenian jaranan Turonggo Yakso, permainan tiban, congklak, petak umpet, egrang, maupun terompah.

Wakil Bupati Trenggalek Mochammad Nur Arifin mengaku senang dengan ditampilkannya permainan-permainan tradisional dan aneka kesenian serta permainan tradisional yang tampil dalam TEC, maupun jalannya pawai fashion pop culture keesokan harinya.

"Saya sangat senang dan bangga, karena banyak kreasi tata busana yang cukup indah ditampilkan oleh peserta Trenggalek Pop Culture tahun ini. Demikian juga dengan Trenggalek Ethnic Carnival yang menurut saya sangat eksploratif menggali budaya-budaya lokal Trenggalek," kata Wabup Arifin.

Arifin mengaku sangat mengapresiasi upaya dari sekolah-sekolah dalam menampilkan semua kreasi seni yang dimiliki dalam acara tersebut.

Wabup termuda penyandang Rekor MURI ini tidak bisa menunjukkan rasa bangganya, karena ternyata masyarakat Trenggalek cukup kreatif dalam berkreasi termasuk dalam mengolah barang bekas menjadi sebuah karya busana yang indah.

"Ke depannya kami akan terus menggali ide dan tentunya masukan dari masyarakat agar event ini bisa semakin baik lagi dan lebih keren ke depannya," kata Wabup Arifin berharap agar TPC kian sempurna dan menjadi daya tarik wisatawan di masa mendatang. (*)

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018