Surabaya (Antara) - Direktur Tanaman Semusim Holding Perkebunan Nusantara, Moch Cholidi mengatakan momentum pembelian perdana gula petani oleh Perum Bulog sangat bagus untuk memperbaiki psikologi pasar.
"Kami selaku produsen akan tetap berkomitmen menjaga mutu gula, sehingga Perum Bulog tidak mengalami kesulitan dalam hal penjualan. Dan pembelian perdana ini juga membuat petani tenang dan fokus untuk memperbaiki kualitas tanaman dan meningkatkan rendemen," kata Cholidi, usai menghadiri acara pembelian perdana gula petani oleh Perum Bulog, Rabu.
Sebelumnya, PTPN X melakukan sosialisasi dan diskusi terkait keputusan Menteri BUMN perihal penugasan pemerintah untuk pembelian gula petani oleh Perum BULOG.
Dalam diskusi itu, antara pihak Andalan Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI), PTPN X dan Perum Bulog sepakat melaksanakan amanah dari Kementerian BUMN tersebut, sehingga dilakukan pembelian gula perdana oleh Bulog di Pabrik Gula (PG) Gempolkrep, Mojokerto.
Direktur Pengadaan Perum Bulog, Bachtiar Utomo mengatakan pembelian perdana itu selain sebagai penugasan pemerintah, juga dalam rangka mengamankan harga gula lokal di tingkat petani dan harga di tingkat konsumen, serta penguatan stok gula nasional.
Bulog menyerap gula dari tebu rakyat yang digiling di PG BUMN yang sesuai standar kualitas SNI dengan harga Rp9.700 perkilogramnya.
Pada acara pembelian itu juga diserahkan sertifikasi SNI oleh PT Sucofindo kepada PTPN X, yang kemudian diserahkan Perum Bulog Divre Jatim, sebagai wujud komitmen menjamin produk gula kristal putih yang diproduksi telah melalui mekanisme survei dari PT Sucofindo untuk menganalisa kualitas gula sesuai SNI.
"Kami mengucapkan terima kasih kepada Perum Bulog karena telah responsif merealisasikan amanah yang diberikan yaitu membeli gula petani dengan harga 9.700/kg. Terima kasih juga kepada petani tebu yang mempercayakan PTPN untuk mengelola tebunya, kami akan menjalankan amanah itu sebaik-baiknya," kata Direktur Utama PTPN X, Dwi Satriyo Annurogo.
Sementara itu, dalam periode yang sama rendemen tahun 2018 ini lebih baik jika dibandingkan tahun 2017, dan PTPN X optimistis kinerja produksi dan keuangan akan lebih baik.
Berdasarkan data per 25 April 2018, sembilan pabrik gula PTPN X telah memulai giling sejak bulan Mei 2018, dan total produksi gula PTPN X telah mencapai 135.328 ton dengan rendemen sebesar 7,9 persen.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
"Kami selaku produsen akan tetap berkomitmen menjaga mutu gula, sehingga Perum Bulog tidak mengalami kesulitan dalam hal penjualan. Dan pembelian perdana ini juga membuat petani tenang dan fokus untuk memperbaiki kualitas tanaman dan meningkatkan rendemen," kata Cholidi, usai menghadiri acara pembelian perdana gula petani oleh Perum Bulog, Rabu.
Sebelumnya, PTPN X melakukan sosialisasi dan diskusi terkait keputusan Menteri BUMN perihal penugasan pemerintah untuk pembelian gula petani oleh Perum BULOG.
Dalam diskusi itu, antara pihak Andalan Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI), PTPN X dan Perum Bulog sepakat melaksanakan amanah dari Kementerian BUMN tersebut, sehingga dilakukan pembelian gula perdana oleh Bulog di Pabrik Gula (PG) Gempolkrep, Mojokerto.
Direktur Pengadaan Perum Bulog, Bachtiar Utomo mengatakan pembelian perdana itu selain sebagai penugasan pemerintah, juga dalam rangka mengamankan harga gula lokal di tingkat petani dan harga di tingkat konsumen, serta penguatan stok gula nasional.
Bulog menyerap gula dari tebu rakyat yang digiling di PG BUMN yang sesuai standar kualitas SNI dengan harga Rp9.700 perkilogramnya.
Pada acara pembelian itu juga diserahkan sertifikasi SNI oleh PT Sucofindo kepada PTPN X, yang kemudian diserahkan Perum Bulog Divre Jatim, sebagai wujud komitmen menjamin produk gula kristal putih yang diproduksi telah melalui mekanisme survei dari PT Sucofindo untuk menganalisa kualitas gula sesuai SNI.
"Kami mengucapkan terima kasih kepada Perum Bulog karena telah responsif merealisasikan amanah yang diberikan yaitu membeli gula petani dengan harga 9.700/kg. Terima kasih juga kepada petani tebu yang mempercayakan PTPN untuk mengelola tebunya, kami akan menjalankan amanah itu sebaik-baiknya," kata Direktur Utama PTPN X, Dwi Satriyo Annurogo.
Sementara itu, dalam periode yang sama rendemen tahun 2018 ini lebih baik jika dibandingkan tahun 2017, dan PTPN X optimistis kinerja produksi dan keuangan akan lebih baik.
Berdasarkan data per 25 April 2018, sembilan pabrik gula PTPN X telah memulai giling sejak bulan Mei 2018, dan total produksi gula PTPN X telah mencapai 135.328 ton dengan rendemen sebesar 7,9 persen.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018