Malang (Antaranews Jatim) - Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Malang berupaya memancing pedonor darah dengan memberikan bingkisan khusus guna memaksimalkan perolehan donor darah selama bulan Ramadhan.

Kepala Unit Transfusi Darah (UTD) PMI Kota Malang Enny Sekar Rengganingati di Malang, Jumat mengemukakan pemberian bingkisan khusus tersebut sebagai antisipasi minimnya pedonor darah selama bulan Ramadhan.

"Setiap hari kami siapkan puluhan bingkisan bagi para pedonor," ucapnya.

Menurut mantan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang itu, setiap hari disiapkan sekitar 70 bingkisan berupa beras lima kilogram yang diberikan kepada pedonor khusus di bulan Ramadhan. Selain pada bulan Ramadhan, ada hari-hari tertentu juga disediakan bingkisan.

Kalau tahun lalu, katanya, pemberian bingkisan tersebut disediakan oleh sponsor, namun tahun ini tidak ada, sehingga bagaimana PMI yang menyediakan bingkisan untuk memancing pendonor, sebab pada bulan Ramadhan biasanya jumlah pedonor menurun drastis.

Pada hari pertama puasa, lanjutnya, pedonor masih sepi. "Biasanya pada pertengahan Ramadhan mulai ramai. Harapan kami dengan adanya bingkisan khusus ini, kami harapkan mampu memancing pedonor agar ketersediaan darah di PMI tetap mencukupi kebutuhan masyarakat, sebab tren permintaan darah selama puasa cenderung naik," tuturnya.

Enny menyarankan bagi warga yang ingin mendonorkan darahnya, waktu yang paling tepat adalah menjelang berbuka puasa. Sebab, tubuh tidak akan terasa lemas karena darah yang sudah keluar akan segera tergantikan dengan nutrisi baru.

"Harapan kami, meski bulan Ramadhan, masyarakat bisa mendonorkan darah demi menolong orang lain. Pada hari pertama puasa kemarin hanya ada 15 pedonor, padahal biasanya setiap hari mencapai puluhan," ujarnya.

Selain memberikan bingkisan, katanya, program tahunan juga akan tetap dijalankan, yakni menyiapkan mobil donor keliling di masjid-masjid setelah shalat tarawih dan sejumlah lokasi keramaian.

"Bulan puasa tahun ini bersamaan dengan libur sekolah dan libur kuliah yang cukup panjang, padahal sebagian besar pedonor di kota ini adalah mahasiswa dan pelajar. Oleh karena itu kami harus berinovasi bagaimana caranya menarik minat masyarakat untuk mendonorkan darahnya demi menolong warga lain yang membutuhkan," kata Enny.

Mengacu pada bulan Ramadhan tahun lalu, jumlah pedonor ada penurunan hingga 30 persen dari rata-rata warga yang mendonorkan darahnya sekitar 100 hingga 150 pendonor setiap hari.(*)

Pewarta: Endang Sukarelawati

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018