Surabaya (Antaranews Jatim) - Kepolisian Daerah Jawa Timur mengimbau keluarga ke-13 pelaku teror agar segera mendatangi Rumah Sakit Bhayangkara untuk dicocokkan DNA dan mengambil jenazah mereka.

"Para pelaku yang meninggal dunia sudah dihubungi keluarganya, tapi sampai sekarang atau hari kelima setelah aksi teror belum diambil," kata Kapolda Jatim Irjen Pol Machfud Arifin di Surabaya, Kamis.

Machfud mengemukakan, ada pihak keluarga yang akan mengambil jenazah dan sudah dikomunikasikan termasuk yang di pelaku teror di Mapolrestabes Surabaya. Sementara pelaku teror di Rusunawa Sidoarjo belum ada komunikasi.

"Masih 13 jenazah pelaku  belum diserahkan kepada keluarga. Kami mengimbau pihak keluarga untuk segera mengambil," ucapnya, berharap.

Ke-13 jenazah itu, lanjut Machfud, sudah dimandikan, namun belum dikain kafani. Jika sudah ada keluarga yang datang akan segera diserahkan.

"Kami imbau tiga hari. Kalau pihak keluarga tidak mau mengambil terpaksa akan dimakamkan tempat pemakaman umum. Ini sudah selesai untuk proses penyelidikan," ujarnya.

Sementara itu dari 13 jumlah korban akibat serangan teror, 12 jenazah sudah diserahkan dan tinggal satu jenazah atas nama Bayu yang terkena bom di Gereja Santa Maria Tak Bercela Ngagel yang belum diserahkan karena kondisinya yang tidak utuh.

"Kita yakinkan yang bersangkutan adalah saudara Bayu karena jenazahnya tidak utuh hanya serpihan-serpihan," ujarnya.

Selanjutnya Kapolda akan mengunjungi seorang ibu yang kehilangan dua anaknya setelah ini.(*)

Pewarta: Willy Irawan

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018