Sidoarjo (Antaranews Jatim) - Calon Gubernur Jawa Timur nomor urut dua, Saifullah Yusuf (Gus Ipul) mengingatkan akan pentingnya perdamaian dan peduli terhadap tetangga dalam rangka menghadapi situasi dan teror yang terjadi akhir-akhir ini.

Ia mengemukakan, pihaknya sebelumnya pernah meluncurkan gerakan peduli tetangga di 2016 silam dimana pada awalnya diharapkan menjadi solusi menyelesaikan masalah sosial di lingkungan tempat tinggal.

"Misalnya, apabila ada tetangga yang sakit, tetangganya tidak boleh diam," katanya di sela Harlah Pondok Pesantren Bumi Sholawat, Lebo, Sidoarjo, Jatim, Senin

Gerakan yang diinisiasi Gus Ipul ini bertujuan menyikapi semakin lunturnya perhatian dan kepedulian terhadap sesama, khususnya tetangga di lingkungan sekitar dimana epedulian antar tetangga satu dengan yang lain dinilai semakin menipis.

"Dulu kami telah mempunyai program Gerakan Peduli Tetangga. Melalui program ini, bisa mengetahui apa yang dikerjakan oleh tetangga," ujar Gus Ipul.

Selain meningkatkan kepedulian, kata dia, program ini juga sekaligus menjadi ajang untuk mencegah teror.

"Dengan begitu, bisa sekaligus melakukan tindak pencegahan. Caranya, apabila ada hal-hal yang mencurigakan, bisa melaporkan kepada aparat," katanya.

Ia mengatakan, pihaknya mengapresiasi berbagai upaya aparat kepolisian yang sejauh ini telah mengungkap identitas pelaku teror di Surabaya maupun Sidoarjo.

"Kami mendukung penuh semua pihak yang telah berusaha menegakkan hukum pasca terjadinya kasus ini. Ini adalah masalah besar yang harus ditangani bersama," ujarnya.

"Kami mengutuk keras. Kedepan, perlu meningkatkan kerjasama antara masyarakat, pemerintah, dan juga aparat penegak hukumnya," katanya.

Ia menjelaskan kehadirannya ini juga sekaligus mengajak masyarakat untuk berdoa bersama agar kejadian teror yang selama ini terjadi dapat diatasi.

"Kami prihatin dan berbela sungkawa. Ini adalah musibah besar bagi semua. Para kiai tadi juga telah berharap dan mendoakan agar kejadian ini menjadi kejadian terakhir di Jawa Timur," katanya.

Apalagi, kata dia, bencana yang telah merenggut banyak korban jiwa tersebut berjalan masif dan terjadi di beberapa wilayah di Jawa Timur dengan hampir bersamaan.

"Inilah PR semua. Kami mendukung penuh aparat keamanan untuk mengusut tuntas dan mengambil langkah hukum untuk kasus ini," katanya.

Pihaknya juga berkomitmen untuk memperkuat lembaga pengamanan yang berfungsi untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan.

"Mungkin bisa melalui regulasi yang bisa menghadirkan perlindungan. Baik kepada masyarakat pada umumnya dan juga aparat penegak hukum," ujarnya

Di pesantren yang diasuh oleh KH Agoes Ali Mashuri ini, Gus Ipul hadir satu panggung dengan KH Maimun Zubair, pengasuh pondok pesantren Al-Anwar Sarang, Rembang.

Hadir juga dalam acara ini sejumlah ulama karismatik diantaranya Habib Ja`far Bin Muhammad bin Hamid bin Umar Alkaff dari Semarang. Juga tampak Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar, Sekjen PBNU Helmy Faisal Zaini; Mantan Gubernur Jatim Imam Utomo, serta sejumlah Kiai dan ulama.

Mbah Moen pada kesempatan tersebut juga turut mendoakan agar Jawa Timur dapat kembali aman dan damai.

"Jatim butuh pemimpin yang nasionalis dan religius. Jatim harus gubernur yang nasionalis religius agar aman dan makmur," kata Mbah Moen sambil menyapa Gus Ipul.(*)

Pewarta: Indra Setiawan

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018