Situbondo (Antaranews Jatim) - Terumbu karang di objek Wisata Bahari Pasir Putih, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, terancam rusak karena proyek pembangunan saluran pembuangan air bah langsung di buang ke laut.
"Oleh sebab itu kami mendorong pemerintah daerah untuk memberhentikan pelaksanaan pembuatan `gorong-gorong` oleh Pemprov Jatim, yang langsung mengalir ke laut karena dapat merusak ekosistem laut," kata Wakil Ketua Komisi II DPRD Situbondo, Hadi Priyanto di Situbondo, Kamis.
Ia mengemukakan, proyek pembuatan saluran air yang selama ini kerap terjadi banjir di Jalur Pantura Desa Pasir Putih, Kecamatan Bungatan, itu perlu dikaji ulang agar tidak menimbulkan masalah baru.
Pembuatan saluran pembuangan air tersebut, katanya, semestinya dilakukan kajian lingkungan terlebih dahulu dan tidak serta merta dibangun tanpa memperdulikan dampak ekosistem laut yang ada di objek Wisata Bahari Pasir Putih yang menjadi andalan Kabupaten Situbondo.
"Tentunya jika pembangunan saluran pembuangan air ini dilanjutkan akan merusak terumbu karang yang ada di laut, karena jarak sekitar 50 meter dari `mulut` gorong-gorong sudah banyak terumbu karang," ucapnya.
Sementara Direktur Wisata Bahari Pasir Putih Situbondo, Danial Maulana mengatakan bahwa sejak awal pengerjaan proyek pembangunan saluran air itu sudah menyampaikan keberatan.
"Dari awal kami keberatan pembuatan gorong-gorong yang langsung menuju ke laut sekitar objek wisata. Namun pada hari Selasa (15/5) akan menggelar rapat mencari solusinya, bersama Bupati dan Wakil Bupati Situbondo, serta Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) VIII," katanya.
Data diperoleh, di sejumlah media sosial di Kabupaten Situbondo para warganet menyerukan penolakan pembangunan saluran pembuangan air yang langsung mengarah ke laut yang terdapat terumbu karang di sekitar objek Wisata Bahari Pasir Putih Situbondo. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
"Oleh sebab itu kami mendorong pemerintah daerah untuk memberhentikan pelaksanaan pembuatan `gorong-gorong` oleh Pemprov Jatim, yang langsung mengalir ke laut karena dapat merusak ekosistem laut," kata Wakil Ketua Komisi II DPRD Situbondo, Hadi Priyanto di Situbondo, Kamis.
Ia mengemukakan, proyek pembuatan saluran air yang selama ini kerap terjadi banjir di Jalur Pantura Desa Pasir Putih, Kecamatan Bungatan, itu perlu dikaji ulang agar tidak menimbulkan masalah baru.
Pembuatan saluran pembuangan air tersebut, katanya, semestinya dilakukan kajian lingkungan terlebih dahulu dan tidak serta merta dibangun tanpa memperdulikan dampak ekosistem laut yang ada di objek Wisata Bahari Pasir Putih yang menjadi andalan Kabupaten Situbondo.
"Tentunya jika pembangunan saluran pembuangan air ini dilanjutkan akan merusak terumbu karang yang ada di laut, karena jarak sekitar 50 meter dari `mulut` gorong-gorong sudah banyak terumbu karang," ucapnya.
Sementara Direktur Wisata Bahari Pasir Putih Situbondo, Danial Maulana mengatakan bahwa sejak awal pengerjaan proyek pembangunan saluran air itu sudah menyampaikan keberatan.
"Dari awal kami keberatan pembuatan gorong-gorong yang langsung menuju ke laut sekitar objek wisata. Namun pada hari Selasa (15/5) akan menggelar rapat mencari solusinya, bersama Bupati dan Wakil Bupati Situbondo, serta Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) VIII," katanya.
Data diperoleh, di sejumlah media sosial di Kabupaten Situbondo para warganet menyerukan penolakan pembangunan saluran pembuangan air yang langsung mengarah ke laut yang terdapat terumbu karang di sekitar objek Wisata Bahari Pasir Putih Situbondo. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018