Beberapa saat lagi bulan Ramadhan 1439 Hijriah akan tiba. Banyak cara menyambut datangnya bulan suci ini. Bulan penuh ampunan ini biasa disambut dengan suka cita umat Islam. Ada yang berziarah ke makam para kiai, orang tua, atau kerabat yang telah tiada. Bahkan, tidak jarang pada saat menyambut Ramadhan disemarakkan dengan festival seni budaya.

Namun demikian, ada hal yang agaknya juga tidak kalah penting dari semua itu, yakni persiapan diri secara fisik maupun batin guna menjaga stamina yang baik serta menjauhkan diri dari sifat riya, ujub, takabur, dengki, dan lain sebagainya. 

Selain itu, menyambut bulan Ramadhan tentu juga harus bijak. Karena, pada saat-saat seperti itu jika tidak cermat maka justru akan terjebak pada sifat konsumerisme, belanja berlebihan, dan jauh dari semangat berpuasa itu sendiri.
 
Terlepas dari persiapan dan kesiapan yang sifatnya pribadi, tampaknya ada persiapan dan kesiapan yang menyangkut kebutuhan hidup masyarakat luas, seperti pemenuhan kebutuhan bahan pokok dan pemenuhan kebutuhan sarana transportasi di saat arus mudik Lebaran.
 
Beberapa kebutuhan pokok, di antaranya beras, gula, telur, minyak goreng, dan terigu permintaannya biasanya meninggi. Oleh karena itu, komoditas tersebut biasa menjadi penyumbang inflasi yang dominan di saat bulan Ramadhan. 

Belum lagi, naiknya harga tiket angkutan Lebaran, juga akan berkontribusi terhadap tingkat inflasi daerah maupun nasional. 
Transportasi menjadi "kebutuhan pokok",  sebab setelah menunaikan ibadah puasa, masyarakat biasa bersilaturahim dengan sanak kerabatnya di kampung. Mereka butuh sarana mobilisasi.

Perjalanan dari kota, atau tempatnya bekerja mencari nafkah,  sampai ke kampung halaman, menjadi kebutuhan massal dan masif. Bersilaturahim dengan sanak keluarga menjadi kebutuhan pokok batin.

Menyikapi hal itu, pemerintah menyatakan stok pangan semua aman. Menteri Pertanian menegaskan bahwa stok pangan saat Ramadhan, dan bahkan sesudahnya, cukup. 
Jasa transportasi, akses jalan, maupun infrastruktur pendukung yang diharapkan bisa mengakomodasi kebutuhan masyarakat, kini juga sudah dipersiapkan.   

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi bahkan meminta seluruh jajaran terkait bisa saling bahu-membahu demi lancarnya hajat masyarakat tersebut. Jajaran Korps Lalu Lintas Kepolisian RI (Korlantas Polri) diharapkan menjadi koordinator lapangan selama penyelenggaraan angkutan Lebaran 2018. Jajaran operator jalan tol,  PT Jasa Marga harus memperhatikan tingkat volume kendaraan agar tidak terjadi penumpukan di titik-titik layanan. Operator angkutan darat, laut maupun udara sudah pasti harus bisa memberikan kenyamanan penumpangnya. Selamat menyambut datangnya Ramadhan ...(*)
 





 

Pewarta: Slamet Hadi Purnomo

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018