Malang (Antaranews Jatim) - Pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Malang Sutiaji-Sofyan Edi Jarwoko (SAE) menjanjikan pembayaran premi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan secara gratis bagi warga kurang mampu (miskin) di Kota Malang.
"Kalau kami nanti terpilih, kami akan bekerja sama dengan BPJS Kesehatan untuk pembayaran premi warga kurang mampu dengan harapan mereka bisa terkover layanan kesehatannya secara maksimal dan tidak perlu mengeluarkan biaya," kata Calon Wali Kota Malang Sutiaji saat bersilaturahim dengan warga Pandanwangi, Kecamatan Blimbing, Kota Malang, Jawa Timur, Rabu.
Calon wali kota yang diusung Partai Demokrat dan Partai Golkar itu mengaku dirinya bersama pasangannya sudah menyiapkan program terkait pelayanan kesehatan di Kota Malang, di antaranya satu kelurahan satu ambulans. "Program ini merupakan program unggulan di bidang kesehatan dan tercantum dalam TryPrasetya SAE," ujarnya.
Menurut Wakil Wali Kota Malang nonaktif itu, ada sekitar 400 ribu warga Kota Malang yang belum terkover asuransi BPJS. Oleh karena itu, mereka akan didaftarkan ke BPJS Kesehatan kelas tiga.
Dengan pendaftaran tersebut, lanjutnya, nantinya mekanisme dalam pembayaran premi atau iuran BPJS akan dibayar oleh pemerintah sehingga masyarakat kurang mampu bisa tetap menerima layanan kesehatan secara maksimal, termasuk layanan ambulans gratis bagi warga yang membutuhkan.
Selain dua program kesehatan unggulan tersebut, fasilitas pelayanan terhadap lansia, SAE bakal mengupayakan terealisasinya posyandu lansia di setiap RW. Dengan begitu, para lansia bisa tetap terkontrol kondisi kesehatan maupun mental mereka.
"Pembinaan kesehatan lansia merupakan salah satu kegiatan yang harus terus digalakkan untuk mewujudkan lansia sejahtera, bahagia dan berdaya guna bagi kehidupan keluarga dan masyarakat sekitarnya," kata Calon Wakil Wali Kota Malang pasangan Sutiaji, Sofyan Edi Jarwoko.
Para lansia nantinya akan mendapatkan pelayanan seperti pemeriksaan kesehatan fisik maupun mental. Kesehatan lansia itu dipantau dengan menggunakan kartu menuju sehat (KMS) guna mendeteksi lebih awal bila lansia tersebut menderita masalah kesehatan.
Selain itu, para lansia tersebut akan diperiksa aktivitas kesehariannya, seperti makan, minum, berpakaian, mandi, tidur maupun buang air besar atau kecil. Tak hanya itu. Nantinya para lansia mendapatkan makanan tambahan untuk memenuhi gizi mereka.
Sementara itu, warga yang hadir dalam silaturahim tersebut, Kartono menyampaikan keluhanya terkait kondisi jalan di daerah tempat tinggalnya. "Jalan vital menuju SMP 24 sudah tidak layak. Meski warga sudah gotong royong nembel pakai semen (swadaya) tapi tetap saja gampang rusak," katanya.
Menanggapi hal itu, Sutiaji berjanji akan memperhatikan "Pengadaan aspal untuk menambal jalan berlubang dimungkinkan dengan anggaran mendahului karena termasuk kegiatan perawatan rutin dan terus-menerus dilakukan," ucapnya.
Pilkada Kota Malang bakal diikuti pasangan calon, yakni pasangan Moch Anton-Syamsul Machmud diusung PKB, Gerindra dan PKS, pasangan Ya`qud Ananda Qudban-Wanedi diusung PDIP, Hanura, PAN, PPP, dan NasDem, serta pasangan Sutiaji-Sofyan Edi Jarwoko yang diusung Partai Demokrat dan Partai Golkar.
Hanya saja hingga hampir dua bulan masa kampanye, gaung akan digelarnya pesta demokrasi lima tahunan itu masih belum nampak, apalagi setelah dua calon wali kota, yakni Moch Anton dan Ya`qud Ananda Qudban terseret kasus dugaan suap dan ditahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
"Kalau kami nanti terpilih, kami akan bekerja sama dengan BPJS Kesehatan untuk pembayaran premi warga kurang mampu dengan harapan mereka bisa terkover layanan kesehatannya secara maksimal dan tidak perlu mengeluarkan biaya," kata Calon Wali Kota Malang Sutiaji saat bersilaturahim dengan warga Pandanwangi, Kecamatan Blimbing, Kota Malang, Jawa Timur, Rabu.
Calon wali kota yang diusung Partai Demokrat dan Partai Golkar itu mengaku dirinya bersama pasangannya sudah menyiapkan program terkait pelayanan kesehatan di Kota Malang, di antaranya satu kelurahan satu ambulans. "Program ini merupakan program unggulan di bidang kesehatan dan tercantum dalam TryPrasetya SAE," ujarnya.
Menurut Wakil Wali Kota Malang nonaktif itu, ada sekitar 400 ribu warga Kota Malang yang belum terkover asuransi BPJS. Oleh karena itu, mereka akan didaftarkan ke BPJS Kesehatan kelas tiga.
Dengan pendaftaran tersebut, lanjutnya, nantinya mekanisme dalam pembayaran premi atau iuran BPJS akan dibayar oleh pemerintah sehingga masyarakat kurang mampu bisa tetap menerima layanan kesehatan secara maksimal, termasuk layanan ambulans gratis bagi warga yang membutuhkan.
Selain dua program kesehatan unggulan tersebut, fasilitas pelayanan terhadap lansia, SAE bakal mengupayakan terealisasinya posyandu lansia di setiap RW. Dengan begitu, para lansia bisa tetap terkontrol kondisi kesehatan maupun mental mereka.
"Pembinaan kesehatan lansia merupakan salah satu kegiatan yang harus terus digalakkan untuk mewujudkan lansia sejahtera, bahagia dan berdaya guna bagi kehidupan keluarga dan masyarakat sekitarnya," kata Calon Wakil Wali Kota Malang pasangan Sutiaji, Sofyan Edi Jarwoko.
Para lansia nantinya akan mendapatkan pelayanan seperti pemeriksaan kesehatan fisik maupun mental. Kesehatan lansia itu dipantau dengan menggunakan kartu menuju sehat (KMS) guna mendeteksi lebih awal bila lansia tersebut menderita masalah kesehatan.
Selain itu, para lansia tersebut akan diperiksa aktivitas kesehariannya, seperti makan, minum, berpakaian, mandi, tidur maupun buang air besar atau kecil. Tak hanya itu. Nantinya para lansia mendapatkan makanan tambahan untuk memenuhi gizi mereka.
Sementara itu, warga yang hadir dalam silaturahim tersebut, Kartono menyampaikan keluhanya terkait kondisi jalan di daerah tempat tinggalnya. "Jalan vital menuju SMP 24 sudah tidak layak. Meski warga sudah gotong royong nembel pakai semen (swadaya) tapi tetap saja gampang rusak," katanya.
Menanggapi hal itu, Sutiaji berjanji akan memperhatikan "Pengadaan aspal untuk menambal jalan berlubang dimungkinkan dengan anggaran mendahului karena termasuk kegiatan perawatan rutin dan terus-menerus dilakukan," ucapnya.
Pilkada Kota Malang bakal diikuti pasangan calon, yakni pasangan Moch Anton-Syamsul Machmud diusung PKB, Gerindra dan PKS, pasangan Ya`qud Ananda Qudban-Wanedi diusung PDIP, Hanura, PAN, PPP, dan NasDem, serta pasangan Sutiaji-Sofyan Edi Jarwoko yang diusung Partai Demokrat dan Partai Golkar.
Hanya saja hingga hampir dua bulan masa kampanye, gaung akan digelarnya pesta demokrasi lima tahunan itu masih belum nampak, apalagi setelah dua calon wali kota, yakni Moch Anton dan Ya`qud Ananda Qudban terseret kasus dugaan suap dan ditahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018