Chongqing, (Antara) - Sejumlah mahasiswa Indonesia beradu kreasi seni untuk memperebutkan piala dari Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Tiongkok 2018.
"Ada 22 peserta, baik kelompok maupun perorangan, yang mengikuti ajang pencarian bakat," kata Koordinator Departemen Seni dan Budaya PPI Tiongkok, Siem Karlina Puspita Ningrum, di Kota Chongqing, Senin.
Para mahasiswa membawakan beragam kesenian tradisional dan modern di atas panggung.
Para juri yang terdiri dari Siti Nugraha Mauludiah (Konsul Jenderal RI untuk Shanghai), Raynaldo Aprillio (Ketua PPI Tiongkok periode 2017-2018), dan Faisal (suksesor seni budaya PPI Tiongkok Cabang Nanchang sekaligus pelatih tari Dinas Pariwisata Ternate) menentukan para pemenang berdasarkan irama, cita rasa, penampilan, kreativitas, dan kemampuan menghibur.
Dari 22 peserta, para mahasiswa Indonesia di Nanjing berhasil menjadi juara pertama atas kerancakannya membawakan Tari Ratu Jaroeh dari Aceh.
Sementara mahasiswa Indonesia yang mewakili Ningbo menjadi juara kedua melalui IDN Djas Merah dan mahasiswa Chongqing yang membawakan tarian modern juara ketiga.
Para juara mendapatkan piala, sertifikat, dan uang tunai dari pihak penyelenggara.
"Selain itu kami juga masih menentukan pemenang favorit melalui voting di WeChat (media sosial populer di China) yang kami buka pada 22-25 April 2018," kata Siem yang sedang menempuh program pendidikan S2 Manajemen Pariwisata di Chongqing Normal Univesity itu.
Sekretaris Jenderal PPI Tiongkok Sitti Marwah menambahkan bahwa ajang pencarian bakat tersebut sudah menjadi agenda rutin organisasi yang mewadahi sekitar 14 ribu pelajar Indonesia tersebut.
"Namun setiap tahun kami selalu meningkatkan kualitas lomba agar lebih menarik," katanya.
Kegiatan tersebut juga bagian dari rangkaian Simposium Nasional PPI Tiongkok 2018 yang mengagendakan kongres untuk memilih ketua PPI Tiongkok, seminar, pameran lowongan kerja, dan festival budaya.
Simposium tersebut dipusatkan di Kota Xiamen, Provinsi Fujian, pada 26-29 April 2018.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
"Ada 22 peserta, baik kelompok maupun perorangan, yang mengikuti ajang pencarian bakat," kata Koordinator Departemen Seni dan Budaya PPI Tiongkok, Siem Karlina Puspita Ningrum, di Kota Chongqing, Senin.
Para mahasiswa membawakan beragam kesenian tradisional dan modern di atas panggung.
Para juri yang terdiri dari Siti Nugraha Mauludiah (Konsul Jenderal RI untuk Shanghai), Raynaldo Aprillio (Ketua PPI Tiongkok periode 2017-2018), dan Faisal (suksesor seni budaya PPI Tiongkok Cabang Nanchang sekaligus pelatih tari Dinas Pariwisata Ternate) menentukan para pemenang berdasarkan irama, cita rasa, penampilan, kreativitas, dan kemampuan menghibur.
Dari 22 peserta, para mahasiswa Indonesia di Nanjing berhasil menjadi juara pertama atas kerancakannya membawakan Tari Ratu Jaroeh dari Aceh.
Sementara mahasiswa Indonesia yang mewakili Ningbo menjadi juara kedua melalui IDN Djas Merah dan mahasiswa Chongqing yang membawakan tarian modern juara ketiga.
Para juara mendapatkan piala, sertifikat, dan uang tunai dari pihak penyelenggara.
"Selain itu kami juga masih menentukan pemenang favorit melalui voting di WeChat (media sosial populer di China) yang kami buka pada 22-25 April 2018," kata Siem yang sedang menempuh program pendidikan S2 Manajemen Pariwisata di Chongqing Normal Univesity itu.
Sekretaris Jenderal PPI Tiongkok Sitti Marwah menambahkan bahwa ajang pencarian bakat tersebut sudah menjadi agenda rutin organisasi yang mewadahi sekitar 14 ribu pelajar Indonesia tersebut.
"Namun setiap tahun kami selalu meningkatkan kualitas lomba agar lebih menarik," katanya.
Kegiatan tersebut juga bagian dari rangkaian Simposium Nasional PPI Tiongkok 2018 yang mengagendakan kongres untuk memilih ketua PPI Tiongkok, seminar, pameran lowongan kerja, dan festival budaya.
Simposium tersebut dipusatkan di Kota Xiamen, Provinsi Fujian, pada 26-29 April 2018.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018