Surabaya (Antaranews Jatim) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengajak mahasiswa untuk meningkatkan kesadaran dan partisipasinya dalam pemilihan umum (pemilu) saat menggelar sosialisasi melalui kegiatan "KPU Goes To Campus" di Universitas Airlangga Surabaya, Senin.

Ketua KPU Arief Budiman mengatakan, kegiatan yang dilakukan pertama kali itu adalah salah satu cara KPU untuk melakukan sosialisasi yang melibatkan anak muda untuk dilibatkan di kepemiluan. Selain menemui kelompok masyarakat perempuan, nelayan, petani dari berbagai asosiasi.

"Anak muda menjadi penting karena mereka adalah kelompok yang energik yang mempunyai ide segar tentang pemilu bakan membuat visual agar tersebar ke mana-mana," kata Arief.

Arief menjelaskan pelibatan generasi milenial untuk meningkatkan partisipanya dalam pemilu dilakukan dengan berbagai cara. Pertama, anak muda diberi akses yang mudah tentang pemilu.

"Kami sudah menyediakan itu. Anak muda tidak boleh diajak bekerja manual, harus ada terobosan-terobosan supaya keterlibatan mereka lebih mudah dan bisa diakses. Diharapkan jika mereka bergerak akan lebih cepat menarik minat untuk mencoblos," ucapnya, berharap.

Ketua KPUD Jatim Eko Sasmito menambahkan, partisipasi pemilih secara keseluruhan pada Pilkada Jatim 2013 hampir 60 persen. Dari jumlah itu, tingkat partisipasi pemilih muda hanya 3-5 persen. Padahal jumlah pemilih muda di Jatim mencapai 30-40 persen.

"Ini harus diperhatikan, karena tidak semua pemilih muda paham dan familier dengan Pemilu. Itu yang kemudian kita lakukan dengan masuk ke kampus-kampus untuk sosialisasi," ujar Eko.

Dia menjelaskan, ada berbagai masalah terkait rendahnya tingkat partisipasi pemilih muda, antara lain rendahnya kesadaran. Menurut Eko, KPU sebagai penyelenggara melaksanakan sosialisasi. Dia berharap semua komponen masyarakat terlibat dengan kesadaran aktif.

"Kesadaran untuk terlibat aktif akan kita tumbuhkan. Mari kita tumbuhkan bersama. Tanpa itu tingkat partisipasi tidak terlalu tinggi," ujarnya.

Bukan hanya masalah yang dihadapi, konstelasi politik juga ikut menyumbang apatisme masyarakat terhadap memilih. Dia mencontohkan kekecewaan-kekecewaan masyarakat terhadap calon yang pernah dipilih pada pemilihan sebelumnya, itu juga menyumbang.

"Jadi, dengan kondisi seperti itu kesadaran harus ditingkatkan," katanya.(*)

Pewarta: Willy Irawan

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018