Kediri (Antaranews Jatim) - Proses perekrutan calon pasukan pengibar bendera pusaka (Paskibraka) 2018, oleh Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Kepemudaan dan Olahraga (Disbudparpora) Kota Kediri, Jawa Timur, dilakukan secara terbuka yang diumumkan lewat jejaring sosial.
"Kami lakukan perekrutan secara terbuka. Tetap per sekolah, tapi bebas, jadi lebih transparan," kata Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Kepemudaan dan Olahraga Kota Kediri Nur Muhyar di Kediri, Rabu.
Ia mengatakan, kebijakan ini sengaja dibuat agar para pelajar yang ingin mendaftar lebih mempunyai kesempatan. Jika sebelumnya, hanya ada beberapa pelajar saja dari masing-masing satu sekolah, dengan konsep baru ini, bagi pelajar yang ingin mendaftar bisa ikut.
Nur menyebut, untuk praseleksi akan dilakukan pada 5-9 Maret 2018 di Kantor Disbudparpora Kota Kediri. Setiap pelajar harus datang secara langsung dengan menyertakan kelengkapan pendaftaran.
Mereka juga harus memenuhi kriteria, misalnya, tinggi badan harus minimal 173 centimeter maksimal 180 centimeter untuk yang putra, dan yang putri minimal 163 centimeter maksimal 175 centimeter.
Selain itu, calon anggota paskibraka juga tidak boleh cacat, berat maupun tinggi badan ideal, nilai rapor di atas rata-rata nilai kelas, memiliki kemampuan Bahasa Inggris aktif, mendapatkan surat izin dari orangtua, dan sejumlah persyaratan lainnya.
Saat mendaftar, mereka juga harus datang langsung dan tidak bisa dikirimkan lewat surat elektronik. Hal itu disebabkan, saat mendaftar mereka langsung diukur seperti tinggi badan, berat badan, serta kelengkapan dokumen lainnya.
Pihaknya juga menegaskan, dalam kegiatan ini juga dibina oleh petugas khusus, baik dari TNI, polri, purnapaskibraka, serta dari anggota dinas. Mereka akan memastikan kemampuan dari masing-masing calon untuk nantinya menjadi paskibraka tersebut.
Setelah proses praseleksi selesai, nantinya akan ada proses lanjutan yaitu seleksi yang dilakukan pada 27-28 Maret 2018 di Gedung Olahraga (GOR) Jayaabaya, Kediri. Ke depan, dari seluruh pendaftar yang ikut dan lolos seleksi, hanya akan diambil 75 anak. Jumlah itu sudah sesuai dengan cadangan.
"Nanti yang daftar perkiraan bisa saja satu sekolah mendominasi. Tapi, semua tetap ada tes, misalnya baris berbaris, pengetahuan umum. Nanti juga melibatkan purnapaskibraka, TNI/polri, serta dari pegawai dinas," kata Nur.
Walaupun perekrutan dilakukan secara terbuka, Nur mengatakan surat pemberitahuan ke setiap sekolah tingkat SMA/SMK dan yang sederajat sudah diberikan. Para pelajar yang ingin mendaftar juga harus meminta izin ke sekolah.
Nur berharap, pelaksanaan perekrutan secara terbuka ini bisa menjadi perubahan baru, sehingga pelajar yang belum mempunyai kesempatan dan ingin mendaftar bisa tercapai. Pihak sekolah juga tidak mendominasi, bahwa yang dikirimkan untuk ikut tes calon paskibraka tingkat Kota Kediri, bukan hanya paskibraka di masing-masing sekolah. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
"Kami lakukan perekrutan secara terbuka. Tetap per sekolah, tapi bebas, jadi lebih transparan," kata Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Kepemudaan dan Olahraga Kota Kediri Nur Muhyar di Kediri, Rabu.
Ia mengatakan, kebijakan ini sengaja dibuat agar para pelajar yang ingin mendaftar lebih mempunyai kesempatan. Jika sebelumnya, hanya ada beberapa pelajar saja dari masing-masing satu sekolah, dengan konsep baru ini, bagi pelajar yang ingin mendaftar bisa ikut.
Nur menyebut, untuk praseleksi akan dilakukan pada 5-9 Maret 2018 di Kantor Disbudparpora Kota Kediri. Setiap pelajar harus datang secara langsung dengan menyertakan kelengkapan pendaftaran.
Mereka juga harus memenuhi kriteria, misalnya, tinggi badan harus minimal 173 centimeter maksimal 180 centimeter untuk yang putra, dan yang putri minimal 163 centimeter maksimal 175 centimeter.
Selain itu, calon anggota paskibraka juga tidak boleh cacat, berat maupun tinggi badan ideal, nilai rapor di atas rata-rata nilai kelas, memiliki kemampuan Bahasa Inggris aktif, mendapatkan surat izin dari orangtua, dan sejumlah persyaratan lainnya.
Saat mendaftar, mereka juga harus datang langsung dan tidak bisa dikirimkan lewat surat elektronik. Hal itu disebabkan, saat mendaftar mereka langsung diukur seperti tinggi badan, berat badan, serta kelengkapan dokumen lainnya.
Pihaknya juga menegaskan, dalam kegiatan ini juga dibina oleh petugas khusus, baik dari TNI, polri, purnapaskibraka, serta dari anggota dinas. Mereka akan memastikan kemampuan dari masing-masing calon untuk nantinya menjadi paskibraka tersebut.
Setelah proses praseleksi selesai, nantinya akan ada proses lanjutan yaitu seleksi yang dilakukan pada 27-28 Maret 2018 di Gedung Olahraga (GOR) Jayaabaya, Kediri. Ke depan, dari seluruh pendaftar yang ikut dan lolos seleksi, hanya akan diambil 75 anak. Jumlah itu sudah sesuai dengan cadangan.
"Nanti yang daftar perkiraan bisa saja satu sekolah mendominasi. Tapi, semua tetap ada tes, misalnya baris berbaris, pengetahuan umum. Nanti juga melibatkan purnapaskibraka, TNI/polri, serta dari pegawai dinas," kata Nur.
Walaupun perekrutan dilakukan secara terbuka, Nur mengatakan surat pemberitahuan ke setiap sekolah tingkat SMA/SMK dan yang sederajat sudah diberikan. Para pelajar yang ingin mendaftar juga harus meminta izin ke sekolah.
Nur berharap, pelaksanaan perekrutan secara terbuka ini bisa menjadi perubahan baru, sehingga pelajar yang belum mempunyai kesempatan dan ingin mendaftar bisa tercapai. Pihak sekolah juga tidak mendominasi, bahwa yang dikirimkan untuk ikut tes calon paskibraka tingkat Kota Kediri, bukan hanya paskibraka di masing-masing sekolah. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018