Kediri (Antaranews Jatim) - Sebanyak 2.018 durian dibagikan kepada warga dalam acara "Dahar Durian" yang digelar Pemerintah Kabupaten Kediri, Jawa Timur, di Desa Medowo, tanpa membayar atau gratis.
"Jumlah duriannya sesuai tahun 2018. Jumlah kupon dan duriannya sama. Ini juga tidak membeli, tapi gratis. Mereka diberi kupon," kata Wakil Bupati Kediri Masykuri saat menghadiri acara tersebut di Desa Medowo, Kecamatan Kandangan, Kabupaten Kediri, Sabtu.
Ia mengatakan, kegiatan ini sebagai bentuk syukur warga. Desa Medowo selama ini dikenal sebagai sentra buah durian. Setiap warga yang punya pohon durian menyumbangkan buahnya untuk dibagikan lagi kepada warga.
Wabup mengungkapkan, kegiatan ini merupakan agenda yang kedua kali. Pada tahun lalu kegiatan ini sempat tidak dilakukan, karena produksi buah yang kurang baik. Hal ini disebabkan dampak erupsi Gunung Kelud serta tingginya curah hujan.
"Ini kali kedua. Setahun lalu libur, karena dampak letusan Gunung Kelud dan anomali, jadi panen durian tidak merata," ujar dia.
Dalam agenda ini, panitia membuat lima gunungan yang berisi durian. Gunungan itu dibuat di sepanjang jalan. Setiap warga yang datang mendapatkan kupon yang kemudian bisa ditukarkan dengan buah durian.
Pihaknya mengungkapkan, Desa Medowo selama ini dikenal sebagai sentra buah durian. Para petani menanam dengan beragam jenis. Namun, masih banyak warga yang belum mengetahui jika desa ini termasuk sentra durian, padahal selama ini buah banyak dikirim ke berbagai daerah di Jatim, termasuk hingga Kabupaten Jombang, Mojokerto, dan beberapa daerah lainnya.
"Ada beberapa varian di sini, termasuk durian lokal. Diharapkan, ini sekaligus mengenalkan ke masyarakat bahwa di desa ini ada durian, kopi, aplukat, manggis, hingga sayur. Ini juga untuk meningatkan kunjungan wisata, karena beberapa objek wisata di daerah ini," kata dia.
Kepala Desa Medowo, Kecamatan Kepung, Sujarwo mengatakan panen buah durian di daerah ini dimulai sejak bulan 10. Panen raya biasanya terjadi pada bulan dua dan tiga, atau Februari-Maret dengan jumlah hingga ribuan buah.
"Kebetulan ini panennya belum 100 persen, baru 80 persen. Setiap hari ada panen dan setiap hari bisa 3.000 buah durian dipanen. Ini hanya di Desa Medowo saja," katanya.
Sujarwo menambahkan, buah durian dari Desa Medowo banyak dibeli tengkulak dari berbagai daerah di Jatim. Harganya juga relatif terjangkau, antara Rp10 ribu hingga 50 ribu per buah.
Sementara itu, Purwiaji, salah seorang pengunjung mengaku senang dengan acara ini. Ia pecinta buah durian, sehingga dirinya bisa makan sepuasnya karena gratis.
"Rasa duriannya legit, manis, ada pahitnya. Dan, saya rasa ini enak. Durian dari Kandangan ini tidak kalah dengan daerah lainnya, apalagi di sini tidak bayar," kata dia.
Selain ada pembagian buah durian gratis, di sepanjang jalan juga banyak warga jualan buah durian dan aneka buah lainnya. Pengunjung banyak yang membeli buah durian untuk oleh-oleh keluarga. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
"Jumlah duriannya sesuai tahun 2018. Jumlah kupon dan duriannya sama. Ini juga tidak membeli, tapi gratis. Mereka diberi kupon," kata Wakil Bupati Kediri Masykuri saat menghadiri acara tersebut di Desa Medowo, Kecamatan Kandangan, Kabupaten Kediri, Sabtu.
Ia mengatakan, kegiatan ini sebagai bentuk syukur warga. Desa Medowo selama ini dikenal sebagai sentra buah durian. Setiap warga yang punya pohon durian menyumbangkan buahnya untuk dibagikan lagi kepada warga.
Wabup mengungkapkan, kegiatan ini merupakan agenda yang kedua kali. Pada tahun lalu kegiatan ini sempat tidak dilakukan, karena produksi buah yang kurang baik. Hal ini disebabkan dampak erupsi Gunung Kelud serta tingginya curah hujan.
"Ini kali kedua. Setahun lalu libur, karena dampak letusan Gunung Kelud dan anomali, jadi panen durian tidak merata," ujar dia.
Dalam agenda ini, panitia membuat lima gunungan yang berisi durian. Gunungan itu dibuat di sepanjang jalan. Setiap warga yang datang mendapatkan kupon yang kemudian bisa ditukarkan dengan buah durian.
Pihaknya mengungkapkan, Desa Medowo selama ini dikenal sebagai sentra buah durian. Para petani menanam dengan beragam jenis. Namun, masih banyak warga yang belum mengetahui jika desa ini termasuk sentra durian, padahal selama ini buah banyak dikirim ke berbagai daerah di Jatim, termasuk hingga Kabupaten Jombang, Mojokerto, dan beberapa daerah lainnya.
"Ada beberapa varian di sini, termasuk durian lokal. Diharapkan, ini sekaligus mengenalkan ke masyarakat bahwa di desa ini ada durian, kopi, aplukat, manggis, hingga sayur. Ini juga untuk meningatkan kunjungan wisata, karena beberapa objek wisata di daerah ini," kata dia.
Kepala Desa Medowo, Kecamatan Kepung, Sujarwo mengatakan panen buah durian di daerah ini dimulai sejak bulan 10. Panen raya biasanya terjadi pada bulan dua dan tiga, atau Februari-Maret dengan jumlah hingga ribuan buah.
"Kebetulan ini panennya belum 100 persen, baru 80 persen. Setiap hari ada panen dan setiap hari bisa 3.000 buah durian dipanen. Ini hanya di Desa Medowo saja," katanya.
Sujarwo menambahkan, buah durian dari Desa Medowo banyak dibeli tengkulak dari berbagai daerah di Jatim. Harganya juga relatif terjangkau, antara Rp10 ribu hingga 50 ribu per buah.
Sementara itu, Purwiaji, salah seorang pengunjung mengaku senang dengan acara ini. Ia pecinta buah durian, sehingga dirinya bisa makan sepuasnya karena gratis.
"Rasa duriannya legit, manis, ada pahitnya. Dan, saya rasa ini enak. Durian dari Kandangan ini tidak kalah dengan daerah lainnya, apalagi di sini tidak bayar," kata dia.
Selain ada pembagian buah durian gratis, di sepanjang jalan juga banyak warga jualan buah durian dan aneka buah lainnya. Pengunjung banyak yang membeli buah durian untuk oleh-oleh keluarga. (*)
Video Oleh Asmaul Chusna
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018