Tulungagung (Antaranews Jatim) - Koalisi sembilan partai politik di Kbaupaten Tulungagung, Jawa Timur, Minggu resmi mendeklarasikan pemenangan pasangan bakal calon Bupati dan Wakil Bupati Tulungagung, Margiono-Eko Prisdianto dengan mengerahkan ribuan pendukung dari berbagai lintasrelawan, komunitas serta simpatisan.
Acara yang dikemas dengan itsilah "Deklarasi Rejo Agung" itu digelar di lapangan tenis indoor, Stadion Rejo Agung yang dihadiri lebih dari 5.000 kader parpol, relawan serta simpatisan dari berbagai pelosok daerah setempat.
Ketua tim pemenangan Margiono-Eko Prisdianto dari koalisi parpol atau koalisi pelangi, Imam Kambali mengatakan deklarasi sengaja dilakukan untuk membuktikan keseriusan mereka dalam bursa Pilkada Tulungagung 2018.
"Kami pastikan seluruh partai politik pendukung pasangan Margiono-Eko Prisdianto atau bisa disingkat `Mardiko` ini solid untuk memenangi Pilkada Tulungagung, 27 Juni mendatang," kata Kambali dalam pidato sambutannya.
Kambali yang juga Ketua DPC Partai Hanura Kabupaten Tulungagung ini berjanji, seluruh parpol pendukung siap mengerahkan mesin politik masing-masing demi memaksimalkan peluang menang melawan pasangan petahana.
Mereka juga siap bekerja sama dengan seluruh jaringan relawan Margiono-Eko Prisdianto yang berasal dari lintaskomunitas.
"Mulai sekarang, dan sejak deklarasi ini kami serukan kepada seluruh jaringan parpol, relawan dan simpatisan untuk bekerja dan bekerja menyukseskan Pilkada Tulungagung dan menuju Tulungagung yang lebih baik bersama pemimpin baru, Margiono-Eko Prisdianto," ujarnya.
Selain unsur parpol, puluhan tokoh agama dan tokoh masyarakat tampak hadir dalam acara deklarasi tersebut.
Salah satu pemuka agama yang juga Ketua MUI Tulungagung Muhammad Hadi Mahfudz atau Gus Hadi bahkan ikut memberi pidato sambutan dan mendoakan keberhasilan untuk pasangan Mardiko.
Sayang, di tengah rangkaian acara yang berlangsung semarak dengan selingan musik orkestra dan alunan qiroah sejumlah santri yang ditempatkan di kanan-kiri panggung itu, sebagian massa berangsur meninggalkan tempat.
Bacabup Margiono yang berkesempatan memberi pidato sambutan pasca simbolis penyerahan cinderamata dan tali asih kepada komunitas difabel mengajak para pendukungnya berfikir positif.
"Ya, kita `khusnudzon` saja, sebagian teman-teman kita yang keluar duluan ini sengaja ingin pulang lebih cepat supaya bisa langsung bekerja ikut untuk mengajak sanak saudaranya memenangkan pasangan Margiono-Eko Prisdianto," ucap Margiono disambut tepuk tangan ribuan peserta deklarasi.
Dalam kesempatan itu, Margiono menyatakan tidak ingin mengumbar janji dalam bentuk visi-misi.
Menurutnya, merangkai visi-misi itu semua bisa dan isinya akan selalu baik. "Saya hanya ingin memastikan bahwa slogan kita adalah `menjadikan Tulungagung yang lebih baik`," kata Margiono.
Usai deklarasi, di hadapan awak media Margiono menyampaikan deklarasi digelar sebagai bentuk sosialisasi atas pencalonannya bersama budayawan (dalang) Eko Prisdianto kepada publik secara terbuka.
"Selama ini kan kami belum pernah melakukan deklarasi secara terbuka. Deklarasi ini selain kami manfaatkan untuk mengikat kesepakatan dan membangun tekad bersama memenangi pilkada, juga sebagai ajang sosialisasi pencalonan pasangan Margiono-Eko Prisdianto kepada masyarakat Tulungagung," ujarnya.
Margiono mengklaim massa pendukung mereka yang hadir baru sebagian kecil. Di luar sana, kata dia, masih ada ratusan ribu pendukung yang disebut Margiono siap memenangkan pasangan Mardiko dengan bergerak ke tempat-tempat pemungutan suara pada 27 Juni 2018 dan mencoblos untuk mereka. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
Acara yang dikemas dengan itsilah "Deklarasi Rejo Agung" itu digelar di lapangan tenis indoor, Stadion Rejo Agung yang dihadiri lebih dari 5.000 kader parpol, relawan serta simpatisan dari berbagai pelosok daerah setempat.
Ketua tim pemenangan Margiono-Eko Prisdianto dari koalisi parpol atau koalisi pelangi, Imam Kambali mengatakan deklarasi sengaja dilakukan untuk membuktikan keseriusan mereka dalam bursa Pilkada Tulungagung 2018.
"Kami pastikan seluruh partai politik pendukung pasangan Margiono-Eko Prisdianto atau bisa disingkat `Mardiko` ini solid untuk memenangi Pilkada Tulungagung, 27 Juni mendatang," kata Kambali dalam pidato sambutannya.
Kambali yang juga Ketua DPC Partai Hanura Kabupaten Tulungagung ini berjanji, seluruh parpol pendukung siap mengerahkan mesin politik masing-masing demi memaksimalkan peluang menang melawan pasangan petahana.
Mereka juga siap bekerja sama dengan seluruh jaringan relawan Margiono-Eko Prisdianto yang berasal dari lintaskomunitas.
"Mulai sekarang, dan sejak deklarasi ini kami serukan kepada seluruh jaringan parpol, relawan dan simpatisan untuk bekerja dan bekerja menyukseskan Pilkada Tulungagung dan menuju Tulungagung yang lebih baik bersama pemimpin baru, Margiono-Eko Prisdianto," ujarnya.
Selain unsur parpol, puluhan tokoh agama dan tokoh masyarakat tampak hadir dalam acara deklarasi tersebut.
Salah satu pemuka agama yang juga Ketua MUI Tulungagung Muhammad Hadi Mahfudz atau Gus Hadi bahkan ikut memberi pidato sambutan dan mendoakan keberhasilan untuk pasangan Mardiko.
Sayang, di tengah rangkaian acara yang berlangsung semarak dengan selingan musik orkestra dan alunan qiroah sejumlah santri yang ditempatkan di kanan-kiri panggung itu, sebagian massa berangsur meninggalkan tempat.
Bacabup Margiono yang berkesempatan memberi pidato sambutan pasca simbolis penyerahan cinderamata dan tali asih kepada komunitas difabel mengajak para pendukungnya berfikir positif.
"Ya, kita `khusnudzon` saja, sebagian teman-teman kita yang keluar duluan ini sengaja ingin pulang lebih cepat supaya bisa langsung bekerja ikut untuk mengajak sanak saudaranya memenangkan pasangan Margiono-Eko Prisdianto," ucap Margiono disambut tepuk tangan ribuan peserta deklarasi.
Dalam kesempatan itu, Margiono menyatakan tidak ingin mengumbar janji dalam bentuk visi-misi.
Menurutnya, merangkai visi-misi itu semua bisa dan isinya akan selalu baik. "Saya hanya ingin memastikan bahwa slogan kita adalah `menjadikan Tulungagung yang lebih baik`," kata Margiono.
Usai deklarasi, di hadapan awak media Margiono menyampaikan deklarasi digelar sebagai bentuk sosialisasi atas pencalonannya bersama budayawan (dalang) Eko Prisdianto kepada publik secara terbuka.
"Selama ini kan kami belum pernah melakukan deklarasi secara terbuka. Deklarasi ini selain kami manfaatkan untuk mengikat kesepakatan dan membangun tekad bersama memenangi pilkada, juga sebagai ajang sosialisasi pencalonan pasangan Margiono-Eko Prisdianto kepada masyarakat Tulungagung," ujarnya.
Margiono mengklaim massa pendukung mereka yang hadir baru sebagian kecil. Di luar sana, kata dia, masih ada ratusan ribu pendukung yang disebut Margiono siap memenangkan pasangan Mardiko dengan bergerak ke tempat-tempat pemungutan suara pada 27 Juni 2018 dan mencoblos untuk mereka. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018