Bojonegoro (Antaranews Jatim)) - Tiga desa di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, yaitu Desa Sambiro, dan Ngampel, Kecamatan Kapas, Desa Campurejo, Kecamatan Kota, yang masuk ring I lapangan minyak Sukowati, masuk program dinas perindustrian dan tenaga kerja (disperinaker) sebagai sentra berbagai kerajinan.
"Program disperinaker tiga desa yang masuk ring I lapangan minyak Sukowati menjadi sentra berbagai aneka kerajinan untuk mendorong ekonomi masyarakat," kata Kepala Bidang Industri Kimia, Elektronik, Logam, Mesin, Tekstil dan Aneka Disperinaker Bojonegoro Siti Mutmainah, di Bojonegoro, Kamis.
Oleh karena itu, lanjut dia, sebanyak 60 warga di tiga desa itu, juga desa di Kecamatan Soko, Tuban, mengikuti pelatihan kerajinan batik "jonegoroan", kerajinan tangan, juga sablon.
Sesuai rencana, lanjut dia, sentra kerajinan batik akan dipusatkan di Desa Sambiroto, Kecamatan Kapas, sedangkan industri kerajinan tangan di Desa Ngampel, Kecamatan Kapas, dan Desa Campurejo, Kecamatan Kota, menjadi sentra sablon.
"Pelatihan yang digelar hasil kerja sama disperinaker dengan Joint Operating Body (JOB) Pertamina-Petrochina East Java (PPEJ), selaku operator lapangan minyak Sukowati," kata dia menjelaskan.
Pendamping pelatihan batik "Jonegoroan" di Desa Sambiroto, Kecamatan Kapas, Tatik, menyebutkan ada 15 warga di Desa Sambiroto, Kecamatan Kapas, dan warga Kecamatan Soko, Tuban, yang mengikuti pelatihan membatik batik "jonegoroan" selama empat hari.
Akan tetapi, lanjut dia, pelatihan yang berjalan selama empat hari itu baru tahap dasar, sehingga masih harus ada pendampingan lebih lanjut agar warga benar-benar bisa memproduksi batik.
Paling tidak, menurut dia, pendampingan warga agar bisa memproduksi batik untuk dipasarkan membutuhkan waktu sebulan.
"Pelatihan empat hari hanya dasar membatiknya. Kalau memproduksi batik masih belum bisa," ujarnya.
"Acting Field Manager" JOB PPEJ Fauzi Mayanullah, sebelumnya, menjelaskan JOB PPEJ juga memberikan pendidikan kelas umum terkait produksi migas kepada para siswa di sejumlah SMK di daerah setempat sejak September 2017.
"Program ini akan terus berlanjut untuk pengembangan pengetahuan dalam dunia migas. Tujuan berbagi ilmu dan pengetahuan tentang migas," ucapnya.
Sesuai rencana kegiatan mengajar ini akan terus berlanjut sampai akhir kontrak JOB PPEJ dalam mengelola lapangan Sukowati Blok Tuban, habis. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
"Program disperinaker tiga desa yang masuk ring I lapangan minyak Sukowati menjadi sentra berbagai aneka kerajinan untuk mendorong ekonomi masyarakat," kata Kepala Bidang Industri Kimia, Elektronik, Logam, Mesin, Tekstil dan Aneka Disperinaker Bojonegoro Siti Mutmainah, di Bojonegoro, Kamis.
Oleh karena itu, lanjut dia, sebanyak 60 warga di tiga desa itu, juga desa di Kecamatan Soko, Tuban, mengikuti pelatihan kerajinan batik "jonegoroan", kerajinan tangan, juga sablon.
Sesuai rencana, lanjut dia, sentra kerajinan batik akan dipusatkan di Desa Sambiroto, Kecamatan Kapas, sedangkan industri kerajinan tangan di Desa Ngampel, Kecamatan Kapas, dan Desa Campurejo, Kecamatan Kota, menjadi sentra sablon.
"Pelatihan yang digelar hasil kerja sama disperinaker dengan Joint Operating Body (JOB) Pertamina-Petrochina East Java (PPEJ), selaku operator lapangan minyak Sukowati," kata dia menjelaskan.
Pendamping pelatihan batik "Jonegoroan" di Desa Sambiroto, Kecamatan Kapas, Tatik, menyebutkan ada 15 warga di Desa Sambiroto, Kecamatan Kapas, dan warga Kecamatan Soko, Tuban, yang mengikuti pelatihan membatik batik "jonegoroan" selama empat hari.
Akan tetapi, lanjut dia, pelatihan yang berjalan selama empat hari itu baru tahap dasar, sehingga masih harus ada pendampingan lebih lanjut agar warga benar-benar bisa memproduksi batik.
Paling tidak, menurut dia, pendampingan warga agar bisa memproduksi batik untuk dipasarkan membutuhkan waktu sebulan.
"Pelatihan empat hari hanya dasar membatiknya. Kalau memproduksi batik masih belum bisa," ujarnya.
"Acting Field Manager" JOB PPEJ Fauzi Mayanullah, sebelumnya, menjelaskan JOB PPEJ juga memberikan pendidikan kelas umum terkait produksi migas kepada para siswa di sejumlah SMK di daerah setempat sejak September 2017.
"Program ini akan terus berlanjut untuk pengembangan pengetahuan dalam dunia migas. Tujuan berbagi ilmu dan pengetahuan tentang migas," ucapnya.
Sesuai rencana kegiatan mengajar ini akan terus berlanjut sampai akhir kontrak JOB PPEJ dalam mengelola lapangan Sukowati Blok Tuban, habis. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018