Situbondo (Antaranews Jatim) - Dinas Kesehatan Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, mencatat dua pelajar diduga menderita difteri sehingga keduanya harus menjalani perawatan medis di rumah sakit umum milik pemerintah kabupaten setempat.

"Satu penderita atau satu kasus difteri saja sebenarnya sudah masuk kejadian luar biasa (KLB). Oleh karena itu masyarakat diharapkan segera membawa keluarganya ke puskesmas maupun rumah sakit jika terdapat ciri-ciri terserang bakteri difteri agar tidak terlambat dalam penanganannya," kata Kepala Dinas Kesehatan Pemerintah Kabupaten Situbondo Abu Bakar Abdi di Situbondo, Rabu.

Ia menyebutkan, dua orang pelajar suspek difteri itu di antaranya, berisnisial AL, warga Kecamatan Jangkar, dan yang bersangkutan sudah menjalani perawatan medis di RSUD dr Abdoer Rahem Situbondo, sejak 10 Januari 2018 dan pada Selasa (16/1) sudah diperbolehkan pulang karena kondisinya mulai pulih.

Kendati masih menunggu hasil tes darah laboratorium yang dikirim ke Surabaya guna memastikan apakah AL positif difteri atau tidak, katanya, karena kondisi bersangkutan ternyata sudah dinyatakan sehat secara umum, pihak rumah sakit mengizinkan menjalani rawat jalan.

Sedangkan satu suspek difteri lainnya, lanjut dia, diketahui berinisial IN (10), warga Kecamatan Besuki. Abu Bakar berujar bahwa kondisi IN dilaporkan justru lebih memprihatinkan karena selain suspek difteri juga diindikasi menderita penyakit bawaan.

"Hingga saat ini IN masih menjalani perawatan intensif di RSUD dr Abdoer Rahem, dan jika kondisinya tak kunjung membaik yang bersangkutan direncanakan akan dirujuk ke RSU dr Soebandi Jember atau RSU dr Soetomo Surabaya," ujarnya.

"Dinas kesehatan akan melakukan `Outbreak Response Immunization` (ORI) atau imunisasi difteri sesuai dengan apa yang dibahas bersama di Dinas Kesehatan Pemprov Jawa Timur," katanya.

Ia menambahkan, seluruh kabupaten dan kota di Jawa Timur wajib melaksanakan ORI, dengan sasaran orang usia 1 tahun sampai dengan 19 tahun, dan Dinkes juga segera melakukan pendataan sasaran ORI.

"Rencananya pelaksanaan ORI akan dilaksanakan sebanyak tiga kali, yaitu bulan Januari, Februari, dan terakhir Agustus 2018 mendatang," ujarnya. (*)

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018