Bondowoso (Antara Jatim) - Badan Urusan Logistik Sub-Divisi Regional (Bulog Sub-Divre) Bondowoso, Jawa Timur, mencatat sebanyak 305 "Rumah Pangan Kita" (RPK) terbentuk di wilayah kerjanya.
"Hingga Desember 2017, jumlah lembaga dan kelompok masyarakat maupun perorangan di Kabupaten Bondowoso dan Situbondo yang bergabung atau menjadi mitra Bulog di program Rumah Pangan Kita sebanyak 305," kata Wakil Kepala Bulog Sub-Divre Bondowoso membawahi Situbondo, Prastyo di Bondowoso, Senin.
Ia merinci, dari sebanyak 305 RPK yang sudah terbentuk itu 251 unit di antaranya di Kabupaten Bondowoso, sedangkan di Situbondo baru terbentuk 54 unit RPK yang tersebar di 17 kecamatan.
Minimnya lembaga maupun perseorangan bergabung dalam program RPK, katanya, karena terkendala terkait dengan harga-harga bahan pokok yang kurang bersaing di Situbondo.
"Kendati demikian kami akan terus melakukan sosialisasi ke masyarakat, dan khususnya di pelosok desa bisa terbentuk RPK yang jauh dari pasar tradisional supaya masyarakat tidak jauh ke pasar membeli kebutuhan pokok sehari-hari," katanya.
Prasetyo menargetkan program Rumah Pangan Kita minimal satu desa satu RPK dan bahkan satu RW satu RPK, yang nantinya RPK diharapkan sebagai kepanjangan tangan Bulog untuk stabilisasi pangan.
"Karena nantinya RPK jika sudah terbentuk di desa dan bahkan setiap RW, bisa digunakan sebagai titik untuk operasi pasar maupun penyaluran bantuan-bantuan dari pemerintah. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017
"Hingga Desember 2017, jumlah lembaga dan kelompok masyarakat maupun perorangan di Kabupaten Bondowoso dan Situbondo yang bergabung atau menjadi mitra Bulog di program Rumah Pangan Kita sebanyak 305," kata Wakil Kepala Bulog Sub-Divre Bondowoso membawahi Situbondo, Prastyo di Bondowoso, Senin.
Ia merinci, dari sebanyak 305 RPK yang sudah terbentuk itu 251 unit di antaranya di Kabupaten Bondowoso, sedangkan di Situbondo baru terbentuk 54 unit RPK yang tersebar di 17 kecamatan.
Minimnya lembaga maupun perseorangan bergabung dalam program RPK, katanya, karena terkendala terkait dengan harga-harga bahan pokok yang kurang bersaing di Situbondo.
"Kendati demikian kami akan terus melakukan sosialisasi ke masyarakat, dan khususnya di pelosok desa bisa terbentuk RPK yang jauh dari pasar tradisional supaya masyarakat tidak jauh ke pasar membeli kebutuhan pokok sehari-hari," katanya.
Prasetyo menargetkan program Rumah Pangan Kita minimal satu desa satu RPK dan bahkan satu RW satu RPK, yang nantinya RPK diharapkan sebagai kepanjangan tangan Bulog untuk stabilisasi pangan.
"Karena nantinya RPK jika sudah terbentuk di desa dan bahkan setiap RW, bisa digunakan sebagai titik untuk operasi pasar maupun penyaluran bantuan-bantuan dari pemerintah. (*)
Editor : Tunggul Susilo
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017