Tulungagung (Antara Jatim) - Dua dari delapan bakal calon bupati yang terdaftar di DPC Partai Hanura Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, tidak menghadiri undangan penyampaian visi-misi yang digelar panitia seleksi bacabup/bacawabup partai tersebut, Selasa.
    
Acara internal parpol Hanura diikuti oleh enam kandidat, yakni Kasatkornas Banser Alfa Isnaeni, Budi Setiadi, Suparlan, Fuad Ashari, Muhammad Makruf, dan Wakil Ketua HKTI Jawa Timur Eko Puguh Prasetya.
    
"Dua yang tidak hadir adalah Bapak (Letkol TNI) Sutrisno dan (Ketua umum PWI) Margiono. Sejak awal beliau-beliau ini menyampaikan memang tidak bisa datang karena sedang ada tugas di Jakarta," kata Ketua DPC Partai Hanura Kabupaten Tulungagung Imam Hambali dikonfirmasi di sela acara penyampaian vis-misi.
    
Ia mengungkapkan, koordinasi jadwal sudah coba dilakukan oleh panitia penyelenggara acara paparan visi-misi bacabup-bacawabup Tulungagung dari Partai Hanura.
    
Namun sinkronisasi waktu tidak bisa ditemukan karena pengurus DPD Partai Hanura tak mungkin mengundur jadwal pemantauan tahap penjaringan melalui proses penyampaian visi-misi di hadapan internal pengurus dan kader partai, sehingga diputuskan kegiatan tetap digelar pada Selasa (8/8).
    
"Konsekuensinya nanti kedua bakal calon bupati yang tidak hadir masih diberi kesempatan untuk menyampaikan visi-misi di tingkat DPD Partai Hanura Jawa Timur di Surabaya pada Kamis (10/8)," kata Hambali.
    
Ia menegaskan paparan visi-misi secara formal menjadi prasyarat wajib yang harus diikuti setiap bakal calon yang mendaftar di partai itu untuk maju bursa Pilkada Tulungagung.
    
Tanpa penyampaian visi-misi secara resmi dan terbuka di hadapan kader dan pengurus partai, katra Hambali, bakal calon bupati maupun bakal calon wakil bupati yang terdaftar bisa gugur dari proses penjaringan.
    
"Penyampaian visi-misi ini menjadi tahapan penjaringan yang wajib diikuti seluruh bakal calon," katanya.
    
Hambali mengatakan ada delapan bakal calon bupati/wakil bupati yang mendaftar resmi ke DPC Partai Hanura Tulungagung, yakni Ketua Umum PWI Margiono, Kasatkornas Banser Alfa Isnaeni, pengusaha Budi Setiadi, purnawirawan TNI Suparlan, politisi Fuad Ashari, Muhammad Makruf, dan Wakil Ketua HKTI Jawa Timur Eko Puguh Prasetya.
    
Namun di tengah proses penyampaian visi-misi beredar kabar jika bakal calon yang mendaftar di DPC Partai Hanura Tulungagung tak hanya delapan orang seperti disebut di atas, melainkan ada satu nama yang menurut pengakuan Imam Hambali belum mengembalikan berkas pendaftaran tapi dipastikan ikut bursa bacabup.
    
Sayangnya, Hambali enggan membocorkan nama yang masih menjadi teka-teki tersebut dengan alasan tidak ingat nama satu per satu kandidat tersebut.
    
"Mungkin sore ini informasinya berkas pendaftaran akan dikembalikan ke DPC (Partai Hanura)," katanya.
    
Sementara itu proses penyampaian visi-misi digunakan masing-masing kandidat untuk adu program. Alfa Isnaeni, misalnya, menjanjikan peningkatan ekonomi yang mandiri dan berdaya di semua sektor, termasuk janji untuk pembenahan birokrasi.
    
Ia juga menyinggung isu pelestarian lingkungan dan konservasi sumber daya alamyang menjadi isu penting dalam visi-misinya.
    
Sedangkan Wakil Ketua HKTI Jatim Eko Puguh lebih banyak mengandalkan program-program yang menjadi misi besar organisasi tani yang dipikulnya dengan menjanjikan peningkatan PDB (pendapatan domestik bruto) masyarakat Tulungagung, terutama melalui peningkatan hasil di sektor pertanian, perikanan dan peternakan.
     
Eko dengan percaya diri bahkan menjanjikan target pendapatan rata-rata penduduk Tulungagung sebesar Rp4 juta per bulan, dua kali lipat lebih dari batas besaran UMK (upah minimum kabupaten) setempat yang masih di kisaran Rp1,42 juta per bulan.(*)
Video oleh: Destyan H Sujarwoko

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017