Bojonegoro (Antara Jatim) - Ketua Persatuan Wanita Olahraga Indonesia (Perwosi) Kabupaten Bojonegoro Ny Mien Setyo Hartono mengatakan senam perwosi secara massal di berbagai kecamatan tidak untuk kepentingan politik penggalangan menjelang pemilihan kepada daerah (pilkada).

Ditemui ketika lomba senam rekreasi massal di Gelora Olahraga (GOR) Dabonsia di Desa Ngumpakndalem, Kecamatan Dander, ia membantah senam perwosi untuk penggalangan massa.

"Sama sekali tidak ada kaitannya dengan politik. Tujuan saya selama ini menggalakkan senam perwosi hanya ingin ibu-ibu di pedesaan sehat, sehingga bisa menjadi cerdas sesuai dengan program pemerintah kabupaten (pemkab)," kata dia menegaskan.

Mien yang juga istri Wakil Bupati (Wabup) Bojonegoro Setyo Hartono mengaku baru mulai menggalakkan senam perwosi di pedesaan setelah menjabat Ketua Perwosi pada 2014, sedangkan suaminya menjabat wabup sejak 2003.

Ketika mulai menjabat sebagai ketua itu, katanya, dirinya sering mengunjungi pedesaan dan melihat banyak ibu-ibu muda mengikuti senam lansia.

"Ya kemudian saya ajak ikut senam perwosi, sebab ada senam sendiri untuk ibu-ibu muda di perwosi dengan durasi waktu berkisar 8-10 menit," ucapnya menjelaskan.

Dengan digalakkannya senam perwosi sampai di pedesaan, kata dia, sekarang ibu-ibu di pedesaan lebih rajin melakukan senam perwosi, bahkan juga diikuti ibu-ibu lansia.

"Dalam mengikuti senam perwosi ibu-ibu lansia ya semampunya," katanya.

Bahkan, lanjut dia, perwosi di daerahnya bisa menciptakan senam perwosi  sendiri berbeda dengan senam Perwosi Jatim yang sudah ada, dengan memanfaatkan lagu terkait Bojonegoro karangan Suyoto yang juga menjabat sebagai Bupati Bojonegoro.

.Dalam lomba senam perwosi rekreasi diikuti 76 kelompok yang masing-masing kelompok dengan anggota enam ibu dari 28 kecamatan.

Peserta senam perwosi rekreasi itu untuk pakaian yang dikenakan bebas, sehingga para peserta sebagian besar bercelana, tetapi mengenakan kebaya.

Sebelum itu, perwosi juga pernah mengelar senam massal yang diikuti 8.000 ibu-ibu di Stadion Letjen H. Soedirman masuk Museum Rekor Dunia Indonesia (Muri) pada 2016.

"Tadi sebelum lomba diawali dengan senam massal bersama," katanya.

Ia mengharapkan ibu-ibu PKK di kecamatan terus menggalakkan senam perwosi di 430 desa/kelurahan sehingga ibu-ibu semuanya gemar berolahraga.

"Tujuan lebih jauh saya ingin mengolahragakan masyarakat dan memasyarakatkan olahraga melalui senam perwosi," ucapnya menambahkan. (*) 
Video oleh: Slamet Agus Sudarmojo

Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017