Bojonegoro (Antara Jatim) - Kementerian Agama (Kemenag) Bojonegoro, Jawa Timur, akan menggelar manasik haji selama dua hari di kabupaten pada 17-18 Juli, tetapi hanya teori karena praktik haji sudah dilakukan dalam manasik haji di kecamatan.

Kasi Penyelenggara Haji dan Umrah Kemenag Bojonegoro Masrukhin di Bojonegoro, Kamis menjelaskan sebanyak 1.086 calon haji yang berangkat musim haji tahun ini mengikuti manasik haji di kecamatan di wilayahnya masing-masing sejak 10 Juli sampai 15 Juli.

Manasik haji di kecamatan, menurut dia, tidak hanya teori, tetapi juga praktik sehingga dalam pelaksanaan manasik haji di kabupaten selama dua hari itu hanya teori.

"Hari ini pelaksanaan manasik haji di Kecamatan Sugihwaras. Pelaksanaan di kecamatan dilaksanakan kalau jumlahnya lebih dari 20 calon haji. Kalau kurang dari 20 calon haji maka bergabung dengan kecamatan lainnya," katanya menjelaskan.

Ia optimistis dengan adanya manasik haji di kecamatan dan kabupaten itu, cukup sebagai bekal bagi calon haji di daerahnya untuk melaksanakan ibadah haji di Tanah Suci.

Lebih lanjut ia menjelaskan sebanyak 1.086 calon haji di daerahnya semuanya sudah melaksanakan vaksin meningitis dan ifluenza pada pada 3-6 Juli lalu.

Selain itu rencana keberangkatan calon haji di daerahnya juga sudah dibahas bersama jajaran pemerintah kabupaten (pemkab) juga kepolisian resor (polres).

Sesuai rencana sebanyak 1.086 calon haji di daerahnya akan berangkat dari pendopo pemkab dengan memanfaatkan 25 bus dan 15 truk yang akan mengangkut barang bawaan calon haji pada 31 Juli.

Hanya saja, lanjut dia, sebanyak 196 calon haji yang masuk kloter 13 berangkat terlebih dulu, sedangkan 445 calon haji kloter 14 dan 445 calon haji kloter 15 akan berangkat secara bersamaan.

"Tapi jadwal keberangkatannya hanya sehari. Kloter 13 berangkat dulu menuju Surabaya, sedangkan kloter 14 dan 15 berangkat bersamaan tiga jam kemudian," ucapnya menambahkan. (*)

Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo

Editor : Endang Sukarelawati


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017