Surabaya (Antara Jatim) - Gabungan Pengusaha Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan (Gapasdap) menyiapkan 50 persen kapal cadangan dari jumlah armada di jalur penyeberangan antarpulau dalam rangka arus mudik Lebaran 2017.
"Banyaknya kapal yang disiapkan sebanyak dua kali lipat dari jumlah kapal beroperasi," ujar Ketua Umum DPP Gapasdap Khoiri Soetomo kepada wartawan di sela buka puasa bersama pimpinan PT Dharma Lautan Utama di Surabaya, Jumat.
Menurut dia, banyaknya kapal yang tersedia sebagai bagian dari upaya memperlancar arus mudik dan balik, khususnya masyarakat yang menggunakan jasa kapal penyeberangan.
Pihaknya mengaku tidak ingin terdapat masalah pada proses arus mudik dan balik pada Lebaran kali ini sehingga perlu dilakukan upaya-upaya maksimal.
"Arus mudik dikatakan berhasil apabila prosesnya aman, nyaman dan lancar mulai pemberangkatan sampai kepulangan," ucapnya.
Ia menjelaskan, untuk penyebarangan di Pelabuhan Merak ke Bakauheni dan sebaliknya disiapkan 61 unit kapal dari 32 unit kapal yang beroperasi secara normal.
"Kalau terjadi penumpukan di puncak-puncak arus mudik atau akhir pekan, kapal bisa beroperasi sampai 36 unit," katanya.
Kemudian, untuk penyeberangan dari Pelabuhan Ketapang Banyuwangi ke Pelabuhan Gilimanuk Bali dan sebaliknya, terdapat 51 unit kapal yang disiapkan dari 30 unit kapal beroperasi.
"Jadi, kami siapkan kapal cadangan hampir separohnya. Kalau nanti memang benar-benar dibutuhkan maka suatu saat siap untuk diperbantukan beroperasi," katanya.
Sementara itu, Gapasdap Pusat mengapresiasi PT DLU yang memberlakukan pemesanan tiket sejak awal-awal, termasuk potongan harga dengan tetap menjaga jaminan maupun kualitas pelayaran sesuai prosedur.
"Sebab itu tak hanya menolong pemudik, tapi dengan distribusi merata mampu menghindari hal-hal tak diinginkan dengan standar jaminan lebih baik," katanya.
Di tempat sama, Direktur Utama PT DLU Erwin H Poejono mengaku telah melakukan persiapan yang matang sejak jauh hari, salah satunya menggelar rapat koordinasi sejak awal Mei.
"Rakor untuk memastikan jumlah sumber daya manusia (SDM), kompetensi SDM, kesiapan armada, dan berbagai fasilitas di atas kapal demi pelayanan terhadap penumpang yang lebih baik," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017