Trenggalek, 16/6 (Antara) - Badan Urusan Logistik (Bulog) Subdivre Tulungagung mengakui adanya sebagian rastra (beras untuk keluarga sejahtera) yang disalurkan untuk warga kurang mampu di sejumlah desa di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur kondisinya buruk akibat penyimpanan terlalu lama.

"Memang beras yang dibagikan itu adalah cadangan lama dan telah disimpan di gudang lebih dari delapan bulan," kata Kepala Subdivre Tulungagung Krisna Murtiyanto di Tulungagung, Jumat.

Namun, bukan masalah penyimpanan yang terlalu lama menjadi penyebab menurunnya kualitas dan mutu rastra tersebut. Menurut penjelasan Krisna, rastra yang bermasalah hanya sebagian. Penyebabnya, kata dia, pengecekan yang dilakukan petugas dilakukan secara acak dan tidak menyeluruh.

"Ada yang lepas kontrol, tidak semua karung bisa diketahui karena secara sampling saja, tidak seluruh karung ditusuki," ujar Krisna.

Krisna mengatakan, upaya itu wajar untuk mengetahui kondisi beras yang ada di dalam karung. Namun, petugas lupa ada beberapa karung yang pernah terserang hama, terutama karung beras yang berada di tengah dan berada di dalam tumpukan karung beras lain sehingga tidak terjangkau pemeriksaan acak petugas saat dilakukan fumigasi.

Akibatnya, ada sebagian beras cadangan bulog di gudang yang terserang yakni hama "tribolium risoberta", sehingga mempengaruhi kualitas beras yang ada di gudang bulog.

"Hama yang menyerang timbunan beras tersebut sebenarnya sudah mati, berkat upaya penyemprotan dan fumigasi yang dilakukan oleh petugas. Hanya saja, memang ada rentang waktu sehingga ada potensi atau kemungkinan serangan ulang hama tersebut," ujarnya.

Akibatnya, kata krisnam dari fisik rastra terlihat seolah berbedu. "Kalau kuningnya tidak terlalu, tapi memang sedikit berdebu," katanya.

Rencananya, ke depan bulog bakal memeperketat kontrol dari sisi distribusi beras. Artinya, jika ada beras yang diindikasi memiliki kualitas buruk tidak akan didisribusikan kepada masyarakat.

Adapun jika dalam proses penyimpanannya ada beras yang terserang hama, pihaknya akan memilih dan menglah beras tersebut sebelum didisribusikan.

"Selanjutnya yang kami salurkan nanti akan dipilih yang kira kira bukan bekas terserang hama," kata Krisna berjanji.

Sementara, Kabag Perekonomian Pemkab Trenggalek Hasnawati mengatakan pemerintah bertugas untuk membantu saat tahap pendistribusian.

Untuk itu, kata dia, sudah dibentuk tim di masng-masing kecamatan untuk membantu proses distribusi rastra tersebut. Sedangkan untuk masalah kualitas barang menjadi tanggungjawab dari perum bulog.

"Bulog sudah mengkonfirmasi kepada kami bahwa semua beras yang dicurigai berkualitas buruk akan ditarik kembali. Jadi dalam jangka waktu 2 x 24 jam akan diganti dengan rastra yang baru," ujar Hasnawati.(*)

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017