Bojonegoro (Antara Jatim) - Dinas Pertanian Bojonegoro, Jawa Timur, optimistis target tanaman tembakau Virginia Voor Oogst (VO) dan Jawa seluas 8.000 hektare bisa tercapai untuk memenuhi kebutuhan permintaan pabrikan pada musim tanam tembakau tahun ini.
"Kami optimistis luas tanaman tembakau sekitar 8.000 hektare pada musim tanam tahun ini bisa terealisasi untuk mencukupi kebutuhan pabrikan," kata Kasi Tanaman Semusim Bidang Tanaman Perkebunan Dinas Pertanian Bojonegoro Imam Wahyudi, di Bojonegoro, Kamis.
Meskipun, menurut dia, luas areal tanaman tembakau Virginia VO dan Jawa yang sekarang tertanam baru ratusan hektare, antara lain, di Kecamatan Sumberrejo, Kepohbaru dan Sukosewu.
"Perkiraan saya petani akan menanam tembakau secara serentak akhir Juni, sebab masa ideal menanam tembakau Mei-Juni," ucapnya menegaskan.
Lebih lanjut ia menjelaskan para petani akan cenderung menanam tanaman tembakau pada musim kemarau ini, karena tanaman padi musim tanam (MT) II kemarau diserang hama wereng.
Dengan demikian petani kecil kemungkinan menanam tanaman padi lagi karena akan rentan diserang kembali hama wereng coklat.
"Ya alternatifnya menanam tanaman tembakau untuk memutus mata rantai perkembangan hama wereng," ucapnya.
Menurut dia, para petani yang menanam tanaman tembakau selama Juli kemungkinan juga masih banyak, karena sekarang masih menunggu tanaman padinya panen.
"Permasalahan tanaman tembakau Juli, ketika panen bersamaan dengan masuk musim hujan, sehingga kualitasnya rusak," ujarnya.
Ia menambahkan petani di daerahnya melalui 18 kelompok tani sudah mengambil benih hasil penangkaran sendiri secara gratis di kantor dinas pertanian dengan jumlah sebanyak 28 kilogram, baik Virginia VO maupun Jawa.
Data pada Dinas Pertanian setempat menyebutkan pabrikan dan pengusaha tembakau akan melakukan pembelian tembakau di daerah setempat sebanyak 10.600 ton tembakau kering, meningkat dibandingkan tahun lalu sekitar 5.800 ton.
Sesuai laporan yang diterima PT. Central Agro MAandiri akan melakukan pembelian tembakau Virginia VO 1.000 ton, dan PT. STTC 1.000 ton dan PT. Djarum Group 3.500 ton.
Sedangkan PT Bentoel 100 ton, CV. Sumber Rejeki 500 ton, PT. Gudang Garam 1.000 ton, CV Sumber Mulyo 500 ton dan CV Gelora Jaya 1.800 ton.
Selain itu, PT Sadana Arifnusa, Ngawi, juga akan melakukan pembelian tembakau rajangan amil (RAM) 1.000 ton.
Berdasarkan kebutuhan tembakau pabrikan dan pengusaha itu, ia memproyeksikan dibutuhkan luas areal tanaman tembakau tahun ini untuk Virginia VO seluas 7.750 hektare, tembakau Jawa sekitar 83,33 hektare dan RAM 1.000 hektare. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017
"Kami optimistis luas tanaman tembakau sekitar 8.000 hektare pada musim tanam tahun ini bisa terealisasi untuk mencukupi kebutuhan pabrikan," kata Kasi Tanaman Semusim Bidang Tanaman Perkebunan Dinas Pertanian Bojonegoro Imam Wahyudi, di Bojonegoro, Kamis.
Meskipun, menurut dia, luas areal tanaman tembakau Virginia VO dan Jawa yang sekarang tertanam baru ratusan hektare, antara lain, di Kecamatan Sumberrejo, Kepohbaru dan Sukosewu.
"Perkiraan saya petani akan menanam tembakau secara serentak akhir Juni, sebab masa ideal menanam tembakau Mei-Juni," ucapnya menegaskan.
Lebih lanjut ia menjelaskan para petani akan cenderung menanam tanaman tembakau pada musim kemarau ini, karena tanaman padi musim tanam (MT) II kemarau diserang hama wereng.
Dengan demikian petani kecil kemungkinan menanam tanaman padi lagi karena akan rentan diserang kembali hama wereng coklat.
"Ya alternatifnya menanam tanaman tembakau untuk memutus mata rantai perkembangan hama wereng," ucapnya.
Menurut dia, para petani yang menanam tanaman tembakau selama Juli kemungkinan juga masih banyak, karena sekarang masih menunggu tanaman padinya panen.
"Permasalahan tanaman tembakau Juli, ketika panen bersamaan dengan masuk musim hujan, sehingga kualitasnya rusak," ujarnya.
Ia menambahkan petani di daerahnya melalui 18 kelompok tani sudah mengambil benih hasil penangkaran sendiri secara gratis di kantor dinas pertanian dengan jumlah sebanyak 28 kilogram, baik Virginia VO maupun Jawa.
Data pada Dinas Pertanian setempat menyebutkan pabrikan dan pengusaha tembakau akan melakukan pembelian tembakau di daerah setempat sebanyak 10.600 ton tembakau kering, meningkat dibandingkan tahun lalu sekitar 5.800 ton.
Sesuai laporan yang diterima PT. Central Agro MAandiri akan melakukan pembelian tembakau Virginia VO 1.000 ton, dan PT. STTC 1.000 ton dan PT. Djarum Group 3.500 ton.
Sedangkan PT Bentoel 100 ton, CV. Sumber Rejeki 500 ton, PT. Gudang Garam 1.000 ton, CV Sumber Mulyo 500 ton dan CV Gelora Jaya 1.800 ton.
Selain itu, PT Sadana Arifnusa, Ngawi, juga akan melakukan pembelian tembakau rajangan amil (RAM) 1.000 ton.
Berdasarkan kebutuhan tembakau pabrikan dan pengusaha itu, ia memproyeksikan dibutuhkan luas areal tanaman tembakau tahun ini untuk Virginia VO seluas 7.750 hektare, tembakau Jawa sekitar 83,33 hektare dan RAM 1.000 hektare. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017